HaiBunda

MOM'S LIFE

5 Pemicu Stres dalam Pernikahan, Begini Solusinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 07 Apr 2020 19:55 WIB
Ilustrasi bunda stres/Foto: Thinkstock
Jakarta - Pernikahan menawarkan banyak manfaat luar biasa bagi tiap pasangan, di antaranya untuk kesejahteraan, kepuasan hidup, dan masih banyak hal lainnya. Namun, tentu saja pernikahan tidak hanya memberikan hal yang manis saja, namun juga ada masalah di dalamnya.

Masalah-masalah ini tentunya dapat menimbulkan ketegangan pada pasangan. Tetapi bekerja sama dalam menyelesaikannya tentu dapat memperkuat ikatan yang telah dijalin tersebut.


Mengatasi masalah pernikahan dengan cara yang sehat bisa sangat sulit bagi beberapa pasangan, terutama karena masalah dalam pernikahan ini bisa muncul dari berbagai aspek dan sumber.


Berikut ini beberapa sumber masalah pernikahan yang bisa memicu stres dan solusi yang dapat Bunda lakukan jika mengalaminya, dikutip dari Very Well Mind:

1. Masalah keuangan

Pasangan suami istri kerap kali mengalami masalah terkait keuangan. Secara umum, ketika pasangan terlibat dalam masalah ini, perselisihan akan menjadi besar hingga menimbulkan percekcokan.

Masalah ini sangat umum terjadi, malah dapat menimbulkan beragam masalah baru setelahnya. Misalnya, ketika satu pasangan sedang sangat stres menghadapi masalah, mereka akan kehilangan kesabaran yang kemudian dapat bertengkar lebih hebat lagi karena menyangkut masalah lainnya tanpa disadari.

Untuk itu, perlu bagi pasangan suami istri hidup sesuai dengan kemampuan karena masalah keuangan sering menjadi penyebab utama stres dalam pernikahan. Selain itu, agar tetap berkepala dingin saat mencoba untuk menyelesaikan masalah serta saling menghargai dan menjaga perasaan pasangan.

2. Masalah dengan anak

Kehadiran anak di tengah Ayah dan Bunda bisa menjadi anugerah sekaligus masalah yang potensial dalam pernikahan. Sebagai contohnya, bingung bagaimana untuk mengasuhnya ketika Ayah dan Bunda harus bekerja, mengharuskan perubahan peran dalam rumah tangga, menyediakan lebih banyak makanan dan perhatian baginya, serta mengurangi waktu yang tersedia untuk intim dengan pasangan.

Masalah ini kerap kali diselesaikan dengan mengambil jasa pengasuh, dan memberikannya tanggung jawab penuh untuk merawat dan memenuhi kebutuhannya. Ini dapat dikatakan sebagai solusi, namun kerap kali justru anak menjadi lebih akrab dengan pengasuh dibandingkan orang tuanya sendiri.

Jadi, jika Ayah dan Bunda memang benar-benar telah sepakat untuk mengambil jasa pengasuh, diharapkan untuk tetap menyisihkan waktu untuk anak agar ia juga merasa tidak diabaikan karena kesibukan orang tuanya.

3. Stres harian

Stres yang dialami masing-masing pasangan dalam kegiatannya sehari-hari juga bisa menjadi penyebab masalah dalam pernikahan. Ketika satu pasangan mengalami hari yang penuh tekanan, terkadang mereka tidak dapat mengontrol dan mengendalikan emosinya sehingga menjadi lebih tidak sabar saat pulang ke rumah.

Namun jika kedua pasangan sama-sama mengalami hari yang sulit, ini tentu dapat memperparah keadaan. Seperti halnya stres masalah keuangan, stres harian juga menguji kesabaran dan optimisme. Karena itu, sangat dibutuhkan memiliki kesabaran dan pengertian yang besar bagi pasangan satu sama lainnya.

4. Jadwal sibuk

Masalah pernikahan lainnya yang dapat terjadi ialah jadwal yang terlalu sibuk dengan beberapa alasan. Alasannya, pasangan yang sangat sibuk mungkin menganggap dirinya terlalu lelah, terutama jika ia tidak memiliki kualitas tidur dan nutrisi yang baik.

Foto: iStock

Selain itu, dirinya juga merasa kurang memiliki ikatan emosional yang erat dengan pasangan karena waktu yang digunakan untuk bersama sangat minim. Akhirnya, jika pasangan tidak bisa bekerja sama untuk memperbaiki situasi tersebut, akan menjadikannya bahan dalam pertengkaran.

Karena itu, alangkah baiknya jika Ayah dan Bunda memiliki kesibukan masing-masing, harus tetap meluangkan waktu bersama dengan intim. Dengan begitu, rumah tangga akan terjaga dan tetap harmonis.

5. Komunikasi

Mungkin prediktor terbesar masalah pernikahan adalah komunikasi yang buruk atau komunikasi negatif. Komunikasi yang seperti ini sangat rentan dan dapat merusak rumah tangga.

Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan John Gottman bersama timnya, dapat memprediksi dengan tingkat kepastian yang sangat tinggi bahwa pengantin baru bisa mengakhiri pernikahan dengan perceraian berdasarkan pengamatan dinamika komunikasi yang mereka lakukan.

Komunikasi yang baik dan sopan merupakan kunci agar rumah tangga tetap tentram. Maka, pasangan harus bisa saling intropeksi agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Hal lain yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk mengurangi stres dalam pernikahan, dikutip dari All Pro Dad, yakni dengan mengutamakan pasangan, bersenang-senang bersama seperti tertawa dan bersantai bersama. Selain itu, jangan memusingkan hal-hal kecil dan melakukan kegiatan bersama.

Bunda dan Ayah juga harus saling jujur karena orang yang sedikit menyimpan rahasia lebih sedikit mengalami stres dalam hubungan. Melakukan kontak fisik terbukti bisa meredakan stres, namun lakukan dengan hati-hati ya Bun.

Hal lain yang bisa dilakukan untuk meredakan atau menghindari stres adalah dengan fokus pada kelebihan pasangan, jangan pada kelemahannya. Itu karena kritik selalu mengarah pada lebih banyak stres.


Bunda bisa simak tips atasi stres menikah dan punya anak ala Mona Ratuliu di video berikut:



(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

17 Contoh Kata Pengantar Makalah Beserta Struktur dan Cara Membuatnya

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK