HaiBunda

PARENTING

Efek Buruk Jika Anak Tak Diberi Kesempatan Bermain Secara Bebas

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 03 Jan 2019 13:44 WIB
Ilustrasi anak main/ Foto: thinkstock
Jakarta - Bagi anak, bermain adalah salah satu kebutuhan. Sayangnya, saat ini kesempatan anak-anak untuk bermain justru semakin berkurang. Selain karena keterbatasan lahan, tuntutan akademik juga semakin tinggi.

Ya, lingkungan sekolah dan jam belajar seringkali membuat anak-anak terus belajar tanpa bisa bermain. Kegiatan les dan ekstrakurikuler juga semakin banyak.

Menurut penulis buku Roots and Wings, Raksha Bharasia, saat ini perkembangan teknologi juga membuat anak-anak sibuk bergaul di dunia maya. Mereka pun jarang bermain di luar rumah dan beraktivitas fisik.


Faktor lain yang juga membuat anak jarang bermain adalah lingkup keluarga yang terlalu kecil. Anak jadi tak punya kesempatan untuk bermain dengan saudara kandung atau anggota keluarga lainnya.

"Anak-anak butuh waktu yang tidak terstruktur untuk bermain dengan spontan dan bersenang-senang setiap harinya. Mereka butuh waktu untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan, bermain sambil berkhayal," ungkap Raksha.



Manfaat Bermain bagi Anak

Sebenarnya apa sih manfaat bermain untuk anak? Menurut psikolog Vikram Prabu, bermain memberikan dampak positif terhadap aspek-aspek utama perkembangan masa kanak-kanak, seperti daya khayal, rasa percaya diri atau harga diri, kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, keterampilan sosial, dan bekerja sama.

Ilustrasi anak main/ Foto: thinkstock
Selain itu, bermain juga baik bagi kondisi tubuh, emosi, dan jiwa. Saat bermain, anak menggunakan kelima indranya untuk berinteraksi dengan dunia sekitar.

Sebuah penelitian dari kolaborasi antara Wisconsin State Journal dan Morgridge Institute for Research bernama Blue Sky Science juga menemukan manfaat lainnya dari bermain.

Disebutkan bahwa bermain sangat penting untuk perkembangan anak di segala hal, termasuk di antaranya perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan emosional, serta pengembangan bahasa.

Pendapat serupa disampaikan juga, Bun, oleh psikolog dan pendiri Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima. Menurutnya, bermain bagi anak sangat penting untuk perkembangan otak.

"Korteks prefrontal atau pusat kendali otak menjadi lebih besar dan cepat. Tahap ini akan mempersiapkan otak muda untuk kehidupan, afeksi, dan bahkan pekerjaan sekolah," kata Saskhya.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Haru Sheila Dara Menang Piala FFI 2025, Sebut Vidi Aldiano Suami Selamanya

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Orang Tua Lesti Kejora Bertani di Sawah, Kesederhanaannya Bikin Netizen Salut

Mom's Life Annisa Karnesyia

Seperti Apa Bentuk Rahim Perempuan? Ketahui juga Letaknya

Kehamilan Amrikh Palupi

Potret Terbaru Chikita Meidy Usai Resmi Bercerai, Sempat Drop Kini Coba Bangkit Lagi

Mom's Life Annisa Karnesyia

Diskon 30% untuk Tiket 182 Kereta Api di Momen Nataru, War Mulai Hari Ini!

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Kenali Ciri Anak Kinestetik & Tips Mengembangkannya, Bun!

Ciri-ciri Spatula Masak Berbahaya Pemicu Kanker Diungkap Pakar IPB

Potret Haru Sheila Dara Menang Piala FFI 2025, Sebut Vidi Aldiano Suami Selamanya

Seperti Apa Bentuk Rahim Perempuan? Ketahui juga Letaknya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK