Jakarta -
Biasanya kalau beli
sepatu buat anak, anaknya pasti diajak serta ya. Tapi karena alasan tertentu, si kecil nggak bisa diajak serta saat kita membelikannya sepatu. Seperti dialami penyanyi Yosi Mokalu alias Yosi Project Pop, Bun. Ketika dia dan istrinya ke luar negeri, mereka membelian sepatu buat anaknya.
"Pernah (beli sepatu nggak ngajak anak) waktu kita lagi ke luar negeri," kisah Yosi yang ditemui di sela pembukaan toko
sepatu Wilio Indonesia di Plaza Indonesia, Jakarta.
Reuben, putra Yosi/ Foto: Nurvita Indarini |
Saat membeli sepatu buat anaknya itu, sebenarnya Yosi dan istrinya, Aprilla Iryani Fahani Faisal, sudah memfoto dan mengirimkan gambarnya pada si kecil. Nah, putra semata wayangnya, Reuben Ayolla Panji Mokalu, lantas memilih model atau warna.
"Ternyata pas dipakai sempit. Soalnya kadang merek sepatu yang satu sama yang lain suka beda ukurannya," ucap Aprilla menimpali.
Berkaca dari pengalaman itu, Yosi dan istrinya lebih suka mengajak langsung anaknya saat harus beli sepatu. Agar nyaman, sepatu untuk si kecil dibeli setengah atau satu ukuran lebih besar.
Yodi dan putranya, Reuben/ Foto: Nurvita Indarini |
Kalau kata Yosi, Reuben yang saat ini usianya 11 tahun sebenarnya anak yang nggak neko-neko. Maksudnya, kalau dibelikan sesuatu sama orang tuanya ya pasti dipakai.
"Tapi ya memang umur segini sudah suka punya pilihan. Anak-anak sekarang lebih tahu model, meskipun dia termasuk anak yang nerima sih," ujar Yosi.
Mengukur ukuran kaki/ Foto: Nurvita Indarini |
Dalam kesempatan yang sama, Maria Resi Ndaruasri, Brand Manager Wilio Indonesia menuturkan tahu ukuran kaki anak itu penting banget bagi orang tua. Tapi tentu harus paham bahwa sering kali beda merek, beda pula ukurannya. Kadang sama-sama ukuran 37, tapi merek yang satu ternyata lebih besar dari yang lain.
"Karena itu salah satu service yang ditawarkan, kita nggak cuma jual sepatu tapi bantu orang tua untuk mengecek tinggi badan, berat badan, dan ukuran kaki anak, kemudian mencatatnya. Jadi bisa tracking perkembangan anak," terang perempuan yang akrab disapa Daru ini.
Jadi kata Daru, jika suatu saat nanti orang tua beli sepatu tanpa si kecil, data base bisa dipanggil. Nah, nanti kalau anaknya pas ikut beli sepatu lagi, datanya bisa diperbarui.
"Bagusnya sih memang dicoba, dipakai jalan, dipakai melompat, jadi anak tahu sepatunya nyaman atau nggak," imbuhnya.
Daru juga berpesan agar sepatu yang dibeli dan dipakai sesuai dengan fungsinya. Jadi jangan sampai olahraga dengan sepatu yang peruntukannya bukan buat olahraga.
Selain itu, jangan pula beli sepatu yang dua nomor lebih besar dengan alasan agar lebih lama kepakainya. Soalnya kalau kebesaran, anak pasti nggak nyaman, dan ada risiko tersandung juga. Sebaliknya kalau kekecilan bisa lecet juga.
"Kan sering tuh kita dengar nggak apa-apa kekecilan, nanti ngikutin bentuk kaki kok. Tapi ini nggak tepat, bikin kaki anak nggak nyaman dan bisa lecet," ucap Daru.
(Nurvita Indarini)