Jakarta -
Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus relawan Covid-19 yang tengah viral. Ia menjadi dikenal banyak orang setelah memprotes pemerintah soal penanganan wabah corona.
Tirta merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM). Tapi, setelah lulus kedokteran UGM, ia malah fokus pada bisnis sepatu dan tidak melanjutkan karirnya sebagai dokter.
Siapa sangka, bakat bisnisnya ini sudah terlihat sejak Tirta kuliah semester awal. Ia memulai peruntungannya di bidang bisnis dengan berjualan gorengan.
Awalnya,
Tirta hanya mencari jalan bagaimana caranya mendapat uang tambahan. Ia menjelaskan, dosen di UGM mengajarkan bahwa mereka harus menolong orang ketika sudah jadi dokter, tidak mengharapkan uang.
Dari situ, Tirta putar otak, bagaimana ia bisa punya uang sendiri. Ditambah lagi, ia ingin beli sepatu yang harganya cukup mahal. Tapi, orang tuanya tidak mau membelikan.
"Terus akhirnya gue dagang," kata Tirta di YouTube
Rico Huang.
Tirta melihat peluang bisnis di kampusnya. Ia dan teman-temannya tidak sempat untuk sarapan, karena kelas dimulai jam 7 pagi dan baru istirahat ketika salat. Akhirnya, ia memutuskan untuk berjualan gorengan, Bun.
"Ya sudah, gue kulak gorengan tuh, 400 rupiah per biji. Karena memang gue anggap di kuliah kantin jauh, gue jual 5 kali lipat lebih mahal," ujarnya.
Tirta membeli gorengan dari penjual yang ada di Jalan Magelang setiap jam 4 pagi. Jadi, setiap pagi ia selalu membeli gorengan di tempat itu.
Ia mengaku, dari usahanya berjualan gorengan itu, Tirta mendapat uang tunai sebesar Rp16,5 juta selama tiga bulan. Tapi, setelah banyak saingan, Tirta tak lagi berjualan gorengan.
Dokter yang satu ini kemudian berjualan power balance. Untuk menjual benda ini, Tirta memerlukan kemampuan untuk meyakinkan orang lain. Di sini lah ia belajar ilmu komunikasi publik.
Setelah itu, ia beralih berjualan jam monol, jam tangan yang sedang hits pada masa itu. Pelanggannya sebagian besar mahasiswi hingga dosen.
Tirta bahkan pernah diusir satpam kampus ketika berjualan menggunakan mobil. Tak kehabisan akal, Tirta pindah berjualan di depan pos satpam, di luar lingkungan kampus.
Kegigihan Tirta dalam merintis usaha ini membuahkan hasil. Ia kemudian menemukan jalannya sendiri. Tirta membuka usaha cuci, event, hingga penjualan sepatu.
Merintis usaha dari nol seperti yang dilakukan dr Tirta tentunya tidak mudah ya, Bun. Diperlukan pengetahuan dan mental yang kuat untuk memulai bisnis.
Mengutip
Business Insider, ada beberapa atribut mental utama yang sangat penting ada dalam diri pengusaha. Berikut 7 hal yang perlu ada dalam mental pengusaha.
1. Menikmati tuntutan peran sebagai pemimpin.
2. Dapat menyeimbangkan aktivitas otak kanan dan kiri.
3. Menikmati berada di luar zona nyaman.
4. Proaktif mencari masukan tapi tetap membuat keputusan sendiri.
5. Bersedia dan mampu melakukan sedikit-sedikit dari semua bidang.
6. Orang lain melihat kita sebagai penyelesai masalah.
7. Tidak segera menuntut atau mengharapkan kepuasan alias tidak cepat puas.
Jadi, pengusaha yang sukses biasanya memiliki mentalitas seperti yang tadi dijelaskan. Apakah Bunda tertarik untuk memulai usaha dari nol seperti yang dilakukan dr Tirta?
Bunda juga bisa simak video tentang mengubah hobi menjadi peluang bisnis berikut ini.
(sih/rap)