HaiBunda

MOM'S LIFE

Duka Seorang Ibu Saat Anak Meninggal seperti Tuti Tursilawati

Niken Widya Yunita   |   HaiBunda

Rabu, 31 Oct 2018 11:34 WIB
Tki Tuti Tursilawati dan ibunya (Foto: Sudirman Wamad)
Jakarta - Hati seorang ibu pasti shock dan terpukul mendengar anaknya sudah tiada. Seperti yang dialami Iti Sarniti, ibu TKI Tuti Tursilawati, Bun. Dia shock mendengar kematian anaknya. Iti belum bisa berkata-kata karena anaknya dieksekusi mati di Arab Saudi.

Tuti dieksekusi pemerintah Arab Saudi pada 29 Oktober 2018. Dikutip dari detikcom, Iti sempat berkomunikasi lewat video call pada 19 Oktober.

Bahkan dalam video call itu, Tuti menyampaikan kondisinya sehat. Tuti juga tidak menyampaikan indikasi apa pun akan dilakukan eksekusi.




Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) M Iqbal menyebutkan, Iti kaget atas eksekusi mati Tuti Tursilawati. Meski demikian, menurut Iqbal, Iti dan keluarga ikhlas menerima keputusan itu.

Tuti Tursilawati memutuskan untuk berangkat ke Arab Saudi pada 2009 silam. Namun, Tuti menemui jalan terjal hingga terjerat kasus tuduhan pembunuhan majikannya, Suud Malhaq Al Utibi di Mekah, pada 11 Mei 2010.

KJRI Jeddah memberikan pendampingan terhadap Tuti selama menjalani masa penahanan. Selain itu, Iti 3 kali menengok Tuti Tursilawati di Arab Saudi.

Sudah pasti ya, Bun, kesedihan dialami Iti menerima kenyataan putri tercintanya sudah tiada. Psikolog keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani atau Nina mengatakan, sangat wajar ketika orang tua merasa terpukul karena kehilangan anak. Nah, ada baiknya pada orang tua yang baru kehilangan anak kita kasih kesempatan mereka untuk menangis.

Nina menambahkan, kalau kita mau menyampaikan ucapan berduka, usahakan memakai kata-kata yang netral. Seperti 'aku turut kehilangan' atau 'aku ikut berduka cita'. Atau lebih baik jika katakan kita akan turut mendoakan.



Lantas, gimana dengan penggunaan kata 'sabar' saat menghibur orang tersebut? Menurut Nina, hal itu tergantung dari orang yang dihibur. Ada orang yang bisa lebih tenang ketika mendengar kata itu, atau justru, ketika diberi 'wejangan' untuk sabar ia malah kesal. Sebab, saat itu ia tahu bahwa memang kesabaran dibutuhkan untuk menandai situasi tersebut.

"Sensitiflah dengan kebutuhan dia. Kan Ada orang yang lagi sedih memang ingin menyendiri atau justru ingin ditemui. Untuk itu butuh sensitivitas kita. Kalau orangnya lagi butuh sendiri, ya kita jangan maksa untuk ketemu. Memaksa menghibur orang yang habis kehilangan anak nggak selalu membantu kok. Jadi menghibur orang nggak mesti dipaksakan dan kita harus ada di sampingnya," tutur Nina dikutip dari detikcom. (nwy/rdn)

TOPIK TERKAIT

TERPOPULER

Potret Kompak Jessica Mila Bersama para Kakak Iparnya di Acara Syukuran Pembaptisan Kyarra

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Puting Payudara Lepas, Bisakah Kembali Normal?

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

70 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2025 yang Penuh Semangat dan Harapan

Mom's Life Azhar Hanifah

Tips Merawat Gigi Anak agar Tak Alami Karies

Parenting

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ikuti Jejak Sheila Marcia, Leticia Si Sulung Kini Berpartisipasi di Pemilihan Gadis Sampul

Tips Merawat Gigi Anak agar Tak Alami Karies

Puting Payudara Lepas, Bisakah Kembali Normal?

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

Potret Kompak Jessica Mila Bersama para Kakak Iparnya di Acara Syukuran Pembaptisan Kyarra

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK