Nurul Arifin dan suaminya, Mayong Suryo Laksono baru saja kehilangan putri sulungnya, Maura Magnalia Madyaratri untuk selama-lamanya. Kepergian Maura pada Selasa (25/01/2021) membuat keluarga Nurul Arifin berduka.

Maura ditemukan sudah meninggal dunia di atas meja makan rumahnya oleh sang ART (Asisten Rumah Tangga). Ia meninggal ketika semua anggota keluarganya sedang terlelap, Bunda.

"Kami merasa betul-betul kehilangan. Kami yakin yang Maura hadapi sekarang yang disiapkan Tuhan," kata Nurul Arifin membuka pembicaraannya pada awak media di rumah duka di Puri Cinere Depok, Selasa (25/1), dikutip dari tayangan YouTube yang beredar.

Mayong menambahkan, penyebab kematian Maura adalah henti jantung. Mereka membawanya ke rumah sakit pukul 05.00 WIB. Namun, berselang 37 menit, Maura dinyatakan meninggal dunia. Maura disebut mengalami drop dan kelelahan.

"Ada waktu 37 menit, tapi Tuhan memang berkehendak lain. Mungkin karena dia drop, dia tidak tidur ngurus wisudanya di Sydney. Di Australia juga masih ada aturan lockdown," ungkap Mayong.

Menurut Mayong, sang putri sering tidak tidur karena stres melamar kerja hingga akhirnya berakibat fatal.

Sebelum Maura meninggal dunia, Nurul mengungkapkan kalau sang anak sempat meminta maaf padanya. Maura mengungkapkan kalau dirinya belum bisa sukses dan membahagiakan kedua orang tuanya.

"Kemarin sebelum terjadi ini, dia datang ke kamar saya, 'I'm tired, aku tidak bisa memenuhi harapan kamu'," kata Nurul Arifin menirukan ucapan Maura di rumah duka, Puri Cinere, Depok.

Nurul Arifin sempat merasa bingung dengan permintaan maaf Maura ini. Nurul kemudian bertanya kembali harapan apa yang dimaksudkan oleh Maura.

"'Ya, aku enggak bisa seperti kamu, enggak bisa seperti adikmu, enggak bisa membahagiakan kamu'. Saya bilang jangan dibandingkan. Setiap orang kan berbeda, Maura," ucap Nurul.

Nurul mengungkapkan kalau akhir-akhir ini kondisi Maura Magnalia memang sempat tertekan, Bunda.

Bahkan, Maura disebutkan pergi mengunjungi psikolog dan meminum obat depresi. Hal ini diungkap oleh sang ayah di kesempatan tersebut, Bunda.

"Dia lamar kerja, stres, dan dia tidak tidur, jadi ada beberapa hal yang bisa terdeteksi. Mungkin Maura juga tidak menyangka berakibat fatal," kata Mayong.

"Maura, kan, remaja biasa mungkin (minum) antidepressant. Ya, konsultasi ke psikolog atau psikiater. Ya, itu, kan, yang mungkin biasa dilakukan anak muda," lanjutnya.

Selain stres karena tengah melamar kerja, Maura diduga frustrasi. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.