
advertorial
Biar ASI Lancar Wajib Minum Air Putih, Berapa Gelas Sehari Ya Bun?
HaiBunda
Selasa, 28 Sep 2021 00:00 WIB

Jakarta- Bunda, sampai dengan usai 2 tahun kebutuhan nutrisi Si Kecil kebanyakan terpenuhi lewat pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Sayangnya, beberapa ibu menyusui khawatir jika bayi kekurangan asupan ASI.
Perlu Bunda ketahui sebetulnya tanda-tanda bayi kekurangan ASI bisa dilihat, lho. MND - Ahli Gizi & Feeding Therapist Leona Victoria mengatakan salah satu tanda yang perlu diwaspadai yaitu warna urin yang cenderung gelap dan pekat. Selain itu juga frekuensi buang air besar yang berkurang, Bun.
"Tanda-tandanya bisa dilihat dari baby-nya. Jadi dia lagi ngenyot itu pipinya ga full, tapi kempot. Jadi dia berusaha banget menarik air ASI. Lalu pipisnya berwarna kuning gelap, jadi nggak terang dan pekat. Terus BAB-nya kurang dari 3 kali sehari. Berkurang intensitasnya," ujarnya.
Dalam Instagram Live bertema 'Produksi ASI Menurun, Gimana Nih Bunda?' yang digelar pada Rabu (22/9), Victoria atau yang kerap disapa Miss Ria ini menyebut bentuk mata anak yang cenderung cekung juga bisa menandakan bayi kurang ASI.
Namun jangan khawatir Bun, ada cara untuk bisa mendorong produksi ASI. Miss Ria menyarankan agar Bunda banyak mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Terutama menu makanan yang kaya akan protein dan omega-3.
"Kalau saya meng-highlight 2 nih. Yang pertama protein. Tapi lean protein ya, jadi nggak digoreng, nggak pakai minyak untuk bahan baku membuat ASI. Yang kedua adalah omega-3. Komposisi asam lemak, omega-3 salah satunya itu yang paling banyak berubah di ASI, sesuai dengan diet ibu. Kalau bisa ibunya banyakin (makan omega-3). Jadi nggak perlu suplemen lagi," jelasnya.
Adapun jenis protein yang bisa dimasukkan dalam menu harian Bunda menyusui bisa berupa protein hewani seperti ayam, sapi, dan ikan. Atau bisa juga sumber protein nabati. Selain makanan, Miss Ria pun mengingatkan agar Bunda memastikan kebutuhan cairan tercukupi. Sebab ketika tubuh terhidrasi maka dapat melancarkan produksi ASI.
"ASI kan bentuknya cair. Kalau ibunya ada udah dehidrasi, nggak mungkin ASI-nya keluar banyak. Karena kebutuhan ibunya nggak tercukupi. Gimana bisa supply plus gitu kan?," katanya.
Menurutnya, kebutuhan air wanita usia subur dengan rentang usia 19-49 sebanyak 2.350 ml atau sekitar 2,3 liter. Sementara jika hamil dan menyusui maka secara otomatis kebutuhan cairan tersebut bertambah.
"Di AKG 2019 wanita usia subur seperti kita (kebutuhan air) 2.350 ml per hari. Kalau hamil ditambah 300 ml per hari. Kalau menyusui tambah 800 ml per hari. Jadi hampir 3,2 liter. Kalau nggak sering-sering minum susah untuk memenuhinya," tandasnya.
![]() |
Oleh karena itu, ia mendorong agar Bunda menyusui dapat memenuhi anjuran asupan air tersebut. Sebab selain menghidrasi diri, minum air yang banyak dapat menghidrasi bayi. Salah satu cara untuk membantu Bunda mendapatkan cairan yang dibutuhkan, yaitu dengan minum segelas besar air setiap kali Bunda menyusui Si Kecil.
Bicara soal kebutuhan cairan, Bunda harus pastikan air mineral dikonsumsi tak hanya bersih tapi juga aman. Seperti halnya Le Minerale. Kemasan Galon Le Minerale selalu baru jadi bukan galon cuci ulang, ya Bun. Selain itu, tutup galonnya juga rapat dan kedap udara sehingga mencegah kontaminasi bakteri dan virus dari luar. Jadi Le Minerale dijamin aman dan higienis untuk dikonsumsi keluarga tercinta ya Bun, termasuk bagi Bunda menyusui. Untuk itu, yuk segera stok Le Minerale di rumah Bun, supaya kebutuhan cairan tubuh tercukupi dan ASI melimpah!
(adv/adv)TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda