HaiBunda

MOM'S LIFE

Cara Bicara Seperti Ini ke Anak, Sebaiknya Kita Hindari Ya Bun

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jul 2017 12:03 WIB
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Bunda, si kecil adalah peniru ulung. Cara kita bicara juga ditiru sama dia lho. Hmm, artinya kita harus hati-hati saat bicara di depan anak nih.

Nah, perlu kita ingat-ingat nih Bun, cara-cara bicara yang terlarang kita lakukan pada anak. Seperti apa?

1. Kamu Harus....


Sering nggak sih Bun, kita bicara pakai kata 'harus' gitu ke anak. Kalau kata psikolog anak, Ajeng Raviando, cara bicara kaya gini nggak disarankan. Soalnya 'harus' itu kan kesannya perintah ya Bun. Bisa jadi anak merasa diperintah sehingga terpaksa atau justru enggan melakukan sesuatu yang diminta.

"Ketimbang bilang 'kamu harus', sebaiknya bilang 'yuk kita...'," kata Ajeng beberapa waktu lalu.

Kalimat 'yuk kita...' itu adalah kalimat ajakan, sehingga orang tua juga turut melakukan sesuatu. Misalnya 'yuk kita bereskan mainan', artinya orang tua juga ikut memberi contoh membereskan mainan.

Ilustrasi ibu dan anak /Foto: Hasan Al Habsy


2. Berbicara Menyakitkan

Kadang mungkin kita kesal sama anak, Bun. Tapi yuk kita tahan diri untuk berbicara yang bisa menyakiti perasaannya. Misalnya nih, kita membandingkan dia dengan anak lain yang membuatnya jadi merasa tersakiti.

Jika si kecil kerap mendapat perlakuan seperti ini, jangan heran kalau kelak dia juga berbicara dengan nada yang sama ke kita. Hiks. Atau dia dengan mudahnya berbicara nyelekit ke orang lain.

Termasuk juga mencela anak nih Bun. Ini adalah hal-hal yang bisa menyakitkan dan bisa ditiru anak.

Kalau lagi kesal sama anak, kita bisa menyingkir dulu, Bun. Tenangkan diri sesaat dan yakinkan diri bahwa kita bisa menguasai emosi dan bisa meng-handle tingkah anak yang menyebalkan dengan cara yang baik.

Ilustrasi ibu dan anak /Foto: dok.HaiBunda


3. Berbicara dengan Nada Tinggi

Kadang kalau udah kesal, kita bisa kehilangan kontrol. Alhasil ngomong ke anak pun dengan nada tinggi. Sabar ya, Bun. Kalau sudah telanjur ngomong pakai nada tinggi, ada baiknya kita bicara baik-baik ke anak.

Kita bisa minta maaf ke dia karena sudah bicara dengan nada tinggi, sehingga anak tahu bahwa hal itu nggak baik. Selanjutnya kita bisa sampaikan ke anak terkait hal-hal yang membuat Bunda kesal.

4. Memberi Label Buruk

Kadang niat kita bercanda ya, Bun. Misalnya kita panggil anak kita dengan 'si endut' atau 'si kerempeng'. Nah, ini termasuk melabeli anak. Nah, label ini bisa terus menempel di dirinya dan bikin dia jadi nggak percaya diri.

Melabeli anak dengan sebutan 'si malas' juga bisa menjadi pembenar bagi dirinya untuk melestarikan kebiasaan malasnya. Duh, jangan sampai ya, Bun. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK