PARENTING
Adam dan Malika, Kembar Siam Berbagi Kaki yang Bergantung pada Ayah Kuli Serabutan
tim berbuatbaik.id | HaiBunda
Senin, 19 Jun 2023 19:18 WIBTak ada yang lebih memilukan bagi orang tua, melihat anak kembarnya lahir tidak seperti pada umumnya. Kisah pilu ini datang dari Deli Serdang, Sumatera Utara. Adam dan Malika (1) lahir sebagai Conjoined Twin Omphalopagus atau kondisi dengan tubuh yang menyatu di bagian perut.
Sang ibu, Defi Patmita, tak menyangka anugrah anak kedua yang dia kandung dahulu diberikan cobaan seperti ini. "Sedihnya ke anaknya nanti besarnya kayak gimana, Kalau masih ini dia nggak ngerti nanti pasti dia bertanya kenapa kenapa kami gini gitu ya saya pikirkan sekarang mau jawab apa gitu," terang Defi kepada tim berbuatbaik.id.
Defi menceritakan sejak awal dokter telah memperingatkan dirinya akan resiko bayi kembar siam tersebut. Sebelum dokter memberitahunya, Defi juga mengaku tidak tahu anak yang dia kandung kembar.
"Kalau hamil sih ngerasa sehat-sehat aja karena bergerak di perut dia kencang, saya nggak tahu kalau itu kembar, tapi kok besar, beda sama yang pertama ini besar sekali jadi kami USG itu udah 7 bulan. Pertama 7 bulan, lalu dijelaskan dokter itu bahwa ini kembar siam, tapi dempetnya itu nggak tahu, terus kami ngga percaya kami ke rumah sakit lain, Rupanya sama kembar siam, terus kami dirujuk ke Adam Malilk. Pas pertama-tama tahu hancur (hati) gimana lah tapi kalau sekarang ini ikhlas," jelas Defi panjang lebar.
Setelah lahir pada November 2021 lalu, Defi diberi pilihan terkait operasi pemisahan anak kembar. Namun Defi menolak dengan alasan tak mau kehilangan salah satu buah hati. Bahkan ada pula risiko kematian keduanya.
"Kalau pemisahannya nggak bisa dipisah, saya disarankan pilih salah satu. Saya nggak mau. Jadi kami kami urus aja dua-duanya, pemisahannya nggak bisa memang," terang dia.
Dengan keputusan itu, kini kondisi Adam dan Malika masing-masing memiliki kepala dengan organ otak, jantung, sepasang paru-paru, hati, lambung, serta dua tangan. Namun, mereka harus berbagi organ usus besar, kandung kemih, dan hanya memiliki sepasang kaki. Sementara Adam mengendalikan kaki bagian kiri, Malika mengendalikan kaki bagian kanan.
Sehari-hari kedua anak ini terbiasa pindah secara perlahan dengan batuan otot tangan dan pinggangnya. Namun saat berjalan, hanya satu anak saja yang bisa mengendalikan tubuh keduanya. Satu anak lainnya dalam posisi terlentang dengan posisi badan dan kepala di lantai.
Adam dan Malika juga harus rutin kontrol ke rumah sakit setiap satu bulan sekali karena kondisinya memerlukan perhatian khusus, terutama di bagian organ pencernaan dan anusnya. Saat usianya baru 14 hari, Adam dan Malika menjalani operasi kolostomi yaitu prosedur pembedahan untuk membuat lubang anus baru di perut keduanya. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki anus yang normal saat lahir. Bahkan, perut mereka sempat membuncit karena buang air besarnya tidak lancar. Rencananya pada usia 3 tahun, Adam dan Malika akan kembali melakukan operasi anus lanjutan dengan catatan kondisi keduanya sehat.
Sejak memiliki lubang anus di dinding perutnya, Adam dan Malika mau tak mau bergantung pada kantong kolostomi, alat kesehatan yang berguna untuk menampung feses. Wadah tersebut perlu diganti setiap sebulan sekali dan memakan biaya minimal 3 juta. Hal itu belum termasuk kebutuhan utama, seperti susu dan pokok.
"Kantong itu satu hari kadang 3 kadang 2, jadi kira-kira kalau sebulan itu 23 kotakan. Satu kotaknya harganya Rp. 1.050.000 artinya ada 3 juta sendiri untuk kantong buangan itu kalau colostomy bag," ujar Defi.
"Popok, tisu basah, tisu kering, susu. Susu habisnya satu hari dia, yang 1.000 gram itu 2 hari," tambah Defi.
Banyaknya kebutuhan yang diperlukan, membuat Ali merasakan tanggung jawab yang besar di pundaknya sebagai kepala keluarga. Apalagi Ali hanya bekerja untuk menghidupi keluarganya sebagai kuli bangunan serabutan. Namun, upah yang didapat dalam sehari hanya RP 90.000. Keadaan semakin memburuk karena beberapa minggu belakangan ini, tidak ada orang yang menggunakan jasa Ali.
Meski begitu, Ali tidak putus asa. Saat tidak ada panggilan pekerjaan, Ali berusaha menyambung hidup dengan berjualan pulsa di sebuah toko kecil, tepat di pinggir Jalan Pecut Pematang Lalang, Deli Serdang. Ia berjualan voucer pulsa dan token listrik dengan penghasilan sehari kurang lebih Rp.10.000 sampai Rp. 15.000. Hal ini sudah berlangsung selama sebulan.
"Ini kenapa buka ini Ini baru sebulan buka, itu pun nanti pas lagi nggak ada kerja bangunan di jaga ini," ujar Ali.
Sebagai orang tua, Ali dan Defi tentunya mengharapkan kesembuhan bagi anak kembarnya. "Perasaannya gimana ya, sedih lah. Ya sedih, cuma lama-lama banyak yang ngasih tahu anak bawa rezeki, mau nggak mau diterima. Sayang lah Bu. Harapannya sih mudah-mudahannya cepat (operasi) mudah-mudahan adalah bisa dipindahkan tapi kalau untuk pemisahan nggak bisa pun nggak apa-apa," harap Ali.
Kisah kembar siam dengan tubuh yang menyatu ini menjadi panggilan hati untuk kita. Sekaligus pembelajaran bahwa bagaimanapun keadaannya, orangtua menerima apapun keadaan sang buah hati. Mari bersama kuatkan hati mereka dengan peduli dan mulai Donasi sekarang juga melalui berbuatbaik.id.
Semua donasi yang diberikan akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga.
(mul/ziz)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Cara Tetap Optimis & Tidak Mudah Stres di Tengah Permasalahan Negara
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Perjuangan Riswan, Kuli Pasir Remaja yang Hidup Jadi Tulang Punggung Keluarga
Menderita Sindrom Langka dengan Jari yang Menempel, Anak Buruh Cuci Ini Terus Semangat!
Dua Bersaudara Berprestasi di Sekolah yang Bersandar pada Kursi Roda
Kisah Persiapan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Aqila & Azila
TERPOPULER
Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme
Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya
Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya
Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme
Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya
Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Foto Deddy Corbuzier Hilang dari IG, Ini Sosok yang Kini Buat Sabrina Chairunnisa Bahagia
-
Beautynesia
Ingin Anak Mendengarkan Orangtua dalam Waktu Kurang dari 5 Detik? Coba Terapkan 5 Strategi Ini
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Seksi Moon Ga Young Kenakan Bralette Hitam di Milan Fashion Week
-
Mommies Daily
‘Petik Mangga’, Bukan Sekadar Foreplay dan Bikin Orgasme Memuncak!