HaiBunda

MOM'S LIFE

Curhat Oki Setiana Dewi Culture Shock Pindah ke Mesir hingga Perkembangan Anaknya yang Idap Penyakit Langka

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 30 Mar 2025 19:10 WIB
Oki Setiana Dewi dan Anak-anaknya/ Foto: Instagram @okisetianadewi
Jakarta -

Oki Setiana Dewi sudah setengah tahun ini menetap di Mesir bersama suami dan keempat anaknya. Selama di Mesir, Oki mengurus keempat anaknya sambil melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar, Bunda.

Keputusan untuk menetap di Mesir sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Oki dan sang suami, Ory Vitrio. Pasangan ini bahkan sudah menyiapkan anak-anaknya belajar Bahasa Arab sebelum pergi ke Mesir. Saat ini, anak-anak Oki sedang menempuh pendidikan di sekolah Mesir.

Baru-baru ini, Oki kembali membagikan kabarnya selama menetap di Mesir. Kakak Ria Ricis ini mengungkap soal culture shock saat pertama kali tinggal di Negeri para Nabi itu hingga kondisi anak bungsunya, Sulaiman, yang mengidap penyakit langka.


Culture shock saat pindah ke Mesir

Saat pertama kali menetap di Mesir, Oki dan anak-anaknya sempat mengalami culture shock. Salah satu yang bikin 'kaget' adalah kondisi jalanan Mesir yang berbeda dengan di Tanah Air.

"Kalau yang jelek-jeleknya paling lalu lintas yang enggak tertib, dalam artian di sini banyak banget kecelakaan, jadi harus hati-hati menyeberang," kata Oki, dikutip dari YouTube Oki Setiana Dewi. HaiBunda telah meminta izin untuk mengutip konten ini.

Selain lalu lintas di Mesir, Oki dan keempat anaknya juga sempat culture shock dengan nada bicara dan sikap orang-orang di sana, Bunda. Menurutnya, di sebagian tempat di Mesir masih ada orang-orang yang bicara dengan nada tinggi.

"Di sebagian tempat cenderung suara-suaranya tinggi (saat bicara), dan kadang-kadang ngasih barang tuh dilempar. Tapi ya enggak semua orang, sebagian orang saja," ujar perempuan 36 tahun ini.

Oki mengatakan bahwa tidak semua culture shock yang dialaminya negatif. Selama tinggal di Mesir, ia juga mengalami berbagai momen positif dengan orang-orang di sana. Salah satunya adalah perlakuan orang-orang Mesir yang dianggap terbuka saat mengutarakan maksud baik.

"Tapi kalau culture shock yang bagus-bagus, kayaknya orang Mesir ini physical touch dan word of affirmation. Sering sekali melihat mereka peluk dan cium. Anak-anak tuh kalau salaman sama mereka, tangan anak-anak yang dicium. Terus sering peluk dan bilang sayang," ungkapnya.

"Paling terasa sekali kalau kita kuliah di Indonesia itu kayak ada jarak antara dosen dengan murid. Tapi kalau di Mesir itu, guru-guru tuh panggilnya ke murid, 'wahai anak-anakku'. Jadi merasa tidak ada gap (jarak), antara guru dengan murid kayak orang tua sama anak," lanjutnya.

Kondisi Sulaiman yang masih bolak-balik Indonesia-Mesir

Meski telah memutuskan menetap di Mesir, Oki masih harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pengobatan anak bungsunya, Sulaiman. Putra bungsu Oki ini mengidap kelainan genetik langka Prader Willi Syndrome (PWS).

Setiap tiga bulan sekali, Sulaiman mesti kembali ke Tanah Air untuk menjalani terapi. Putra Oki ini akan berada di Indonesia selama sebulan penuh untuk menjalani pengobatan.

"Sulaiman dalam keadaan baik, tiap hari disuntik seperti biasa dengan growth hormone, lalu tiap tiga bulan sekali harus pulang ke Indonesia," kata Oki.

"Jadi Sulaiman itu tiga bulan di Mesir, sebulan di Indonesia. Kenapa? Karena di Indonesia dia harus melakukan pemeriksaan dengan para dokter, diambil darah, terapi-terapi, baru pulang lagi ke Mesir," sambungnya.

Sulaiman saat ini berusia 4,5 tahun dan bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK). Menurut Oki, putranya itu sudah memiliki pemahaman soal kosakata, tetapi masih kesulitan bicara karena sindrom yang dialaminya.

"Alhamdulillah sudah ada beberapa kosakata yang memang dia bisa paham. Kalau kita ngomong, dia paham, hanya saja karena sindromnya Sulaiman ada apraksia, itu buat dia jadi susah untuk bicara. Otot-otot dan selama macamnya agak susah, sehingga bicaranya Sulaiman kurang jelas," ujar Oki.

"Tapi secara pemahaman, Sulaiman paham alhamdulillah, dikasih instruksi paham. Dia mau ngomong sesuatu juga sebenarnya bisa, cuma karena apraksia itu membuat dia jadi agak kesulitan untuk berbicara. Tapi insyallah dengan terapi ya mudah-mudahan," imbuhnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Kebiasaan Aneh Orang Indonesia di Mata Bule Belgia

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

Memahami Hepatitis B dan C yang Dapat Ditularkan Bumil ke Bayi Melalui Kontak Darah

Kehamilan Melly Febrida

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Memahami Hepatitis B dan C yang Dapat Ditularkan Bumil ke Bayi Melalui Kontak Darah

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK