Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

advertorial

Tak Hanya Serang Fisik, Alergi Juga Berdampak Psikologis ke Si Kecil

Advertorial   |   HaiBunda

Senin, 14 Jun 2021 00:00 WIB

adv nankid
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Alergi atau sensitivitas pada Si Kecil kerap dikaitkan dengan masalah tumbuh kembangnya. Hal tersebut dibuktikan dari hasil studi yang menunjukkan berbagai gangguan kesehatan dapat terjadi pada Si Kecil yang mengalami alergi, khususnya yang diakibatkan oleh makanan.

Menurut jurnal yang diterbitkan di US National Library of Medicine National Institutes of Health berjudul Allergies in Children beberapa gejala yang kerap timbul ketika Si Kecil khususnya yang berusia di bawah satu tahun. Alergi tersebut berupa dermatitis atopik (alergi kulit), asma, muntah-muntah, diare, maupun rinitis alergi (kelainan yang disebabkan oleh reaksi alergi) lainnya.

Namun tahukah Bunda, bahwa gangguan alergi atau sensitivitas tidak hanya menyerang fisik Si Kecil. Melainkan kondisi psikologis, mental, dan perilakunya juga perlu diperhatikan karena sama-sama berpotensi menerima dampak buruk.

Berdasarkan jurnal lain berjudul Allergic Diseases and Internalizing Behaviors in Early Childhood yang diterbitkan di sumber yang sama, mengungkapkan hubungan antara alergi pada Si Kecil dan dampak psikologis jangka panjang. Penelitian dilakukan pada anak yang mengalami rinitis alergi pada usia 1-7 tahun sebanyak 546 anak.

Hasilnya, anak-anak yang terus menerus mengalami rinitis alergi sampai usia 4 tahun, berada pada peningkatan risiko gangguan perilaku internalisasi dan depresi di usia 7 tahun. Rinitis alergi juga secara signifikan dikaitkan dengan tingkat kecemasan pada Si Kecil yang meningkat.

Kemudian seperempat anak hingga usia kurang dari 18 tahun akan mengalami gangguan kesehatan mental, mulai kecemasan, fobia, sampai suasana hati depresi. Gangguan kesehatan mental ini juga dikaitkan dengan masalah mental dan perilaku di kemudian hari.

Masalah fungsi otak hingga konsentrasi Si Kecil juga dapat terganggu bagi mereka yang mengalami alergi karena makanan. Secara khusus, alergi makanan meningkatkan kadar imunoglobulin spesifik antigen dan penanda sel mast di otak.

Respons yang terjadi adalah alergi tersebut mengakibatkan berbagai gangguan, meliputi gangguan perilaku, gangguan motorik, hingga gangguan pembelajaran. Si Kecil yang mengalami alergi bisa saja kurang konsentrasi, malas belajar, cenderung tidak memperhatikan ketika diajari, dan cepat bosan.

Sumber lain dari jurnal berjudul Obstructive Sleep Disorders In Children With Allergic Rhinitis yang diterbitkan di European Respiratory Journal menyebut rinitis alergi yang paling banyak menyerang anak-anak juga berhubungan dengan penurunan kualitas hidup, yakni masalah gangguan emosi, masalah belajar, dan gangguan dalam beraktivitas.

Hasil penelitian juga menunjukkan hampir setengah (46%) dari anak-anak yang diperiksa dengan rinitis alergi menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA). Gejala ini mengakibatkan Si Kecil kerap terbangun di tengah malam, berkeringat, mendengkur, bahkan buruknya tidak bisa bernapas melalui mulut.

Tidak mau hal-hal buruk tersebut terjadi pada Si Kecil di masa kini maupun masa mendatang akibat alergi tidak diatasi kan Bunda? Maka dari itu Bunda harus benar-benar concern pada hal ini dan bantu Si Kecil cegah alerginya.

Salah satu cara mencegah alergi yaitu dengan menghindari allergen. Selain itu, mengonsumsi protein terhidrolisa parsial juga memiliki manfaat bagi Si Kecil.

Protein terhidrolisis parsial merupakan sebuah hasil dari teknologi yang memotong panjang rantai protein menjadi lebih pendek dan memperkecil ukuran massa molekul protein sehingga protein akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh Si Kecil.

Protein terhidrolisa parsial bisa ditemukan dalalm produk susu. Salah satu yang mengandung protein terhidrolisa parsial yaitu terdapat pada NANKID pHPro yang membantu mencegah sensitivitas pada Si Kecil dan mendukung pertumbuhannya dengan nutrisi penting lainnya seperti omega 3 & 6, 12 vitamin dan 9 mineral serta B. lactis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nestle, IQVIA dan IPSOS menyebutkan NANKID pHPro merupakan merk nomor 1 yang paling sering direkomendasikan oleh banyak dokter anak dari 15 negara di dunia. Di antaranya adalah China, Prancis, Meksiko, Inggris, Indonesia, hingga Brazil.

NAN pHPro juga merupakan satu-satunya yang diakui FDA untuk membantu menurunkan risiko dermatitis atoptik. Dengan protein whey terhidrolisa parsial yang mudah dicerna, Bifidobacterium lactis untuk mendukung daya tahan tubuh dan nutrisi penting lainnya seperti minyak ikan, omega 3 dan omega 6 untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil.

Bunda, ayo #SiapkanSekarang nutrisi yang lengkap untuk mendukung kebutuhan Si Kecil dan bantu cegah sensitivitas, dukung pertumbuhannya.

(adv/adv)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda