Ketika mendengar lagu Jingle Bells, banyak dari kita langsung teringat suasana Natal yang hangat serta momen berkumpul bersama keluarga. Lagu ini hampir selalu hadir di pusat perbelanjaan, film, hingga perayaan akhir tahun, sehingga identik dengan Natal.

Namun, tahukah Bunda bahwa lagu legendaris ini ternyata tidak diciptakan sebagai lagu Natal? Fakta mengejutkan ini kerap memicu perdebatan panjang dan bahkan teori konspirasi di kalangan pecinta sejarah musik.

Asal-usul Jingle Bells ternyata jauh lebih kompleks dan penuh cerita menarik daripada yang selama ini kita bayangkan. Penasaran bagaimana kisah sebenarnya? Yuk, Bunda, simak artikel di bawah ini.

Bukan Lagu Natal: Fakta Mengejutkan di Balik Jingle Bells

Dilansir dari laman Ripley's, Jingle Bells pertama kali diterbitkan pada musim gugur tahun 1857 oleh James Lord Pierpont. Lagu ini awalnya berjudul One Horse Open Sleigh dan sama sekali tidak menyebut Natal, hari libur, hadiah, atau bahkan bulan Desember dalam liriknya.

Jika diperhatikan lebih seksama, isi lagu ini justru menggambarkan keseruan naik kereta salju, suara lonceng, serta suasana musim dingin. Tidak ada satu pun kalimat yang secara jelas mengaitkan dengan perayaan Natal.

Karena itulah, banyak sejarawan berpendapat bahwa Jingle Bells hanyalah lagu musim dingin biasa, bukan lagu religi atau lagu perayaan tertentu.

Lagu ini juga pernah dikaitkan dengan perayaan lain, seperti Thanksgiving. Meski begitu, tidak ada bukti kuat yang benar-benar memastikan lagu ini ditulis khusus untuk perayaan tersebut.

Asal-Usul Jingle Bells dan Sosok di Balik Lagu Populer Ini

Tidak lengkap membahas lagu populer ini tanpa mengenal penciptanya, James Lord Pierpont. Ia lahir dan besar di Medford, Massachusetts, daerah yang kala itu populer dengan balapan kereta salju di musim dingin.

Karena latar belakang tersebut, banyak yang meyakini bahwa inspirasi dari lagu Jingle Bells berasal dari tradisi balapan kereta salju yang meriah dan penuh euforia. 

Bahkan, pemerintah kota Medford pernah mengklaim lagu ini ditulis di sebuah kedai lokal, tempat orang-orang berkumpul dan berpesta setelah balapan.

Di sisi lain, Pierpont sempat tinggal di Savannah, Georgia, dan menjadi direktur musik gereja. Inilah yang memunculkan teori bahwa lagu tersebut pertama kali dinyanyikan dalam acara gereja.

Namun, menurut para peneliti, klaim ini tidak didukung bukti kuat. Beberapa liriknya justru dianggap terlalu ceria dan bebas untuk konteks kebaktian pada masa itu.

Penampilan Pertama Jingle Bells di Panggung Hiburan Abad ke-19

Mengutip dari laman Snopes, penelitian terbaru yang dilakukan oleh sejarawan teater Kyna Hamill mengungkapkan fakta penting tentang Jingle Bells. Berdasarkan dokumen arsip yang ditemukan di Harvard Theater Collection, lagu ini pertama kali dipentaskan pada 15 September 1857 di Ordway Hall, Boston.

Penampilan perdana tersebut merupakan bagian dari pertunjukan hiburan populer abad ke-19. Saat itu, lagu-lagu bertema kereta salju, kecepatan, dan suasana musim dingin memang sedang digemari. 

Hamill juga menjelaskan bahwa banyak mitos seputar asal-usul Jingle Bells beredar tanpa dasar bukti kuat. Ia menegaskan bahwa lagu ini bukan diciptakan untuk Natal maupun Thanksgiving, melainkan sebagai lagu hiburan saja.

Dari Lagu Musim Dingin ke Ikon Natal Dunia

Lantas, bagaimana Jingle Bells bisa berubah menjadi lagu Natal yang mendunia? Popularitas lagu ini melonjak tajam setelah dibawakan oleh musisi ternama pada abad ke-20. Salah satu momen pentingnya adalah saat Bing Crosby dan The Andrews Sisters merekam Jingle Bells pada tahun 1943.

Sejak saat itu, lagu ini semakin sering diputar setiap musim Natal hingga akhirnya identik dengan perayaan tersebut. Padahal, keterkaitannya dengan Natal lebih banyak terbentuk karena kebiasaan, bukan karena tujuan awal sang pencipta.

Nah, itu dia fakta menarik dan asal-usul lagu populer Jingle Bells yang ternyata tidak diciptakan sebagai lagu Natal sejak awal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!