Angka pernikahan dini di Indonesia memang terbilang tinggi, Bunda. Inilah yang dicemaskan istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, terlebih angka perceraian di Jawa Barat juga meningkat.

Para perempuan di Indonesia, termasuk Jawa Barat, menurut Atalia masih banyak yang belum merasakan kemerdekaan diri seutuhnya. Ia mencontohkan dari masalah pernikahan, yang kenyataannya masih banyak orang tua menjodohkan anak, bahkan belum cukup umur.

"Anak tersebut masih ingin sekolah, dia tidak diberikan peluang untuk menyampaikan kehendaknya, apakah menerima atau tidak," ucapnya, dikutip dari live streaming Cerita Bunda Atalia Praratya: Jangan Terbelenggu oleh Corona, Kamis (10/9/2020).

Dari pandangan Atalia, seorang perempuan bisa menikmati 'kemerdekaan' dengan cara mengaktualisasikan diri, memandang bahagia dengan caranya, termasuk punya waktu untuk diri sendiri. Wajar kalau ibu tiga anak ini menyayangkan tingginya kasus pernikahan anak di Jawa Barat.

Menurut data yang diungkapkan Atalia, pernikahan anak di Jawa Barat mencapai 21.499 kasus. Sementara itu, angka perceraian juga tinggi yakni sekira 96 ribuan. Fakta inilah yang menjadi PR alias pekerjaan rumah bagi Atalia.

"Jadi banyak janda, banyak anak tanpa ayah," kata perempuan yang memimpin 17 organisasi di Jawa Barat ini.

Lalu, apa saja sih penyebab tingginya kasus pernikahan dini dan perceraian di Jawa Barat? Bunda simak ya, jawaban Atalia Praratya selengkapnya dalam video berikut: