HaiBunda

TRENDING

Desa Wadas Dikepung Aparat, Anak-anak Trauma dan Takut Sekolah

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 11 Feb 2022 18:05 WIB
Desa Wadas Dikepung Aparat, Anak-anak Trauma dan Takut Sekolah/ Foto: iStock
Jakarta -

Situasi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, masih menjadi sorotan. Tindakan represif polisi pada warga di Desa Wadas menuai kecaman dari publik, Bunda.

Hal ini dipicu oleh sengketa lahan di Desa Wadas yang menjadi lokasi pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Bener. Sebagian warga tak setuju terhadap rencana tersebut.

Belum lama ini, aparat kepolisian datang dan mengepung Desa Wadas. Mereka datang untuk pengukuran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan proyek.


Namun, kericuhan justru terjadi di sana. Puluhan warga setempat bahkan ditangkap dan diamankan, termasuk anak-anak dan orang lanjut usia (lansia).

Salah seorang warga menceritakan sejumlah warga bahkan lari ke hutan saat aparat mengepung desa. Mereka takut dikejar dan terpaksa bersembunyi semalaman di hutan.

"Kita lari di hutan dari awal pengepungan, bermalam di alas (hutan) sampai siang satu hari. Kita dikejar-kejar sampai malam itu," kata salah seorang warga.

Menurutnya, sebagian warga masih sembunyi di hutan hingga saat ini. Mereka mencari tempat berlindung yang aman karena takut dengan aparat.

"Sampai sekarang masih ada yang di alas belum berani turun karena tetap dikejar kalau mereka lihat. Jadi belum berani turun," ujarnya.

Dampak pengepungan Desa Wadas juga dirasakan oleh anak-anak. Mereka takut masuk sekolah karena mengalami trauma, Bunda.

Seorang warga lain mengungkapkan, kondisi Wadas masih sama seperti kemarin. Aparat masih berjaga dan jumlahnya kini jauh lebih banyak.

"Masih sama seperti hari kemarin Brimob atau preman-preman masih sama seperti kemarin. Bahkan lebih banyak lagi," katanya.

"Anak-anak sekolah diceritakannya belum berani untuk masuk sekolah. Mereka masih ketakutan. Traumanya belum dipulihkan lagi."

Warga lainnya juga menceritakan tentang adanya anjing pelacak di lokasi kejadian. Menurutnya, anjing pelacak ini digunakan untuk mencari keberadaan warga di hutan. Ia juga melihat ada 10 truk polisi masuk Desa pada Kamis (10/2/22), Bunda.

Kesaksian para warga ini dibeberkan saat konferensi pers secara daring dengan LBH Jogja dan lembaga hukum lainnya, Kamis (10/2/22). Mereka menceritakan beberapa kejadian mencekam saat Desa Wadas dikepung aparat. Apa saja kesaksian lain dari warga?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Simak juga curhat empat istri pejabat tentang pekerjaan suami dan keluarga, dalam video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK