HaiBunda

PARENTING

5 Fakta Kasus Perdagangan Bayi Indonesia ke Singapura, Satu Anak Dijual Belasan Juta

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Senin, 21 Jul 2025 18:40 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/JaCZhou
Jakarta -

Kasus perdagangan bayi yang diungkap oleh Polda Jawa Barat membuka tabir kejahatan yang melibatkan banyak pihak. Penyelidikan ini memperlihatkan adanya praktik yang sistematis dan terencana.

Bayi-bayi tak berdosa ini dijual dan dikirim ke luar negeri, bahkan sempat ditampung di sebuah tempat di Bandung sebelum akhirnya diselamatkan. Kasus ini mengguncang publik karena adanya modus adopsi yang disalahgunakan untuk eksploitasi.

Ironisnya, beberapa orang tua ikut terlibat dalam proses ini karena desakan ekonomi yang memaksa mereka membuat keputusan sulit. Sejumlah tersangka pun telah ditangkap, termasuk satu orang yang berhasil diamankan di luar negeri.


Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan menyebutkan sebagian bayi telah berhasil dijual ke Singapura. Tak sedikit dari mereka bahkan "dipesan" sejak dalam kandungan.

"Sejak dalam kandungan sehingga sudah dipesan, kemudian dibiayai persalinannya kemudian diambil oleh para pelanggan," kata Surawan, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (21/07/2025).

Fakta-fakta kasus perdagangan bayi Indonesia ke Singapura

Dilansir dari CNN Indonesia, kasus perdagangan bayi dari Indonesia ke Singapura telah berjalan sejak tahun 2023. Berikut lima fakta penting terkait kejahatan yang mengguncang nurani publik ini:

1. Bayi dijual ke luar negeri, termasuk Singapura

Polda Jawa Barat berhasil membongkar praktik penjualan bayi lintas negara yang melibatkan sindikat terorganisir. Salah satu negara tujuan utama pengiriman bayi-bayi tersebut adalah Singapura.

Sebelum dikirim ke luar negeri, para bayi terlebih dahulu ditampung di sebuah lokasi di Bandung. Tempat tersebut diduga menjadi transit sebelum proses pemalsuan dokumen dan pengiriman.

Dalam penyelidikan, polisi menemukan bahwa para pelaku menyamarkan praktik ilegal ini dengan modus adopsi. Namun, kenyataannya ada unsur transaksi jual-beli manusia yang melanggar hukum.

"Kisaran dari ibu kandungnya antara Rp11.000.000 sampai Rp16.000.000," ucap Surawan.

2. Dokumen keimigrasian dibuat di Pontianak

Proses administrasi untuk membawa bayi ke luar negeri disiapkan secara sistematis dan terencana. Semua dokumen resmi, mulai dari akta kelahiran hingga paspor, dibuat di Pontianak, Kalimantan Barat.

Para bayi dipalsukan identitasnya dengan cara dicantumkan dalam Kartu Keluarga orang lain. Setelah itu, dokumen keimigrasian seperti akta kelahiran dan paspor disiapkan.

Cara ini dilakukan agar bayi bisa dikirim ke luar negeri secara "legal" di atas kertas. Padahal, aktivitas tersebut bertentangan dengan hukum dan hak anak.

"Nah ini sementara kita dalami, yang jelas di sana itu tempat pembuatan dokumen-dokumen. Jadi di sana itu bayi-bayi dimasukkan, ditumpangkan KK orang, kemudian dibuatkan dokumen keimigrasian, paspor itu kan," kata Surawan.

3. Alasan ekonomi jadi motif utama

Tekanan ekonomi menjadi penyebab utama orang tua menyerahkan bayinya kepada sindikat. Mereka mengaku tak sanggup merawat anak karena keterbatasan finansial dan berharap anaknya mendapat kehidupan yang lebih baik.

Beberapa orang tua mengklaim menyerahkan bayinya secara sukarela dengan harapan anak mereka diasuh lebih layak. Namun, sebagian lain mengaku terpaksa karena situasi hidup yang sangat sulit dan tidak memiliki pilihan lain.

"Keterangan dari satu korban, karena motif ekonomi," ujar Kombes Pol Surawan.

4. Sindikat sudah beroperasi sejak tahun 2023

Pengungkapan kasus ini menyoroti fakta, bahwa sindikat telah beroperasi cukup lama. Keterangan para pelaku menyebutkan bahwa mereka aktif sejak tahun 2023.

Selama periode itu, sindikat telah menjual sedikitnya 24 bayi ke luar negeri melalui jalur yang terorganisir. Sebagian besar kasus terkonfirmasi berakhir di Singapura sebagai negara tujuan utama.

Penyelidikan pun tidak berhenti di dalam negeri, mengingat luasnya jaringan yang terlibat. Polisi kini tengah bekerja sama dengan Interpol untuk mengusut tuntas sindikat perdagangan bayi lintas negara tersebut.

"Nanti kita akan bersama dengan Interpol untuk dikirim ke Singapura. Kita masih pengembangan," kata Surawan.

5. Kasus ini terbongkar karena laporan palsu penculikan

Ironisnya, kasus ini terbongkar bukan karena hasil pelacakan aparat terhadap sindikat. Justru, seorang Bunda datang melapor ke polisi karena bayinya diduga telah diculik dan dijual tanpa sepengetahuannya.

Namun, hasil penyelidikan justru mengungkap fakta sebaliknya. Ternyata, orang tuanya berniat menjual bayinya sendiri, tetapi belum menerima pembayaran, sehingga melapor seolah-olah menjadi korban penculikan.

Pengakuan ini mendorong pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus secara lebih luas dan menyeluruh. Dari penyelidikan lanjutan itulah, jaringan perdagangan bayi lintas negara berhasil terkuak.

"Ini kan mau menjual bayinya juga, cuma belum dibayar jadi lapor nyulik gitu," ujar Surawan.

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Miris! Perdagangan Bayi ke Singapura, Ada yang Langsung Dijual Setelah Lahir

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Atisha Anak Dewi Lestari yang Tingginya Melebihi Ibunda

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Outfit Sana TWICE, Salah Satu Perempuan Tercantik Dunia

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret A Day In My Life ala Sherina, Olahraga di Gym hingga Compose Musik

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Nadia Soekarno & Suami Diplomat Gelar Mitoni 7 Bulan Kehamilan di Swiss, Intip Potretnya

Kehamilan Annisa Karnesyia

Sedang Menunda Kehamilan? Lakukan ini Sebelum, Saat, dan Setelah Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jadwal Diet Intermittent Fasting untuk Wanita, Salah Satunya 16/8

5 Potret Outfit Sana TWICE, Salah Satu Perempuan Tercantik Dunia

Terpopuler: Potret Atisha Anak Dewi Lestari yang Tingginya Melebihi Ibunda

5 Potret A Day In My Life ala Sherina, Olahraga di Gym hingga Compose Musik

IQ Orang Indonesia Lebih Rendah dari Malaysia, Benarkah?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK