HaiBunda

TRENDING

2 Minggu Ashraf Sinclair Meninggal, Sang Ayah Merasa Hampa dan Mati Rasa

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Senin, 02 Mar 2020 18:18 WIB
Ayah dan ibu Ashraf Sinclair/ Foto: Instagram/@ashrafsinclair, @dida_sinclair
Jakarta - Ayah Ashraf Sinclair, Mohamed Anthony John Sinclair masih terpukul karena kepergian sang anak. Anthony masih tidak tahu bagaimana ia bisa menggambarkan perasaannya usai Ashraf meninggal dunia.

Kesedihan ayah Ashraf diungkapkan lewat tulisannya di media sosial Facebook. Ia menyampaikan bahwa pada Sabtu (29/2/2020) adalah tahlil terakhir untuk kepergian Ashraf.


"Saya ditanya setelah pemakamanmu bagaimana perasaan saya, saya mengatakan, saya tidak punya kata-kata untuk cukup menggambarkan perasaan saya. Tapi bagaimana perasaan saya sekarang?" tulis Anthony.


Anthony mengatakan, ia harus mencari jawabannya lebih dalam. Ayah Ashraf merasa mati rasa.

Ia memang bisa menjalani hari seperti biasanya. Tapi, sebagian besar warna dalam hidupnya hilang, Bun.

"Saya bisa tertawa, tersenyum, bercanda dengan teman dan keluarga, serta berpose untuk swafoto di tahlil. Tapi sebagian besar ini dilakukan karena harus dilakukan, senyum saya tadi malam lebih dipaksakan dari biasanya," kata Anthony.

Terkadang, kesedihan setelah Ashraf meninggal kembali dirasakan oleh Anthony. Sesekali juga ia membiarkan dirinya menangis tersedu-sedu. Kemudian, kesedihan itu hilang dan mereda.

Ashraf Sinclair dan ayahnya/ Foto: instagram @dida_sinclair

"Kalau seperti itu bagi saya, lalu bagaimana mungkin dengan Bunga, wanita yang luar biasa dan kuat, dan Noah yang berusia 9 tahun?" ujarnya.

Anthony dan keluarganya mencoba memahami kepergian Ashraf yang sangat tiba-tiba. Ia berterima kasih atas kehadiran Ashraf selama 40 tahun di hidup Anthony dan keluarganya.

"Saya menerima ini sebagai kehendak dan rencana Tuhan," tulis Anthony.

Menerima kenyataan bahwa orang terkasih meninggal dunia merupakan hal yang berat. Mungkin Anthony membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari kesedihan.


Menurut psikolog Romeo Vitelli PhD, proses berduka setiap orang berbeda-beda, Bun. Ada yang bisa pulih dengan singkat, ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama.

"Ada yang butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk meredakan dukanya. Namun, ada pula orang yang butuh waktu lama untuk menerima kenyataan bahwa pasangannya pergi untuk selama-lamanya," kata Vitelli dikutip dari Psychology Today.

Bunda juga bisa simak cerita Marissa Nasution yang anaknya meninggal di dalam kandungan berikut ini.

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK