MOM'S LIFE
Perjuangan Ponpes Tunarungu Menghapal Quran dengan Bahasa Isyarat
tim berbuatbaik.id | HaiBunda
Senin, 24 Feb 2025 17:20 WIBSebuah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sleman hadir dengan konsep berbeda dari ponpes lainnya. Santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut, adalah para penyandang tunarungu dan tunawicara. Meski begitu, para santri begitu mahir saat diajarkan membaca Al-Qur'an menggunakan bahasa isyarat.
Ponpes tersebut bernama Jamhariyah. Ponpes ini tepatnya berada di Umbulmartani, Ngemplak, Sleman. Ponpes Jamhariyah sudah berdiri sejak 2019 silam. Saat ini Ponpes Jamhariyah memiliki 33 santri dari berbagai daerah.
Pemilik sekaligus pengelola ponpes, Randy Pranarelza, mengungkapkan latar belakang berdirinya Ponpes Jamhariyah.
"Awal mulanya kita merintis pondok 2019, awalnya majelis taklim untuk orang tuli. Sebelumnya saya aktif di pengajian orang tuli pada 2010/2011. Lalu ada orang tua tanya pondok khusus anak-anak untuk orang tuli, nah waktu itu nggak ada di seluruh Indonesia," ujar Randy saat ditemui detikJogja di lokasi ponpes, Rabu (19/2/2025).
Hal ini yang menggerakkan hatinya untuk mendirikan ponpes khusus tunarungu dan tunawicara. Sebab, Randy sebelumnya juga sudah menimba ilmu studi banding soal bahasa isyarat di berbagai negara Muslim.
"2014 studi banding ke luar negeri melihat konsep Al-Qur'an hijaiyah dan belajar bahasa isyarat Islami hijaiyah isyarat. Dapat metode ini dari negara Arab dan negara Muslim. Metodenya Arabic Sign Language (ASL)," ungkap Randy.
"Lalu 2019 memberanikan diri dengan modal bismillah dan tawakal membangun ponpes ini. Alhamdulillah," jelasnya.
Metode tersebut tampak seperti bahasa isyarat pada umumnya. Tiap-tiap huruf hijaiyah tersebut menggunakan tanda khusus menggunakan tangan.
"Ini menjadi tantangan khusus karena tidak seperti kebanyakan ponpes orang biasa ya istilahnya," tutur Randy.
"Sama anak-anak difabel kan juga penanganannya ekstra, ekstra waktu dan biaya. Kita menangani anak normal yang nggak ada uzur aja banyak banyak kendala, apalagi yang uzur," lanjutnya.
Apalagi menurutnya, santri-santri tersebut banyak yang berasal dari luar Yogyakarta.
"Seperti dari Jabodetabek, Jatim, ada dari luar pulau juga dari Lampung, santri dari Madura dan Kalimantan. Di sini berbayar semampunya artinya mayoritas ekonomi ke bawah keluarganya ada yang buruh harian cuma pedagang kaki lima tapi mereka (anak-anak) mau belajar mengusahakan hafiz juga," sambungnya.
Ditambah, Randy bilang, beberapa fasilitas juga kurang memadai. Sebab, beberapa fasilitas seperti lemari, meja, dan dipan kasur banyak yang rusak.
"Fasilitas itu istilahnya apapun yang ada di sini nggak ada yang umurnya panjang. Lemari, ranjang patah semua, kalau meja cepet banget. Ya biasa karena anak-anak juga butuh perhatian ekstra ya," ungkapnya.
"Kalau untuk kebutuhan kita ingin ada ranjang lagi karena anak-anak tidurnya pakai kasur lantai. Terus, kita juga sempat berpikir buat adakan komputer, belum kesampaian," pungkas dia.
Randy mengatakan memang ada para donatur namun mereka silih berganti dan tidak tetap. Randy yakin ini adalah bagian perjuangan dan juga seraya bertawakal pada Allah agar mendapatkan kemudahan menjalankan operasional pesantren.
"Kalau untuk beras ada yang kirim cuma enggak musti ga bisa dikatakan tetap beberapa enggak musti. Kita setiap malam memberikan motivasi ke mereka, dengar cerita tentang sahabat Rasul mereka jadi semangat juga berjuang, jadi mereka juga merasa berjuang. Kita sebagai Muslim memang harus yakin dengan insyallah ada rezeki masing-masing. Doa orang lemah dijabah sama Allah karena ikhtiar aja," tutupnya.
Walaupun keadaan serba terbatas dan terlahir istimewa tak ada kata menyerah bagi mereka terus menghapal dan mengamalkan kalam Allah.
#sahabat baik, di bulan yang penuh berkah ini ada baiknya menyisihkan rezeki untuk anak-anak yang tengah berjuang dalam kebaikan. '
Kamu bisa menjadi bagian perubahan bagi pesantren ini dengan mulai Donasi di berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan.
(mul/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Tradisi dan Makna Nisfu Syaban di Berbagai Negara
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Dengan Mata Katarak, Nenek Tami Menjaja Kue dalam Redupnya Cahaya
Kisah Anak Tukang Tahu, Merintih karena Luka Bakar Tersiram Minyak
Jatuh dari Pohon, Pak Paekan Terbaring Lemah Ditemani Istri Penjual Tampah
Semangat Kak Ros Hidupi 2 Anak dan Ibu yang Sakit Keras
TERPOPULER
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026
Kapan Bayi Mulai Menyebutkan Kata Pertamanya?
7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?
Resep Apple Mini Cinnamon Cake, Kue Mungil Teman Kopi dan Teh ala Kafe
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Potret Gavin Anak Fenita Arie yang Kuliah di ITB, Wajahnya Mulai Curi Perhatian Bun
7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?
Kapan Bayi Mulai Menyebutkan Kata Pertamanya?
Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026
Resep Apple Mini Cinnamon Cake, Kue Mungil Teman Kopi dan Teh ala Kafe
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Mendadak Galau hingga Diduga Hapus Foto Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Kenapa?
-
Beautynesia
3 Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari Menurut Para Ahli, Siap Rutin Lakukan Mulai Besok?
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Selingkuhi Istri Berkali-kali, Wayne Rooney Bersyukur Terus Mendapat Maaf
-
Mommies Daily
‘Petik Mangga’, Bukan Sekadar Foreplay dan Bikin Orgasme Memuncak!