HaiBunda

MOM'S LIFE

Telur Puyuh atau Telur Ayam yang Memicu Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasannya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 23 May 2024 21:55 WIB
Telur Puyuh atau Telur Ayam yang Memicu Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/

Telur merupakan salah satu sumber protein dan nutrisi penting yang mudah diolah dan digemari banyak orang. Baik telur ayam maupun telur puyuh, keduanya memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh.

Telur termasuk makanan utuh bergizi yang kaya akan protein dan mengandung nutrisi lain seperti karotenoid, vitamin D, B12, selenium dan kolin. Telur juga memiliki harga terjangkau sehingga mudah ditemukan dan dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.

Meski demikian, banyak anggapan tentang kadar kolesterol dalam kedua jenis telur ini kerap menimbulkan pertanyaan, manakah yang lebih tinggi kolesterolnya? Mari kita bahas mengenai kandungan kolesterol dalam telur puyuh dan telur ayam.


Banner PPDB 2024/ Foto: HaiBunda / Novita Rizki

Kolesterol telur puyuh lebih tinggi dibandingkan telur ayam 

Mengutip dari Taste, berdasarkan fakta nutrisi, telur puyuh memang mengandung kolesterol lebih tinggi dibandingkan telur ayam, Bunda. Dalam 100 gram telur puyuh, terkandung sekitar 844 mg kolesterol. Sementara pada 100 gram telur ayam, kadar kolesterolnya hanya 372 mg.

Walau demikian, perlu diingat bahwa kolesterol dalam telur terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Telur puyuh, selain mengandung kolesterol jahat juga memiliki kandungan HDL yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Kandungan HDL ini membantu tubuh membuang kolesterol jahat dari aliran darah.

LDL dalam telur puyuh berjumlah 400 mg dan HDL 444 mg. Sementara LDL dalam telur ayam berjumlah 187 mg dan HDL 142 mg.

Dari fakta tersebut, terlihat bahwa meskipun telur puyuh memiliki kolesterol total yang lebih tinggi, namun kandungan HDL yang lebih tinggi membantu menyeimbangkan kadar kolesterol dalam tubuh. Bunda tetap bisa mengonsumsinya asalkan tidak berlebihan.

Jadi, konsumsi telur puyuh maupun telur ayam tetap aman bagi orang yang sehat dan tidak memiliki masalah kolesterol.

Bolehkah penderita kolesterol tinggi makan telur puyuh?

Jawabannya adalah boleh tapi dibatasi. Telur puyuh memang mengandung kolesterol total yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Namun telur puyuh juga memiliki kandungan HDL yang lebih tinggi yang membantu tubuh membuang kolesterol jahat.

Perlu diingat bahwa kolesterol dalam telur bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Faktor lain seperti pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan juga berperan penting.

Untuk itu, Bunda yang punya kolesterol bisa membatasi konsumsi telur puyuh sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan. Perhatikan cara memasak telur puyuh agar tetap sehat, seperti direbus, dikukus, atau ditumis dengan sedikit minyak. Hindari menggoreng telur.

Padukan pula telur puyuh bersama makanan lain. Kombinasikan telur puyuh dengan sayur, buah, dan sumber karbohidrat kompleks untuk menyeimbangkan nutrisi. Kemudian pantau kadar kolesterol.

Lakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin untuk memantau efek konsumsi telur puyuh terhadap kesehatan. Jika Bunda masih ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan konsumsi telur puyuh yang tepat.

Risiko dan manfaat makan telur puyuh

Manfaat makan telur puyuh

1. Kaya nutrisi

Telur puyuh kaya akan protein, kolin, vitamin B12, zat besi, dan antioksidan. Nutrisi ini penting untuk kesehatan otak, mata, tulang, dan sistem kekebalan tubuh.

2. Meningkatkan kesehatan jantung

Kandungan kolin dan lemak tak jenuh dalam telur puyuh dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga baik untuk kesehatan jantung.

3. Meningkatkan fungsi otak

Kolin dan vitamin B12 dalam telur puyuh penting untuk perkembangan dan fungsi otak, serta membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

4. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Kandungan vitamin A, vitamin C, dan zinc dalam telur puyuh membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.

5. Membantu menurunkan berat badan

Telur puyuh merupakan sumber protein yang tinggi sehingga dapat membantu Bunda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan. Hal ini berpotensi membantu menurunkan berat badan.

Risiko makan telur puyuh

Dibandingkan telur ayam, telur puyuh memiliki ukuran yang lebih kecil namun kaya akan kandungan gizi. Namun di balik manfaatnya, terdapat pula risiko yang perlu dipertimbangkan terkait konsumsi telur puyuh.

1. Tinggi kolesterol

Telur puyuh mengandung kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan berakibat buruk bagi kesehatan jantung, terutama bagi Bunda penderita kondisi kolesterol tinggi.

2. Alergi

Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap telur puyuh dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, ruam, bengkak, atau kesulitan bernapas.

3. Bakteri Salmonella

Telur puyuh, seperti telur lainnya, berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella. Memasak telur dengan matang dapat membunuh bakteri ini dan mencegah keracunan makanan.

Telur puyuh menawarkan berbagai manfaat kesehatan namun perlu dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar. Bagi Bunda dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti kolesterol tinggi atau alergi telur, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Pastikan untuk selalu memasak telur dengan matang untuk menghindari risiko keracunan makanan.

Berapa banyak telur yang boleh dimakan penderita kolesterol?

Konsumsi telur tetap aman dalam jumlah wajar, baik telur puyuh maupun telur ayam. Menurut American Heart Association, orang dewasa yang sehat dengan kadar kolesterol normal dapat mengonsumsi hingga 300 mg kolesterol per hari. Jumlah ini setara dengan sekitar 2 butir telur ayam.

Berdasarkan temuan dari makalah bukti ‘Eggs dan the Heart’, Heart Foundation menyatakan bahwa warga Selandia Baru yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung bisa makan hingga 6 butir telur per minggu sebagai bagian dari pola makan yang menyehatkan jantung. 

Saat mengonsumsi telur, Bunda perlu memperhatikan kombinasinya. Sebaiknya tidak sering menggabungkan telur roti putih, mentega, garam, dan/atau daging olahan, seperti bacon maupun sosis, yang tidak begitu baik untuk jantung. 

Bunda dianjurkan untuk fokus pada konsumsi putih telur yang mengandung sedikit kolesterol dan kaya protein. Bagi Bunda dengan kondisi kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan batas aman konsumsi telur. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Buah yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat, Salah Satunya Apel

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?

Kehamilan Melly Febrida

5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini

Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?

5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen

20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK