World Allergy Organization (WAO) mengumumkan bahwa World Allergy Week (Pekan Alergi Dunia) jatuh pada 28 Juni - 4 Juli 2020 dengan tema "Allergy Care Does Not Stop with COVID-19" atau pencegahan alergi tidak berhenti dengan COVID-19.

World Allergy Week merupakan kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak alergi dan gangguan terkait serta dengan visi menyatukan berbagai kelompok untuk menangani kebutuhan pasien yang menderita penyakit alergi dan pencegahannya.

Peringatan setahun sekali ini kembali mengingatkan pada orang tua yang memiliki buah hati bukan hanya untuk mengobati, tetapi untuk kembali memperhatikan langkah-langkah pencegahan alergi yang baik. Sebab, alergi bukan sesuatu yang mudah datang dan hanya bisa dipasrahkan kemudian hilang sendiri, melainkan bisa dicegah dan diantisipasi.

Bahkan seperti dikutip dari berbagai sumber, bila alergi tidak segera ditangani, ada berbagai dampak buruk yang dapat terjadi pada si kecil. Antara lain gejala kulit kemerahan (dermatitis), diare, asma (rhinitis alergi), dan pada kasus yang parah dapat terjadi kesulitan bernapas yang bisa berdampak panjang pada kesehatan si kecil.

Bunda tentu tidak ingin si kecil mengalami dampak buruk tersebut? Oleh karena itu dalam momen World Allergy Week ini, yuk kembali kenali faktor risiko alergi yang bisa terjadi pada si kecil seperti risiko dari dalam hingga risiko dari luar.

Faktor yang Menyebabkan Alergi pada si Kecil

Faktor risiko alergi yang berasal dari dalam terutama adalah riwayat alergi keluarga, yakni bahwa alergi dapat diturunkan dari orang tua ke si Kecil. Risiko alergi si kecil dapat meningkat apabila kedua orang tua memiliki riwayat alergi, yakni hingga 80%. Nyatanya, banyak orang tua yang juga tidak menyadari bahwa dirinya memiliki alergi. Bunda dapat menggunakan Allergy Risk Screener by Nutriclub untuk mencari tahu besar risiko alergi si kecil berdasarkan riwayat keluarga.

Selain itu, saat bermain di luar rumah, si kecil sangat mudah terkena alergi seperti terpapar serbuk sari pohon, serbuk sari tanaman, debu dan kotoran, asap rokok, bau parfum yang terlalu menyengat, hingga asap knalpot kendaraan bermotor (polusi) yang masuk ke hidung, bahkan metode kelahiran hingga antibiotik.

Gigitan atau sengatan serangga tertentu juga dapat mengakibatkan si kecil terkena alergi. Bila menyentuh bulu hewan sembarangan, si kecil juga berpeluang terkena alergi. Maka dari itu, Bunda harus benar-benar memperhatikan aktivitas yang dilakukan si kecil saat sedang bermain di sekitar rumah. Makanan yang diberikan pun perlu diperhatikan karena beberapa dari si kecil juga bisa terkena alergi diakibatkan dari telur, kacang, hingga susu.

Cara Mencegah Alergi pada Si Kecil

Tidak perlu khawatir jika si Kecil memiliki risiko alergi, sebab ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan si kecil dari alergi misalnya dengan menjauhkan mereka dari tempat-tempat kotor dan berdebu dan tidak membiarkan mereka menyentuh sembarang benda di luar ruangan. Selain itu, riset menunjukan bahwa alergi dapat dicegah dengan daya tahan tubuh yang kuat. Salah satu bukti terbaru menunjukkan bahwa nutrisi yang mengandung sinbiotik dapat mendukung sistem imun dalam menurunkan risiko alergi si kecil. Sinbiotik merupakan kombinasi antara prebiotik dan probiotik.

Prebiotik sendiri merupakan nutrisi untuk bakteri baik yang mendukung keseimbangan mikrobiota saluran cerna dan direkomendasikan oleh badan internasional dengan dukungan penelitian ilmiah mencapai lebih dari 1.000 subjek untuk mencegah alergi pada si kecil.

Sedangkan probiotik merupakan bakteri baik yang secara alami terdapat pada saluran cerna yang mendukung daya tahan tubuh dalam mencegah alergi serta terbukti aman untuk si kecil.

Namun tidak semua sinbiotik itu sama. Salah satu jenis yang sudah terbukti secara ilmiah misalnya kombinasi prebiotik FOS:GOS (1:9) dan probiotik B.breve yang telah dipatenkan.

Terdapat jenis sinbiotik yang telah hadir di pasaran yaitu SYNEO Engine. SYNEO diformulasikan oleh Nutrica dengan pengalaman lebih dari 40 tahun riset di bidang alergi dan imunologi.

Bagi yang mau mengetahui manfaat sinbiotik untuk pencegahan alergi, Bunda bisa mengetahui lebih lanjut dengan mengikuti Pekan Cegah Alergi Anak 2.0 yang diadakan dalam rangka memperingati World Allergy Week 2020. Pekan Cegah Alergi Anak adalah edu-roadshow kolaborasi antara Nutriclub dan Top Digital Media untuk mengedukasi para orang tua tentang pencegahan alergi sejak dini, yang akan hadir kedua kalinya setiap hari pada 29 Juni-3 Juli 2020.

Dalam meramaikan Pekan Cegah Alergi Anak, kali ini Nutriclub bekerja sama dengan haibunda.com dalam acara Tanya Expert yang mengusung tema 'Waspada Alergi Si Kecil dan Kenali Sinbiotik sebagai Solusinya'.

Cara mengikutinya? Simple, hanya cukup tonton live-nya di Instagram @haibundacom & Youtube Nutriclub Indonesia hari Selasa, 30 Juni 2020 pukul 16.00 WIB. Bunda juga bisa bertanya langsung di kolom komentar ya. Dapatkan hadiah menarik dari Nutriclub untuk 5 penanya terpilih.

Selain sesi Instagram Live, jangan lupa untuk mengikuti Allergy Prevention Webinar sebagai rangkaian penutup Pekan Cegah Alergi Anak bersama Konsultan Alergi Imunologi yang akan membahas sinbiotik dan manajemen nutrisi untuk pencegahan alergi si kecil. Bunda dapat bertanya langsung dengan Expert yang dihadirkan seputar alergi dan pencegahannya. Selain itu, terdapat pula Psikolog Rumah Dandelion dan Instruktur yang akan memandu aktivitas seru untuk mendukung imunitas si Kecil dan dapat Bunda praktikan secara langsung seiring acara. Pendaftaran bisa dilakukan di sini.

Jadi, yuk segera #CegahAlergiSekarang sebelum terlambat sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi alergi pada si kecil.