Jakarta -
Tren perawatan bibir tengah marak belakangan ini. Tapi malang menimpa seorang gadis yang mengklaim bibirnya jadi membusuk setelah mendapatkan perawatan selama berhari-hari di sebuah rumah sakit.
Lauren Winstanley dari Wigan, Manchaster, melakukan sebuah perawatan di sebuah salon. Dia melakukan perubahan bentuk bibir dengan menyuntikkan 1,5 ml filler. Tapi rupanya, tindakan itu malam membuat bibirnya jadi bengkak seperti sebuah sosis padat yang mengeluarkan nanah hijau.
Melansir
Daily Star, pengasuh berusia 18 tahun itu membayar sebesar 170 poundsterling atau setara Rp3 juta. Dia ingin mengubah bibir tipisnya menjadi lebih penuh pada Oktober lalu.
Kegembiraan Lauren berubah menjadi kengerian ketika bibirnya bengkak tiga kali lipat dari ukuran sebelumnya. Kejadian tersebut membuatnya harus dirawat berminggu-minggu di rumah sakit.
"Bibirku mulai membengkak langsung, dan saat melihat cermin aku langsung terkejut karena belum pernah melihat bibir seperti ini sebelumnya," ungkap Lauren.
"Ahli kecantikan mengatakan pembengkakan akan hilang dan aku percaya. Aku berpikir itu cukup
fair."
Filler bibir jadi busuk/ Foto: Kenedy Media |
Tapi nyatanya, menjelang shift malamnya dimulai dan beberapa jam setelahnya bibirnya makin membengkak. Kemudian, berakhir tiga kali lipat lebih besar dari ukuran seharusnya.
"Ketika aku mulai bekerja, bibir bawah khususnya membesar dan mulai terasa sangat sakit," lanjutnya.
Dia mencoba pergi tidur, namun terbangun dengan rasa sakit yang lebih tak tertahankan. Dia kemudian mengirimkan pesan ke salon kecantikan tempatnya melakukan filler.
Dia bertanya mengenai apa yang seharusnya dilakukan untuk mengurangi pembengkakan. Lauren diberitahu bahwa itu mungkin alergi tidak serius. Sehingga disarankan untuk mengobatinya dengan anti-histamin.
"Aku mulai panik dan merasa tidak sehat, jadi aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksakannya," terang Lauren.
Lauren pergi ke Rumah Sakit Royal Albert di Wigan. Petugas yang memeriksa bibirnya dan memberikan antibiotik, disertai dengan obat penghilang rasa sakit.
Tapi rasa sakit makin parah saat malam hari. Setelah itu, dia menelepon no darurat 999 untuk remaja yang ketakutan, dan dia dilarikan ke Rumah Sakit Whiston di Rainhill, Merseyside.
Bibir bengkaknya diperiksa dan dia diberi infus. Dokter kemudian melakukan operasi untuk mengeringkan infeksi dan menghilangkan bagian yang terinfeksi.
"Saya menangis karena sangat kesakitan, dan saat melihat ke cermin, saya berpikir apakah akan cacat. Itu keji," terang Lauren.
"Itu nampak seperti sebuah sosis padat dan terasa memar serta menyengat."
Sakit yang dirasakan Lauren terasa menjalar sampai ke leher. Sedangkan bagian pipinya terasa memar. Saat tes darah dilakukan, petugas medis menemukan bahwa dia mengalami infeksi streptokokus Grup A.
"Aku tak bisa makan atau minum karena bibirku masih tiga kali lipat dari ukuran biasanya dan terus membesar. Dipenuhi dengan nanah hijau dan kuning," lanjut Lauren.
Filler bibir jadi busuk/ Foto: Kenedy Media |
Dia juga mengatakan kalau dia melihat lubang putih kecil, yang merupakan infeksi dari bibirnya. Dagunya terus basah karena infeksi bibirnya mengeluarkan cairan yang terus menetes.
Lauren terus menangis ketika dokter mencoba mengeringkan bibirnya. Dia memohon agar dokter membuatnya tertidur agar dia tidak merasakan kesakitan luar biasa.
"Aku benar-benar sangat rendah diri dan itu membuatku merasa lebih buruk. Berpikir bahwa aku bisa kehilangan bibirku membuat rasa takut makin bertambah."
Lauren menghabiskan seminggu di rumah sakit sebelum dipulangkan. Dia diberi antibiotik dan obat penghilang rasa sakit untuk penyembuhan.
Setelahnya, Lauren masih harus menyelesaikan beberapa prosedur hingga benar-benar sembuh.
Sebelum kita ingin menjalani prosedur suntik filler, sebaiknya memang mempertimbangkan baik-buruknya. Kecantikan yang didapat secara instan, biasanya akan memiliki efek samping di kemudian hari.
Menurut dr. Dikky Prawiratama, SpKK, ada beberapa risiko yang bakal terjadi setelah suntik filler. Ternyata memang risiko yang paling parah adalah kebutaan. Jadi misalnya yang terkena adalah arteri yang menyuplai darah ke retina atau saraf mata, maka sangat berisiko menyebabkan kebutaan.
"Jaringan mata tidak bisa hidup lebih dari satu jam tanpa ada suplai darah yang cukup. Kebutaan umumnya terjadi saat orang melakukan filler di area wajah," kata Dikky dikutip dari
detikcom.
(rap/rap)