Jakarta -
Bunda, si kecil adalah peniru ulung. Cara kita bicara juga ditiru sama dia lho. Hmm, artinya kita harus hati-hati saat bicara di depan anak nih.
Nah, perlu kita ingat-ingat nih Bun, cara-cara bicara yang terlarang kita lakukan pada anak. Seperti apa?
1. Kamu Harus....
Sering nggak sih Bun, kita bicara pakai kata 'harus' gitu ke anak. Kalau kata psikolog anak, Ajeng Raviando, cara bicara kaya gini nggak disarankan. Soalnya 'harus' itu kan kesannya perintah ya Bun. Bisa jadi anak merasa diperintah sehingga terpaksa atau justru enggan melakukan sesuatu yang diminta.
"Ketimbang bilang 'kamu harus', sebaiknya bilang 'yuk kita...'," kata Ajeng beberapa waktu lalu.
Kalimat 'yuk kita...' itu adalah kalimat ajakan, sehingga orang tua juga turut melakukan sesuatu. Misalnya 'yuk kita bereskan mainan', artinya orang tua juga ikut memberi contoh membereskan mainan.
Ilustrasi ibu dan anak /Foto: Hasan Al Habsy |
2. Berbicara MenyakitkanKadang mungkin kita kesal sama anak, Bun. Tapi yuk kita tahan diri untuk berbicara yang bisa menyakiti perasaannya. Misalnya nih, kita membandingkan dia dengan anak lain yang membuatnya jadi merasa tersakiti.
Jika si kecil kerap mendapat perlakuan seperti ini, jangan heran kalau kelak dia juga berbicara dengan nada yang sama ke kita. Hiks. Atau dia dengan mudahnya berbicara nyelekit ke orang lain.
Termasuk juga mencela anak nih Bun. Ini adalah hal-hal yang bisa menyakitkan dan bisa ditiru anak.
Kalau lagi kesal sama anak, kita bisa menyingkir dulu, Bun. Tenangkan diri sesaat dan yakinkan diri bahwa kita bisa menguasai emosi dan bisa meng-handle tingkah anak yang menyebalkan dengan cara yang baik.
Ilustrasi ibu dan anak /Foto: dok.HaiBunda |
3. Berbicara dengan Nada TinggiKadang kalau udah kesal, kita bisa kehilangan kontrol. Alhasil ngomong ke anak pun dengan nada tinggi. Sabar ya, Bun. Kalau sudah telanjur ngomong pakai nada tinggi, ada baiknya kita bicara baik-baik ke anak.
Kita bisa minta maaf ke dia karena sudah bicara dengan nada tinggi, sehingga anak tahu bahwa hal itu nggak baik. Selanjutnya kita bisa sampaikan ke anak terkait hal-hal yang membuat Bunda kesal.
4. Memberi Label BurukKadang niat kita bercanda ya, Bun. Misalnya kita panggil anak kita dengan 'si endut' atau 'si kerempeng'. Nah, ini termasuk melabeli anak. Nah, label ini bisa terus menempel di dirinya dan bikin dia jadi nggak percaya diri.
Melabeli anak dengan sebutan 'si malas' juga bisa menjadi pembenar bagi dirinya untuk melestarikan kebiasaan malasnya. Duh, jangan sampai ya, Bun.
(Nurvita Indarini/rdn)