Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

advertorial

Daya Tahan Tubuh Anak yang Lahir Caesar Lemah? Ini Penjelasannya

Advertorial   |   HaiBunda

Kamis, 17 Dec 2020 00:00 WIB

adv nutrilon
Foto: shutterstock
Jakarta -

Bunda, proses melahirkan secara normal tentu menjadi impian sebagian besar para ibu. Namun, ada kalanya kehamilan tidak berjalan sesuai dengan rencana sehingga operasi caesar harus menjadi pilihan.

Metode persalinan Caesar sering sekali dipertimbangkan untuk kebaikan Bunda dan si kecil dalam janin. Namun, metode ini ternyata juga disebut dapat mempengaruhi imunitas si kecil.

Melalui Instagram Live @temanbumil, salah satu ahli dr. Attila Dewanti membenarkan adanya pengaruh sistem imun pada anak yang lahir melalui persalinan Caesar. Ia mengatakan anak yang lahir Caesar memiliki imunitas yang lebih rendah sehingga bisa rentan dan sensitif terhadap alergi atau penyakit.

Sebenarnya, baik melahirkan normal maupun caesar memiliki kelebihan tersendiri. Keduanya pun sama-sama memiliki risiko. Meski demikian, kelahiran secara normal lebih dianjurkan oleh dokter, sebab selain pemulihannya lebih cepat, sistem imun dari bayi lahir normal biasanya lebih kuat.

Hal ini karena jumlah mikrobiota dalam tubuh bayi dipengaruhi oleh proses kelahirannya. Sebagai informasi, di dalam saluran tubuh manusia terdapat mikrobiota yang dihuni oleh mikroba baik dan jahat loh, Bun. Mikroba baik, yakni lactobacillus, bifidobacterium, serta escherichia coli bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan imunitas tubuh.

Bayi lahir melalui proses per vaginam akan menerima bakteri baik dari tubuh Bunda, di antaranya bakteri lactobacillus. Bakteri baik tadi akan masuk ke dalam tubuh lewat sel-sel tubuh yang bersifat permeabel. Kemudian menginvasi bayi dan membuat jumlah mikrobiota atau bakteri baik tadi meningkat secara signifikan.

Berbeda dengan bayi lahir caesar, sebagaimana mengutip Sciencedaily, bayi yang lahir melalui persalinan C-Section tidak terpapar dengan mikrobiota yang ada di jalan lahir dan vagina. Sehingga perkembangan mikrobiota normal pada usus menjadi tidak optimal, yang kemudian akan berpengaruh pada daya tahan tubuh si kecil di kemudian hari. Akibatnya, bayi menjadi rentan dan mudah terkena penyakit, seperti diare dan sensitivitas.

Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Pasalnya, risiko gangguan kesehatan pada bayi lahir Caesar bisa diminimalisir. Salah satu caranya melalui pemberian air susu ibu alias ASI untuk si kecil. ASI sendiri menjadi nutrisi paling baik untuk bayi karena mudah dicerna dan mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh bayi, terutama untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Melansir Healthline, ASI memiliki kandungan antibodi yang dikenal dengan immunoglobulin. Senyawa ini merupakan sejenis protein yang dapat mengantarkan kekebalan untuk si kecil. Lebih rinci, antibodi yang terdapat dalam ASI mulai dari immunoglobulin A, immunoglobulin D, immunoglobulin G, sampai immunoglobulin M.

Bahkan, kolostrum atau ASI berwarna kuning yang keluar pertama kali dipercaya memiliki kandungan immunoglobulin paling tinggi, khususnya immunoglobulin Ayang berperan penting dalam mencegah kuman, bakteri, virus, dan jamur masuk ke dalam tubuh.

Kandungan lain dari ASI yang tidak kalah penting, yaitu prebiotik dan probiotik. Apa sih perbedaan keduanya? Lalu, apa manfaatnya bagi bayi?

Dikutip dari jurnal Longdom, prebiotik merupakan zat yang tidak dapat dicerna dari makanan tertentu yang kemudian membantu pertumbuhan bakteri baik pada usus. prebiotik yang terdapat dalam air susu ibu yakni oligosakarida.

Nantinya, prebiotik akan membantu kerja probiotik dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Sekaligus menekan pertumbuhan bakteri tidak sehat. Tidak hanya itu, prebiotik juga dapat menstimulasi penyerapan gizi secara maksimal.

Sementara probiotik ialah sebutan bagi bakteri baik yang mampu mengusir bakteri jahat yang berhasil lolos masuk ke dalam tubuh. Probiotik memiliki peranan penting khususnya dalam menjaga kesehatan pencernaan buah hati, loh, Bun.

Nah, jika prebiotik dan probiotik dikombinasikan maka akan membentuk yang namanya sinbiotik. Melansir NCBI, dengan perpaduan yang tepat, sinbiotik dapat meningkatkan kesehatan usus dengan meningkatkan jumlah serta aktivitas dari mikrobiota atau bakteri baik. Jika saluran cerna sehat, maka akan berdampak pula pada kesehatan si kecil secara menyeluruh. Ia akan memiliki tubuh yang lebih kuat, sehingga tidak mudah terkena penyakit sekaligus mencegah resiko sensitivitas.

Dengan begitu, Bunda sudah semakin tahu ya, betapa pentingnya konsumsi ASI bagi buah hati. Terlebih bagi si kecil yang lahir melalui operasi Caesar. Di mana C-Section membuat ia perlu bakteri baik dengan jumlah lima kali lebih banyak dari bayi yang lahir melalui proses per vaginam. Nah, sinbiotik ini sudah terbukti dapat meningkatkan jumlah bakteri baik pada bayi lahir Caesar, mendekati jumlah bakteri baik pada bayi lahir normal.

Ingin tahu lebih banyak mengenai sinbiotik serta manfaatnya dalam memperkuat sistem imun si kecil? Bunda bisa ikut C-Ready Class dari NutriClub! C-Ready Class merupakan rangkaian kelas yang diisi langsung oleh expert dan bisa diikuti oleh Bunda, mulai dari yang sedang mempersiapkan masa kehamilan hingga yang sudah melalui proses persalinan.

Informasi lengkap bisa kunjungi C-Ready page ya, Bunda.

(adv/adv)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda