kehamilan
Kapan Keputihan Tanda Hamil Muncul? Ketahui Ciri & Bedanya dengan Keputihan Haid
Jumat, 13 Jan 2023 09:11 WIB
Keputihan tanda haid
Brian Levine, MD, MS, FACOG, Dokter Spesialis Kebidanan-Ginekologi, serta Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) mengatakan sebenarnya sulit untuk membedakan keputihan sebelum haid dan keputihan sebagai tanda awal kehamilan.
"Namun, jika Anda mulai memantau perubahan keputihan selama siklus haid, Anda mungkin dapat belajar untuk mendeteksi perbedaan antara lendir serviks sebelum menstruasi, sebelum ovulasi, dan awal kehamilan," kata Levine dikutip dari Verywellfamily.
Tubuh mengeluarkan cairan sepanjang siklus haid itu normal. Dan lendir serviks adalah salah satu komponen dari keputihan. Terlepas dari namanya, lendir serviks sebenarnya tidak diproduksi oleh serviks, melainkan oleh kelenjar yang terletak di dekat serviks. Lendir serviks berperan penting dalam sistem reproduksi.
"Pada tahap tidak subur dari siklus menstruasi, menjadi kental dan lengket untuk mencegah infeksi. Saat akan berovulasi, ia menjadi lebih encer, tipis, licin, melar, dan melimpah, yang membuat sperma lebih mudah berenang dan bertahan hidup," jelas Levine.
Keputihan haid biasanya meningkat tepat sebelum menstruasi. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah, perubahan kadar estrogen, dan persiapan serviks untuk menstruasi.
Keputihan tanda hamil
Konsistensi keputihan dan lendir serviks ini juga berubah sepanjang siklus haid serta selama kehamilan. Menurut Levine, seringkali orang melihat perubahan keputihan ini sebagai tanda awal kehamilan atau sebagai cara mengetahui kapan waktu ideal untuk hamil.
"Namun, jika sedang hamil, Anda mungkin akan mengalami keputihan selama kehamilan," ujar Levine.
Kapan keputihan karena hamil meningkat? Levine bilang peningkatan ini biasanya tidak terlihat sampai minggu kedelapan—setelah tanda-tanda awal kehamilan lainnya, seperti terlambat haid.
Pada trimester pertama kehamilan, meningkatnya jumlah keputihan sebagai upaya untuk mengangkat sel-sel mati dan bakteri dari rahim dan vagina untuk membantu mencegah infeksi.
Jumlah keputihan akan meningkat secara bertahap seiring bertambahnya usia kehamilan. Keputihan ini dianggap normal dan tidak berbahaya selama tidak berwarna dan tidak berbau.

