Jakarta -
Disleksia terkait banget sama kemampuan membaca anak. Gejalanya pun bisa bermacam-macam, Bun. Untuk itu, penting banget nih buat kita para orang tua mengenali gejala disleksia yang bisa terjadi pada anak.
Margie Gillis Ed.d dari Understood.org mengungkapkan disleksia adalah ketidakmampuan spesifik dalam kemampuan belajar anak. Anak dengan disleksia punya masalah dalam membaca dengan akurat dan lancar. Mereka juga bisa aja, Bun, punya masalah dengan membaca secara komprehensif, mengeja, dan menulis.
"Disleksia adalah kondisi seumur hidup yang umumnya berkaitan dengan proses pembelajaran. Belum jelas berapa persentase kejadiannya tapi beberapa ahli percaya kasus disleksia dialami 5 sampai 10 persen anak. Pada anak dengan disleksia mereka sulit membaca tapi bisa memahami ketika kita membacakan buku untuk mereka," tutur Margie.
Kebanyakan orang menganggap disleksia terkait sama kemampuan visual anak dan berpengaruh pada intelegensi anak. Padahal, kata Margie anak dengan disleksia juga bisa berprestasi kok dan punya karir yang cemerlang. Untuk anak dengan disleksia ada teknik pembelajaran yang bisa diberikan supaya mereka bisa lebih mudah membaca dan mengerti materi.
Dikutip dari Syslexia Parent Support Group, ini dia gejala
disleksia pada anak-anak, Bun.
Umur 3-4 Tahun (Tahap Penguasaan Bahasa)- Kesulitan dalam ritme
- Kosakata terbatas
- Nggak berpartisipasi dalam diskusi kelompok
Umur 5-8 Tahun (Tahap Menguraikan Kode)- Kosakata terbatas
- Lambat menjawab pertanyaan
- Salah mengucapkan kata-kata panjang saat bicara
- Nggak berpartisipasi dalam diskusi kelompok
- Mengabaikan tanda baca
- Membaca nyaring dengan lambat dan berombak
- Nggak bisa baca nyaring dengan prosodi (terkait matra, rima, dan bait) dan monoton
- Inginnya baca buku dengan level di bawah kelasnya
- Nggak bisa membunyikan kata asing
- Menebak dan melewatkan beberapa kata sembari membaca
- Nggak tahu kalau huruf punya lebih dari satu bunyi
- Menyisipkan, meninggalkan atau mencampuradukkan kata-kata
- Nggak suka membaca nyaring
- Menolak membaca
- Ogah membaca keras
- Nggak punya buku kesukaan tanpa gambar
Umur 9-11 Tahun (Tahap Pemahaman)- Membaca nyaring dengan lambat dan berombak
- Inginnya baca buku dengan level di bawah kelasnya
- Menolak membaca
- Membaca bukan untuk kesenangan
- Nggak bisa membaca dengan durasi lama
- Lelah setelah membaca dalam jangka waktu pendek
- Membaca ulang halaman yang sama berkali-kali
- Cenderung jadi pembaca yang lambat
- Sulit memahami arti harfiah teks yang sudah dibaca
- Memori tentang fakta dan informasi yang belum dialami
- Sulit membuat kesimpulan
12-18 Tahun (Tahap Masa Penting Pemahaman Baca)- Menolak membaca
- Membaca bukan untuk kesenangan
- Nggak bisa membaca dengan durasi lama
- Lelah setelah membaca dalam jangka waktu pendek
- Membaca ulang halaman yang sama berkali-kali
- Cenderung jadi pembaca yang lambat
- Tidak bisa mengekstrak ide pokok dari teks
- Tidak bisa mengerjakan tes pilihan ganda dengan baik
- Sulit membuat kesimpulan.
Kalau si kecil mengalami gejala-gejala kayak di atas, ada baiknya segera kita konsultasikan ke dokter ya, Bun, untuk memastikan apakah anak mengalami
disleksia atau nggak.
(rdn)