Jakarta -
Semua orang mungkin punya definisi sendiri soal ibu yang hebat itu seperti apa. Ada yang berpendapat ibu yang di rumah dan menemani anaknya sepanjang waktu adalah ibu yang baik. Tapi ada juga yang berpendapat ibu bekerja yang saat pulang ke rumah masih mengerjakan pekerjaan domestik karena nggak punya asisten rumah tangga (ART) adalah ibu yang hebat.
Hmm, mungkin perdebatan mana yang lebih hebat di antara keduanya akan terus didengar. Belum lagi pendapat-pendapat lainnya soal definisi ibu yang baik terkait pilihan-pilihan cara mengasuh anak yang diterapkan.
Nah, rupanya soal debat para ibu itu mengusik seorang ibu beranak tiga, Karen Johnson. Dia menulis panjang lebar soal pendapatnya tentang 'ibu yang baik itu seperti apa' di laman Facebook The 21st Century SAHM (stay-at-home mom). Pendapatnya itu jadi viral lho, Bun, lihat aja postingan-nya di-share lebih dari 479 ribu kali.
"Rumahku nggak pernah bersih. Kayak biasanya. Aku punya teman-teman yang juga punya anak yang rumahnya bersih banget. Apa mereka ibu yang lebih baik daripada aku? Nggak. Atau aku lebih baik ketimbang mereka? Nggak juga," begitu kalimat-kalimat awal postingan Karen.
Dia juga menulis bahwa dirinya masih sempat olahraga tiap hari. Tapi ada juga temannya yang nggak olahraga. Palingan jadi lari-lari karena harus ngejar anaknya ke sana ke mari. "Tapi apa ini membuat jadi ibu yang lebih baik dari yang lain? Nggak juga," imbuhnya.
Karen juga bilang dirinya punya teman yang melahirkan di sebuah kolam di rumahnya. Sementara dia melahirkan di sebuah ranjang rumah sakit setelah mendapat anestesi epidural. Meski berbeda tempat dan cara melahirkan, tapi menurut Karen, semuanya adalah ibu yang hebat.
"Lalu apakah ibu di rumah lebih baik dari ibu bekerja? Nggak. Apakah ibu bekerja lebih baik dari ibu di rumah? Nggak," imbuh Karen.
Mungkin kita pernah iri sama teman kita yang bisa membawa anak-anaknya liburan ke tempat-tempat seru dan keren. Tapi kata Karen, bukan berarti teman kita jadi ibu yang lebih baik dari yang lain. Pun jika kita sering membawa anak kita main ke taman, juga bukan berarti kita jadi lebih hebat dari ibu yang lain.
"Apakah ibu yang baik membiarkan anak-anaknya menonton televisi? Ya. Membiarkan mereka main video game? Ya. Tapi gimana kalau ada ibu yang tidak mengizinkan anaknya nonton televisi dan main video game? Ya, nggak apa-apa juga. Ini pilihan. Anda adalah ibunya dan Anda yang terbaik bagi mereka," papar Karen.
"Kita semua adalah ibu yang hebat."Karen Johnson |
Dalam membesarkan dan mendidik anak, ada pilihan-pilihan yang terbentang. Semua pilihan pasti ada pertimbangannya, ada alasannya. Dan semua pilihan tentu ada konsekuensi yang harus diambil. Ketimbang merasa lebih baik dari yang lain sehingga sibuk nge-judge bahwa yang bukan pilihan kita adalah lebih buruk, Karen menyarankan untuk saling dukung satu sama lain.
Menjadi ibu itu memang sesuatu yang kodrati, alamiah. Tapi ternyata nggak semudah yang dibayangkan. Kita perlu belajar banyak hal, berkompromi dengan berbagai hal. Sepakat dengan Karen, Bun, kita harus percaya diri bahwa kita sudah melakukan sesuatu yang hebat, dengan cara yang kita pilih. Karena nggak mungkin kan Bun, pilihan kita pas dengan Bunda yang lain. Begitu juga sebaliknya.
Mungkin kita bukanlah ibu yang sempurna, tapi kita pasti sudah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk anak-anak dan keluarga kita.
(Nurvita Indarini)