Jakarta -
Mereka tak terlalu mengenal gadget atau gawai, apalagi memainkannya. Namun, keceriaan dan kegembiraan saat bermain bersama teman-temannya bisa tetap dirasakan anak-anak Baduy Luar ini lho Bun.
Ya, seperti diceritakan salah satu anak Baduy Luar, Armin, sehari-hari anak-anak Baduy Luar memang lebih banyak membantu orang tuanya. Untuk urusan kumpul bersama teman-teman, anak-anak Baduy Luar lebih banyak ngobrol. Apa sih yang diobrolin?
"Soal bola. Kalau ada tanding sama kampung lain," ujar Armin.
Armin ini Bun, merupakan salah satu si Bolang alias Bocah Petualang dari
Baduy Luar . Ditemui HaiBunda di sela-sela Jambore Si Bolang di Lembur Pancawati, Bogor, bocah 12 tahun ini datang bersama tiga orang temannya yang juga si Bolang dari Baduy yaitu Sudirman (13), Damidi (12) dan Namong (12).
Selain ngobrol soal bola, Armin dan kawan-kawannya juga hobi main bola lho Bun. Kalau sudah bosan, masih banyak permainan lain yang mereka lakukan. Salah satunya benteng. Kalau di perkotaan atau pedesaan, beberapa anak bisa pakai tiang listrik atau pilar sebagai benteng ya Bun. Tapi kalau di Baduy Luar sana, bentengnya beda lho.
Kata Damidi, kalau nggak ada pohon besar, batu besar pun cukup untuk dijadikan benteng kok. Bahkan, sandal pun bisa mereka manfaatkan jadi benteng. Wah kreatif juga ya Bun anak-anak ini. Untuk anak perempuan, biasanya mereka sering main karet gelang yang dironce jadi panjang.
 Armin dan kawan-kawan /Foto: Radian Nyi S |
Nggak cuma itu, mereka juga main ambreg. Apa sih itu? Ambreg itu sebutan untuk permainan tapak gunung di sana Bun. Untuk anak perempuan dan laki-laki, salah satu permainan yang bisa mereka lakukan adalah ucing donclak. Seperti apa?
Jadi Bun, kata Armin di tanah akan dibuat dua garis dengan jarak minimal 1 meter. Nah, setiap orang harus bisa melompati dua garis itu tanpa menyentuhnya. Kalau gagal, ada hukumannya Bun. Pemain yang gagal harus mengejar pemain lain yang berhasil. Nah, kalau kena, pemain yang berhasil dan sudah tertangkap harus bantu pemain yang gagal tadi 'menangkap' pemain lainnya yang berhasil. Wah, seru juga ya Bun!
Kalau untuk di dalam rumah, anak perempuan kata Armin juga sering main congklak. Beda lagi kalau di sungai. Khususnya anak laki-laki, mereka bisa memanfaatkan momen mandi sembari main. Ya, walaupun sesederhana melompat dari batu besar ke sungai, itu udah jadi permainan yang asyik lho untuk mereka.
 Armin dan kawan-kawan saat bermain benteng di sela-sela Jambore si Bolang /Foto: Radian Nyi S |
Kalau nggak, mereka akan bikin lamban alias perahu yang dibuat dari pohon pisang dan bambu. Lamban ini, ada yang berukuran besar atau cukup untuk dinaiki dua orang atau yang ukurannya lebih kecil, cukup dinaiki satu orang. Cuma, karena bahannya dari pohon pisang, lamban nggak terlalu tahan lama Bun.
"Paling tiga kali pakai. Habis gitu layu," ujar Armin. Sehari-hari, Armin dan kawan-kawan sering main di sore hari. Tapi, setelah jam 4 sore, mereka sudah selesai main.
Nah, itu dia Bun berbagai mainannya
anak-anak Baduy Luar . Meski tak mengenal gadget, mereka tetap bisa menikmati momen-momen bermainnya dengan alat yang terbilang sederhana.
Gimana Bun, tertarik mengajak si kecil melakukan permainan seperti anak-anak Baduy Luar ini?
(rdn)