Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

advertorial

8 dari 10 Anak Usia Sekolah Kekurangan DHA & Omega 3, Apa Dampaknya?

Advertorial   |   HaiBunda

Senin, 18 Mar 2019 00:00 WIB

Bunda, ada dua asupan penting yang sering terabaikan untuk diberikan ke si kecil di masa usia sekolah.
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Bunda, ada dua asupan penting yang sering terabaikan untuk diberikan ke si kecil di masa usia sekolah. Padahal dua asupan ini berperan mengantarkan si kecil menjadi anak yang cerdas di masa depan. Kedua asupan tersebut adalah DHA dan omega 3.

Mirisnya, riset yang dimuat British Journal of Nutrition pada 2016 mengungkapkan 8 dari 10 anak Indonesia usia sekolah 4-12 tahun kekurangan DHA dan omega 3. Padahal DHA dan omega 3 merupakan unsur gizi yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan kecerdasan anak.

Bunda perlu tahu, DHA merupakan asam lemak yang termasuk dalam kelompok omega 3. DHA berfungsi untuk mengoptimalkan konsentrasi, kecerdasan otak, dan penglihatan sehingga si kecil bisa menunjang prestasi akademisnya di sekolah.

Mengapa DHA berpengaruh terhadap prestasi si kecil di sekolah? Dilansir dari NCBI, DHA berperan besar mendukung kecerdasan si kecil dan membantu menyampaikan informasi secara cepat dan akurat. Bahkan asam lemak omega 3 menjadi nutrisi utama yang membantu otak si kecil berfungsi dengan baik.

Pakar Gizi dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, mengungkapkan DHA merupakan salah satu unsur gizi yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan kecerdasan si kecil. Menurutnya, apabila anak kekurangan DHA, bahkan bisa menyebabkan kerusakan syaraf.

"Defisit DHA bisa menyebabkan kerusakan syaraf," kata Hardinsyah.

Selain DHA, si kecil juga membutuhkan asupan EPA (eicosapentaenoic acid) yang termasuk asam lemak omega 3. EPA ini berfungsi membantu produksi prostaglandin dalam darah. Baik DHA maupun EPA atau omega 3 sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan otak sehingga menstimulasi kecerdasan si kecil.

Sementara itu, Guru Besar IPB, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, M.S., mengungkapkan DHA dan omega 3 penting untuk anak yang masih dalam fase tumbuh kembang.

"Seperti di umur 4 tahun untuk menjaga tekanan darah dan imunitas, untuk me-maintance kesehatan, dan penglihatan. Efek samping kekurangan DHA itu pertumbuhan terganggu dan anak mudah sakit," jelasnya.

Dengan melihat dampak dari kekurangan DHA, memberikan asupan DHA yang tepat ke si kecil sangat perlu dilakukan. Hal ini bertujuan agar tumbuh kembang si kecil bisa optimal dan dapat mendukung prestasinya di sekolah.

Anjuran porsi yang direkomendasikan FAO dan WHO adalah EPA 100-118 mg/hari dan DHA 100-118 mg/hari untuk si kecil. Biasanya orang tua memberikan makanan yang disukai pada anaknya, padahal belum tentu makanan yang mereka suka mengandung kebutuhan DHA & omega 3. Padahal, asam lemak omega 3 (ALA) tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga harus didapatkan dari makanan dan minuman. Apa yang bisa dilakukan oleh Bunda?

Untuk mencukupi kebutuhan asupan DHA & omega 3, Bunda bisa memberikan makanan ikan segar seperti salmon, sarden, tuna, atau ikan kembung. Bisa juga dari kacang-kacangan dan biji-bijian dalam makanan sehari-hari. Selain makanan, bunda bisa memberikan susu yang mengandung minyak ikan & omega 3.

Nah Bun, selagi si kecil masih berada di masa tumbuh dan kembangnya, yuk berikan asupan DHA & omega 3 yang cukup. Baik dari makanan maupun minuman seperti susu yang mengandung DHA dan omega 3. Ayo Bun, dukung tumbuh dan kembang si kecil agar dapat mengurangi angka 8 dari 10 anak Indonesia usia sekolah yang kekurangan DHA & omega 3.

(Advertorial)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda