Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

advertorial

Hai Ibu, Ketahui Penyebab dan Cara Atasi Gumoh Pada Bayi

Advertorial   |   HaiBunda

Selasa, 28 May 2019 00:00 WIB

Para Ibu harus tahu bahwa gumoh merupakan reaksi yang kerap terjadi pada si kecil.
Ilustrasi bayi gumoh (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Para Ibu harus tahu bahwa gumoh merupakan reaksi yang kerap terjadi pada si kecil. Faktanya, gumoh adalah hal normal yang terjadi pada bayi usia dia bawah 2 tahun. Bahkan gumoh menjadi bagian dari proses perkembangan sistem pencernaan si kecil.

Walaupun gumoh sering membuat khawatir karena Ibu takut si kecil mengalami masalah pencernaan, jangan panik ya ketika si kecil gumoh. Langkah yang harus Ibu lakukan adalah mencari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya dengan tepat.

Gumoh pada si kecil terjadi karena lingkaran otot pada bagian bawah esofagusnya belum dewasa. Otot ini yang menyambungkan perut dengan esofagus. Pada bayi yang baru lahir, otot ini masih berkembang. Jadi terkadang membuat makanan dari perutnya kembali ke esofagus. Semakin besar si kecil, otot ini menjadi lebih beradaptasi terhadap fungsinya.

Namun Ibu juga harus waspada akan gejala lain yang bisa menjadi penyebab si kecil gumoh. Biasanya, gumoh terjadi sekitar bulan keempat sampai kelima dan mulai menghilang sekitar bulan kelima sampai kedelapan.

Jika khawatir gumoh mempengaruhi pertumbuhan si kecil, Ibu bisa mengukur pertumbuhan bayi pada grafik tumbuh kembang. Jika berat badan si kecil bertambah, tandanya si kecil dalam kondisi baik atau tidak kekurangan nutrisi.

Tak hanya itu, Ibu bisa mengetahui si kecil sudah tumbuh sesuai grafik pertumbuhan dengan melakukan hal-hal sesuai tahapan tumbuh kembang. Misalnya pada usia 2 bulan si kecil sudah bisa tersenyum. Sementara pada usia 4 bulan, si kecil mampu menangkat badan dan mengambil benda di sekitarnya.

Nah untuk cara mengatasi gumoh pada si kecil, Ibu bisa melakukan ragam cara. Pertama, sering-seringlah menyendawakan si kecil.  Kedua, sesuaikan porsi makan seperti memberikan porsi yang kecil tapi lebih sering. Ketiga, posisiskan si kecil tegak selama 30 menit setelah makan untuk mencegah gumoh.

Belum tentu gumoh itu tanda buruk bagi si kecil. Nyatanya, ada loh bayi yang merupakan happy spitter atau sering gumoh tapi tidak terganggu. Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika si kecil terganggu dengan kebiasaan gumohnya.

Jika sudah begini, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter anak mengenai mengenai susu formula yang mudah dicerna, terhidrolisis sebagian, dan rendah laktosa. Sebab, susu tersebut bisa menolong ketidaknyamanan pencernaan termasuk gumoh sekaligus menyediakan nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh si kecil.

Susu tersebut bisa didapatkan melalui  susu Enfagrow A+ Gentle Care dengan teknologi PHP (Partially Hydrolyzed Protein) memiliki protein halus yang mudah dicerna dan membantu menjaga kesehatan saluran cerna si kecil. Selain aman untuk perut si kecil, Enfagrow dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si kecil seperti omega 3 dan 6, kalsium, zat besi, asam folat, vitamin B1, B6, dan B12.

(adv/adv)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda