Jakarta -
Bagi beberapa anak, libur panjang sudah berakhir. Artinya harus
masuk sekolah lagi dong. Tapi kok anak-anak maunya serba baru ya saat kembali ke sekolah. Duh, gimana nih.
Iya Bun, keponakan saya yang masih SD masuk sekolah lagi tanggal 10 Juli 2017 kemarin. Sementara keponakan yang lain baru
masuk sekolah 17 Juli 2017. Nah, mereka ini sama-sama kompak ingin tas baru, sepatu baru, pokoknya serba baru deh.
Bukan gimana-gimana ya Bun, rasanya sayang aja gitu harus beli tas baru lagi, padahal mereka sudah punya lebih dari satu tas yang masih bagus. Kalau kata psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, anak-anak yang minta perlengkapan sekolah serba baru ini umumnya karena terbiasa mendapatkan barang-barang baru di tahun ajaran baru.
"Permintaan anak ini sebenarnya tergantung dari pembiasaan sebelumnya. Kalau dibiasakan serba baru maka anak akan terbiasa. Sebenarnya jangan sampai karena naik kelas, lalu harus beli barang baru," tutur Ratih waktu lagi ngobrol sama HaiBunda.
Nah, Ratih juga mengingatkan kita sebagai orang tua agar memberi pengertian kepada anak untuk membeli barang berdasarkan fungsinya, bukan karena masuk sekolah lagi. Misalnya nih, kita perlu beli sepatu baru karena sepatu yang lama sudah rusak.
"Kalau anak sudah terbiasa semua serba baru saat kenaikan kelas, maka kita harus mengubahnya," sambung Ratih.
Malas-malasan Masuk SekolahBagi yang baru masuk sekolah 17 Juli 2017, agar anak nggak malas-malasan masuk sekolah, sejak saat ini perlu dikembalikan kebiasaan anak pada kegiatan rutinnya. Maklum ya Bun, selama anak libur sekolah kan kita sering membiarkan anak bangun siang dan tidur lebih larut ya. Kalau kebiasaan ini terbawa sampai saat masuk sekolah, duh bisa berabe nih.
"Persiapannya bisa seminggu sampai tiga hari sebelum masuk sekolah," saran Ratih.
Bagi anak yang baru masuk ke sekolah baru, kita perlu nih mengenalkan lingkungan sekolah pada mereka Bun. Penting soalnya Bun untuk memudahkan proses adaptasi mereka.
"Jadi jangan sampai terlambat masuk sekolah karena bisa bikin mereka nggak bisa eksplorasi," tambah Ratih.
Terus kita perlu cuti kerja nggak ya buat antar anak yang baru masuk sekolah? "Mungkin nggak perlu khusus sampai cuti. Ya memang sih euforia orang tua beda-beda. Mungkin juga ketika yang masuk sekolah anak kelima rasanya udah biasa, dibandingkan anak pertama yang masuk sekolah. Tapi memang sih perlu dibuat sebagai sesuatu yang bersemangat," kata Ratih.
(Nurvita Indarini/rdn)