Florida, AS -
Ibu kreatif. Ya, sebutan itu sepertinya cocok disematkan pada seorang ibu bernama Lauren Willis. Berangkat dari kesukaannya pada momen Halloween, Lauran mendandani kedua anaknya jadi tokoh di film tahun 80-an.
Lauren memang senang mendandani anaknya sejak mereka kecil. Tahun lalu Lauren mendandani anak kembarnya, Charlie and Row, sebagai pemeran Cameron dan Ferris dari film tahun 80-an 'Ferris Bueller's Day Off' dengan sempurna, lengkap dengan kostum dan properti mobilnya. Tahun sebelumnya, Lauren mendandani Charlie dan Row jadi pemeran Wayne dan Garth dari film 80-an lainnya, 'Wayne's World', lengkap dengan topi dan rambut palsu. Nggemesin banget deh, Bun.
[Gambas:Instagram]
Nah, tahun ini Lauren menghabiskan waktunya berjam-jam untuk membuat kostum film bertema 80-an lain yang dapat dinikmati orang tua milenials di manapun yaitu film 'Back to the Future!'. Kalau Bunda tahu dan pernah nonton film ini, kedua anaknya yang berkostum sebagai Doc dan Marty McFly mirip banget seperti tokoh aslinya.
[Gambas:Instagram]
"Sepatu Nike yang anak saya pakai harganya kurang dari Rp 1 juta, termasuk harga kostum lainnya dan itu termasuk mobil DeLorean mini yang saya buat sendiri selama 6 jam," tutur Lauren kepada Babble.
Ibu kreatif ini 'mengubah' mobil-mobilan Ferarri yang ia pakai sebelumnya untuk kostum film 'Ferris Bueller's Day Off' dengan menambahkan kardus pada bagian depan, selotip, lalu disemprot dengan cat akrilik.
"Saya seorang seniman dan menyukai proyek kreatif. Jadi saya suka setiap menit pengerjaan mobil ini walaupun memakan waktu lama," kata Lauren.
Meskipun di awal anak-anaknya malu tampil di depan kamera dengan berbagai kostum tapi mereka tetap berhasil mewakilkan berbagai karakter film dengan baik dan menggemaskan. Kita bisa lihat dari berbagai gaya kedua anaknya yang diunggah dalam Instagram Lauren.
"Charlie and Row suka berbagai aksesori yang mereka pakai seperti jam tangan dan kacamata. Mereka juga bersenang-senang saat berfoto bersama mobil 'barunya' dan menyimpan baik berbagai kostum atau properti yang saya buat," tutur Lauren.
Bagi Lauren, tak masalah seberapa banyak waktu yang ia habiskan untuk membuat kostum atau properti tersebut. Ya, karena itu adalah bagian yang menyenangkan bagi si ibu kreatif ini dan tampaknya ia semakin terinsipirasi.
"Saya suka sekali melakukan 'pesta' kostum ini setiap tahun. Saya pikir akan sangat bagus untuk satu hari memiliki dinding foto kostum Halloween di rumah saya. Seperti kenangan indah untuk dilihat kembali," tutup Lauren.
Berbicara
ibu kreatif, secara profesional dikatakan adalah hal yang tak terbantahkan antara kreativitas dan menjadi ibu. Ketika menyangkut bakat murni, tidak ada perbedaan gender dalam hal ini.
"Ketika wanita dituntut untuk produktif secara profesional itu artinya, adalah waktu yang terbaik untuk mereka memiliki anak," tutur Anna Abraham, seorang profesor di Leeds Beckett University yang mempelajari ilmu saraf kreativitas, seperti dilansir The Atlantic.
Ketika Anna menjadi seorang ibu, dia menyadari dirinya harus mengubah kebiasaan dan pola sehari-harinya. Anna tahu mengembangkan kreativitas sering kali melibatkan perubahan cara kita memandang dunia.
"Menjadi seorang ibu memberi kita perspektif yang berbeda. Kita berurusan dengan situasi yang sepenuhnya baru. Kita menemukan sisi diri yang benar-benar baru. Semua ini bisa berguna untuk kreativitas, yang merupakan hal baru," ungkap Anna.
(aml/rdn)