TRENDING
Viral Desa Dijuluki 'PhD Village' karena Banyak Penduduknya Bergelar Doktor
Amira Salsabila | HaiBunda
Selasa, 02 Sep 2025 17:31 WIBMengejar pendidikan setinggi-tingginya mungkin menjadi keinginan hampir semua orang. Namun, siapa sangka? Ternyata ada sebuah desa yang dihuni oleh penduduk dengan tingkat gelar yang sama.
Sebuah desa kecil di China telah viral menggemparkan dunia dengan menghasilkan 33 pemegang gelar doktor dari berbagai universitas terkemuka di dalam dan luar negeri.
Fenomena menarik ini pun membuat desa tersebut mendapat julukan sebagai ‘PhD Village’ atau desa doktor.
Viral ‘PhD Village’ di China
Wilayah itu adalah Desa Pengdao di Kota Nanan, Provinsi Fujian. Desa tersebut viral belum lama ini setelah sebuah video menunjukkan upacara pemberian beasiswa akbar di balai adat setempat.
Acara ini, yang kedua kalinya, diselenggarakan oleh Dana Pendidikan Keluarga Guo karena sebagian besar penduduk desa memiliki marga Guo.
Para penerima penghargaan tahun ini terdiri dari satu mahasiswa yang diterima di Universitas Tsinghua sebagai kandidat PhD, 15 mahasiswa yang memulai program magister, dan 46 mahasiswa S1 yang sedang mempersiapkan diri untuk masuk universitas.
Dalam upacara tersebut, para mahasiswa mengenakan selempang merah bertuliskan wu zu zhi guang yang artinya kejayaan klan leluhur kita, dan membungkuk ke depan tugu peringatan leluhur.
Secara total, dana beasiswa memberikan dana gabungan sebesar 217.000 yuan atau sekitar Rp500 juta, dengan hibah individu tertinggi mencapai 8.000 yuan atau setara dengan Rp18,4 juta.
Sejauh ini, 33 penduduk desa telah meraih gelar doktor dari berbagai institusi terkemuka, termasuk Universitas Tsinghua, Universitas Hong Kong, Universitas Cambridge, dan Universitas Cornell di Amerika Serikat.
Nama dan universitas mereka terpampang pada gulungan merah yang digantung di sebuah bangunan utama di desa tersebut.
Tujuan dana pendidikan keluarga Gio di desa ini adalah untuk memotivasi para siswa agar tetap terhubung dengan negara dan desanya, menghargai filantropi, dan bekerja keras untuk meraih pendidikan.
“Penghargaan kami dirancang untuk menginspirasi siswa agar menghargai negara dan kampung halaman kami, terlibat dalam tindakan amal, dan bekerja dengan tekun,” ujar direktur Guo Family Education Fund, Guo Dongyu.
Dilansir dari laman India.com, desa yang terletak di wilayah pegunungan terpencil dengan populasi sekitar 6.000 jiwa itu ternyata memiliki latar belakang cerita yang cukup mengharukan.
Desa itu secara historis menghadapi kemiskinan dan keterbatasan lahan pertanian. Lantaran terbatasnya prospek pertanian, pendidikan telah menjadi prioritas penting bagi para penduduk desa selama beberapa generasi.
Dengan begitu, Desa Pengdao telah membuktikan bahwa keterbatasan sumber daya bukan menjadi halangan bagi pendidikan, Bunda.
Mahasiswa berprestasi seringkali dirayakan
Usut punya usut, ternyata masyarakat pedesaan di China yang lainnya juga kerap merayakan siswa berprestasi dengan mengadakan upacara besar.
Misalnya saja, pada Juli 2025, seorang mahasiswa dari provinsi Zhejiang timur, yang diterima di Universitas Peking, yang termasuk kampus bergengsi, sempat menarik perhatian di media sosial.
Hal itu terjadi ketika klan leluhurnya menyelenggarakan perayaan besar, yang menjadikannya sebagai mahasiswa pertama dalam satu abad dari keluarganya yang mencapai tonggak sejarah ini.
Kisah ini tentunya memicu beragam reaksi warganet yang kagum. Tak sedikit dari mereka yang memuji kesuksesan para penduduk itu.
“Banyak yang mengaitkan kesuksesan mereka dengan feng shui yang baik. Namun, saya yakin ini adalah hasil dari atmosfer yang suportif di mana setiap orang berjuang untuk mencapai keunggulan,” ujar seorang pengamat daring.
“Tempat yang luar biasa! Saya ingin sekali pindah ke sana bersama anak saya,” ungkap netizen yang lainnya.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/rap)