Abe Cekut menjadi balita yang banyak dibicarakan karena sifat aktif dan ceriwisnya yang menghibur. Banyak netizen menganggap sikap ceria dan berani Abe diperkuat oleh peran sang ayah. Lantas seberapa besar peran ayah dalam proses perkembangan karakter anak?

Dalam beberapa potongan video yang beredar di media sosial, tingkah dan ucapan Abe Cekut selalu berhasil membuat publik terkesima dengan kecerdasannya. Bersama sang ayah, anak berusia dua tahun ini sering melakukan interaksi dengan banyak orang secara virtual.

Bunda pasti sering menyaksikan bagaimana Abe Cekut aktif berinteraksi, seperti bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu, jika berbuat salah, Abe juga tanggap untuk meminta maaf kepada sang ayah dan bundanya.

Gaya pengasuhan yang melibatkan peran sang Ayah dalam kehidupan sehari-hari ini begitu mencuri perhatian netizen. Banyak orang tua, yang tertarik mengetahui penjelasan lebih lengkapnya menurut psikolog tentang peran ayah terhadap perkembangan anak. Simak selengkapnya, Bunda.

Kedekatan Abe Cekut dan Ayahnya menjadi sorotan netizen

Abe Cekut dan ayahnya sangat aktif membagikan video kedekatan mereka di salah satu platform media sosial. Dalam setiap video, mereka membagikan interaksi yang begitu menggemaskan antara ayah dan anak.

Interaksi ceriwis yang ditunjukkan Abe setiap kali mengobrol dengan sang ayah menjadi tontonan yang begitu menghibur masyarakat dunia maya. Dalam video live yang dilakukan, Abe dan ayahnya sering menampilkan aktivitas bermain sambil mengobrol hal-hal lucu.

Di beberapa waktu lalu, sempat viral sebuah video yang menampilkan Abe yang terlihat ragu dan bingung ketika dihadapkan oleh kerumunan orang. Namun, tatkala ayahnya mendekati Abe, balita lucu ini menjadi antusias dan percaya diri untuk menyapa orang-orang.

Nah, kedekatan ayah dan anak ini sukses menjadi sorotan para netizen. Banyak orang memuji gaya mengasuh Ayah Abe yang selalu hadir untuk berinteraksi dengan Si Kecil. Selain itu, netizen juga jadi semakin menyadari betapa pentingnya peran seorang ayah dalam pertumbuhan karakter anak. 

Peran Ayah dalam pembentukan karakter anak menurut psikolog

Keterlibatan seorang ayah sangat penting dalam membangun kesehatan dan kestabilan emosional seorang anak. Peran ayah untuk perkembangan karakter anak tidak hanya dirasakan pada usia dini. Hal ini juga berdampak secara jangka panjang dan menetap, yakni membentuk kepribadian anak hingga di masa dewasa.

Melansir dari laman Motherhood Center, peran ayah dalam perkembangan anak berdampak sangat signifikan dalam sisi psikologis anak. Ikatan antara ayah dan anak tak kalah besar dari dampak seorang Bunda ke anak.

Ayah yang siap secara emosional dan tanggap terhadap kebutuhan anak, dapat membantu menumbuhkan rasa aman, meningkatkan kepercayaan diri, dan kecerdasan emosional Si Kecil. Kedekatan ayah-anak juga berperan penting untuk menuntun Si Kecil dalam mengelola perasaan dan cara menyikapinya dalam pertumbuhan mereka.

Banyak psikolog menekankan para ayah untuk tidak lalai dari tugas ini. Peran Ayah dalam keseharian anak, menjadi kunci pertama mereka belajar bersosialisasi.

Banyak hasil penelitian menunjukkan keuntungan yang diterima anak bila mereka sering berinteraksi bersama ayahnya. Keuntungan tersebut membawa dampak baik secara sosial maupun akademis.

“Kami menemukan fakta bahwa para ayah yang dekat dengan anaknya, akan memiliki anak-anak yang tidak terlalu bermasalah,” ungkap sosiologis dan peneliti studi hubungan anak dan orang tua di Pennsylvania State University, Paul Amato, PhD, dalam laman Dads4Kids.

Paul kembali menerangkan bahwa keterlibatan ayah atau father effect dalam mengasuh anak akan memberi dampak terkait kemampuan berbahasa dan perilaku sehari-hari. Hal ini juga tetap berlaku pada ayah dan bunda yang sudah bercerai. Jadi, dampak yang sama dapat diberikan kepada Si Kecil bahkan jika mereka sudah tidak tinggal serumah. 

Kehadiran Ayah dalam interaksi sehari-hari bersama anak dapat memicu percikan rasa ingin tahu pada anak-anak mereka. Setiap interaksi yang dilakukan akan mengundang rasa ingin tahu anak dan merangsang pikiran mereka untuk berpikir kritis, Bunda.

Bunda sendiri tentu kerap menyaksikan bagaimana Abe Cekut begitu aktif dan lancar berbicara dengan banyak orang. Balita satu ini juga selalu dipenuhi rasa ingin tahu dan senang menanyakan berbagai hal kepada orang tuanya.

Ayah memiliki peran yang besar untuk menggali kemandirian dan problem solving. Di sisi lain, Bunda akan menyediakan peran untuk anak belajar empati dan mengasihi. Kombinasi dua hal ini tentu akan membentuk karakter atau manajemen emosi yang baik untuk Si Kecil.

Pengaruh ayah pada anak lelakinya

Ayah merupakan sosok panutan atau role model bagi anak-anaknya. Kehadiran ayah dalam mengasuh anak lelakinya dalam pola asuh yang benar akan memberikan hal positif seperti kemampuan fisik, emosi, dan bahasanya.

Dalam buku Calmer, Easier, Happier Boys, Noel Janis-Norton mengungkapkan bahwa tanpa seorang figur ayah yang kuat dan perhatian, anak laki-laki berisiko tumbuh sebagai sosok yang kesulitan dalam mempertahankan value diri. Mereka tumbuh tanpa adanya panutan yang bisa ditiru untuk bersikap selayaknya sesuai dengan identitas dan emosi gender.

Melansir dari Psychology Today, anak laki-laki cenderung meniru perilaku dan karakter menurut sikap ayahnya. Jadi, jika seorang ayah mengasuh dengan penuh perhatian dan hormat, anak laki-lakinya akan tumbuh dengan cara yang sama.

Anak yang tumbuh dalam asuhan ayah yang cukup akan terhindar dari risiko masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres. Selain itu, para peneliti di Oxford University juga melaporkan bahwa anak laki-laki yang dekat dengan ayah cenderung tidak memiliki masalah dengan tindak kriminal.

Pengaruh ayah pada anak perempuannya

Hubungan harmonis antara anak perempuan dan ayahnya memengaruhi bagaimana mental psikologis Si Kecil di kemudian hari. Hal ini bukan hanya sekadar rasa percaya diri, tetapi juga menuntun untuk melatih anak perempuan bersikap dengan lawan jenisnya.

Dilansir Calmerry, sebuah studi penelitian menerangkan bagaimana peran ayah berpengaruh besar dalam tingkah laku anak perempuannya. Mereka yang tumbuh dekat dengan ayah akan lebih mudah untuk membangun dan mempertahankan sebuah hubungan. Anak-anak perempuan akan lebih berani untuk menyuarakan pikiran dan membela dirinya, Bunda.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Oxford University juga menyebutkan bahwa anak perempuan yang memiliki ayah dalam pengasuhan, cenderung tidak memiliki masalah kesehatan mental di kemudian hari. Peran ayah dalam interaksi bersama anak akan membentuk putrinya tumbuh menjadi mandiri dan percaya diri.

Nah, Abe Cekut kini menjadi contoh bagaimana hasil dari keterlibatan seorang ayah dalam mengasuh anak. Anak yang penuh rasa percaya diri hadir atas pendampingan ayah di sehari-harinya. Jadi, jangan lupakan pentingnya peran Ayah dalam pembentukan dan perkembangan anak, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!