Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

advertorial

Anemia Defisiensi Besi Rentan Menyerang Anak, Begini 4 Cara Mencegahnya

Advertorial   |   HaiBunda

Rabu, 24 Apr 2024 01:07 WIB

Jakarta -

Tidak hanya oleh orang dewasa, penyakit anemia juga bisa terjadi pada Si Kecil, Bunda. Ketika hal ini terjadi, mereka tentu perlu diperhatikan secara khusus.

Anemia pada anak seringkali dikaitkan dengan kecukupan asupan gizi dalam masa tumbuh kembangnya. Dampak dari anemia ini pun bisa mengganggu perkembangan Si Kecil.

Anemia merupakan kondisi kurang darah pada tubuh. Penyebab anemia yang banyak terjadi pada anak-anak disebut sebagai anemia defisiensi besi (ADB).

ADB adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) rendah akibat adanya kekurangan zat besi di dalam tubuh. Di Indonesia, kasus ADB pun sekitar 47,4 persen mulai dari usia 0 hingga 12 bulan.

Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada anak

ADB tidak akan terjadi secara tiba-tiba, Bunda. Kondisi ini akan melalui dua tahapan. Tahap pertama adalah tahapan deplesi besi. Ini merupakan tahapan di mana cadangan zat besi anak berkurang. Meski begitu, kadar Hb nya masih dalam jumlah yang normal.

Ketika kondisinya tidak bisa ditangani dengan baik, maka anak akan mengalami penurunan Hb hingga jatuh ke dalam kondisi defisiensi besi. Jika defisiensi besi pada anak tidak juga ditangani, kondisinya pun akan berkembang menjadi anemia defisiensi besi (ADB).

Bahaya Anemie Defisiensi Besi (ADB) pada anak

Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada anak memiliki dampak jangka panjang yang tentunya sangat berbahaya untuk tumbuh kembang anak. Berikut ini deretannya:

1. Gangguan perkembangan psikomotor dan kognitif

ADB pada anak dapat menyebabkan gangguan psikomotor dan fungsi kognitif, khususnya pada kemampuan fokus dan daya ingat. Ketika ini terjadi, Si Kecil akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

2. Penurunan prestasi

Ketika anak tidak bisa berkonsentrasi dengan baik, mereka akan mengalami penurunan pada prestasi belajarnya di masa depan. Anak akan mengalami ketertinggalan dalam pembelajaran seusianya.

3. Stunting dan wasting

Kondisi stunting dan wasting menjadi sangat rentan bagi anak yang mengalami ADB sehingga akan berpengaruh pada terhambatnya tumbuh kembang anak.

Seperti diketahui, anak dengan kondisi anemia seringkali menjadi lemas, lesu, dan mengalami penurunan nafsu makan. Kurangnya zat besi dalam tubuh akan membuat mereka rentan terkena infeksi.

Selain itu, kekurangan zat besi ini juga dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan organ. Hal ini karena berkurangnya oksigen yang masuk ke jaringan tubuh.

Cara mencegah Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada anak

Meski kondisi ADB sangat mengkhawatirkan, Bunda tetap bisa melakukan langkah pencegahan dengan memerhatikan asupan gizi yang masuk pada anak, terutama asupan zat besinya. Beberapa tips yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penuhi kebutuhan zat besi

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memberikan anak makanan yang kaya akan zat besi. Berilah makanan seperti daging merah, hati. ikan, sayur bayam, dan makanan lainnya yang mengandung zat besi tinggi.

2. Makanan tinggi vitamin C

Selain itu, berikan juga Si Kecil makanan yang tinggi akan vitamin C, Bunda. Misalnya seperti brokoli, pepaya, stroberi, dan masih banyak lagi.

Vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih cepat. Perpaduan menu makanan tinggi zat besi dan vitamin C bisa menjadi pilihan yang tepat.

3. Hindari makanan penghambat zat besi

Jangan lupa untuk menghindari makanan yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Beberapa contohnya adalah susu dan teh pada saat jam makan utama.

Susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Sementara itu, teh mengandung fitat yang juga dapat menghambat penyerapan zat besi. Pemberian susu diperbolehkan di luar waktu makan utama anak.

4. Berikan MPASI fortifikasi

Kalau Bunda kesulitan untuk memastikan kecukupan asupan zat besi Si Kecil, Bunda bisa memberikan MPASI fortifikasi sebagai alternatif untuk mencegah ADB. MPASI fortifikasi memiliki kandungan gizi yang sudah diukur dengan tepat sehingga bisa menjadi alternatif yang baik.

MPASI fortifikasi sebagai pelengkap zat besi Si Kecil

MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan untuk Bunda melengkapi kebutuhan zat besi anak. Hal ini karena MPASI fortifikasi telah diperkaya zat besi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan harian Si Kecil.

MPASI fortifikasi juga mengandung zat besi dengan penyerapan tinggi. Dengan begitu, Bunda tidak perlu lagi merasa kesulitan dalam menakar porsi untuk setiap menu yang diberikan.

MPASI fortifikasi sudah dipastikan aman dan bergizi karena mengikuti standar BPOM, seperti tidak mengandung pengawet dan MSG atau bahan-bahan berbahaya lain, tidak mengandung gula dan garam yang tinggi, memiliki gizi yang lengkap, tekstur yang disesuaikan dengan usia bayi, serta menggunakan bahan asli yang berkualitas.

Berdasarkan penelitian, bayi yang mengonsumsi MPASI rumahan atau homemade memiliki kadar Hb dan zat besi yang lebih rendah dibandingkan bayi yang mengonsumsi MPASI fortifikasi. Hal ini lantaran beberapa Bunda mengalami kesulitan dalam menyesuaikan porsi dan kebutuhan zat besi anak dalam menu MPASI tersebut.

Penelitian juga menjelaskan bahwa pemberian MPASI fortifikasi terbukti dapat mengurangi risiko anemia pada anak hingga 43 persen. Jadi, Bunda tidak perlu lagi ragu untuk memberikan MPASI fortifikasi.

Pilihlah MPASI fortifikasi yang berkualitas dan aman untuk Si Kecil seperti Promina, Bunda. Promina memiliki berbagai varian rasa yang disukai anak serta sudah terdaftar BPOM sebagai Makanan Pendamping ASI.

adv

Promina Bubur Bayi telah diformulasikan khusus untuk bayi sesuai tahapan usianya mulai dari 6+ bulan dan 8+ bulan, di mana nutrisi dan teksturnya sudah disesuaikan sesuai kemampuan dan kebutuhan hariannya. Tidak hanya itu, Promina Bubur Bayi ini mengandung zat besi tinggi yang bisa membantu mencegah ADB pada anak.

Tidak hanya makanan utama, Promina juga menyediakan berbagai camilan lezat mengandung zat besi yang bisa diberikan pada anak. Contohnya saja Promina Rice Crackers.

adv

Promina Rice Crackers adalah snack atau camilan dari beras dan sayuran asli yang diformulasikan khusus untuk anak. Tidak hanya tinggi zat besi, Promina Rice Crackers ini juga aman karena tidak mengandung pengawet dan penguat rasa. Camilan ini juga dibuat dengan bentuk yang membuatnya mudah digenggam.

Penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada anak dengan cara memerhatikan asupan gizinya. Dengan nutrisi yang sudah terukur tepat, Promina bisa menjadi pilihan Bunda dalam menemani masa MPASI Si Kecil. Promina juga tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti MSG, pengawet, perisa, dan lainnya, sehingga aman untuk anak.

(adv/adv)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda