Jakarta -
Nama Arnold Putra menjadi perbincangan
netizen setelah salah satu media luar menyorotnya. Arnold Putra sendiri dikenal sebagai desainer nyentrik asal Indonesia. Salah satu desainnya juga diketahui telah menuai kontroversi yaitu tas tangan yang dibuat dari tulang belakang manusia.
Tas hasil rancangannya di 2016 itu menuai kecaman setelah
netizen yang juga seorang mahasiswa mengunggah ulang foto tasnya. Namun, Arnold mengklaim kalau tulang itu didapat secara etis dari Kanada. Lantas, seperti apa sosok Arnold Putra? Bagi Bunda yang penasaran berikut lima fakta tentangnya:
1. Tajir
Dari akun Instagram-nya, kita bisa menilai bahwa Arnold memiliki gaya hidup flamboyan, penuh dengan perjalanan eksotis, dan kemewahan. Faktanya, ia memang masuk ke dalam golongan tajir, ia juga masuk dalam daftar Rich Kids of Instagram.
2. Kolektor mobilSelain menjadi desainer, profil Arnold Putra juga dideskripsikan oleh Tatler Indonesia. Ia adalah salah satu kolektor mobil paling produktif di Indonesia. Profilnya diangkat di majalah tersebut pada 2017.
Arnold Putra/ Foto: Instagram |
3. Bertukar benda mewah dengan suku-suku paling konservatif di duniaMinatnya kepada suku dan budaya dari berbagai belahan dunia membuat Arnold Putra rela menukar barang mewahnya dengan barang suku tersebut yang dianggap sakral.
"Dia menukar barang-barang mewah dengan suku-suku kuno dengan barang-barang yang dianggap berharga bagi mereka," ungkap perwakilan The Unconventional, situs belanja yang menampilkan tas buatannya.
4. Miliki label sendiriDesainer yang berdomisili di Los Angeles itu memiliki dua akun Instagram. Satu untuk pribadi, satu lagi menampilkan hasil karyanya. Desain Arnold Putra begitu nyentrik karena terinspirasi dari manusia, suku, dan budaya yang pernah lihat dan temukan sebelumnya.
5. Klaim tas dari tulang belakang didapat dengan cara etisTas berwarna putih pucat yang didesain di 2016 itu benar-benar menuai kontroversi. Dalam keterangannya, tas tersebut berasal dari lidah seekor buaya dan pegangannya berasal dari tulang belakang anak yang mengalami osteoporosis.
Putra mengatakan kepada
Insider bahwa tulang belakang itu bersumber medis dari Kanada dan atas perjanjian. Ia membeli tulang dari perusahaan berlisensi yang menerima spesimen manusia yang disumbangkan untuk pengobatan dan kadang-kadang menjualnya sebagai surplus.
Namun, ia tidak mengatakan lebih karena itu perjanjian rahasia. Untuk lidah seekor buaya, ia mengatakan itu adalah produk sampingan dari industri daging dan kulit buaya.
Ia juga menilai bahwa tasnya itu adalah bagian dari proses kreatifnya. "Itu adalah bagian dari proses pembelajaran kreatif yang harus melibatkan oposisi - jika tidak, itu hanya akan menjadi bentuk validasi berulang," ujarnya.
"Saya tidak berniat untuk menjual habis dan akan terus mewujudkan ide-ide saya yang sering berubah," katanya.
Simak juga cara membuat tas dari baju bekas:
(aci/som)