Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

ADVERTISEMENT

haibunda-squad

Melestarikan Budaya dan Dolanan Anak, Keraton Yogyakarta Gelar Festival Gya Dolan Sesarengan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Jul 2025 22:25 WIB

Festival Gya Dolan Sesarengan
Festival Gya Dolan Sesarengan/ Foto: Keraton Yogyakarta
Jakarta -

Keraton Yogyakarta melalui KHP Nitya Budaya kembali menyelenggarakan Festival Gya Dolan Sesarengan untuk ketiga kalinya. Bertempat di Kagungan Dalem Museum Wahanarata, acara ini secara resmi dibuka oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara yang didampingi oleh seniman Dwi Sasono, perwakilan Badan Otorita Borobudur, serta jajaran dari Dinas Pariwisata dan Dinas Sosial Kota Yogyakarta. Pembukaan ditandai secara simbolis dengan memainkan mainan tradisional "otok-otok," sebuah simbol keceriaan khas anak-anak Indonesia.

Mengusung tema Manunggaling Surasa yang berarti "bersatu dalam rasa yang sama," Gya Dolan Sesarengan menekankan nilai inklusivitas, mengajak anak-anak serta keluarga untuk merayakan kebersamaan dan keberagaman melalui aneka dolanan tradisional dan kegiatan budaya. Festival ini juga bertujuan untuk memberikan ruang inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas agar dapat turut menikmati warisan budaya bangsa.

"Kegiatan ini bukan sekadar festival anak biasa, melainkan sebuah ruang edukasi budaya yang penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda sejak dini." Sementara itu, Dwi Sasono menambahkan, "Penting bagi kita memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak sebagai bentuk melestarikan identitas budaya sekaligus media pendidikan karakter," tutur GKR Bendara dalam sambutannya. 

Festival kali ini menghadirkan beragam atraksi menarik, mulai dari Lokakarya Bocah yang memberikan keterampilan kreatif kepada anak-anak, hingga panggung hiburan yang diisi berbagai komunitas, seperti Jogja Disability Art yang berkolaborasi dengan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS DIY), menampilkan pertunjukan angklung interaktif yang inspiratif.

Tidak ketinggalan, pentas Tari Topeng dari Desa Wisata Bobung, Gunung Kidul, menjadi salah satu daya tarik utama, menampilkan kolaborasi apik antara anak-anak dan dewasa dalam seni tari yang ekspresif dan sarat makna moral. Penonton juga dihibur oleh penampilan Omah Cangkem yang mengajak interaksi langsung melalui musik dan gerak lagu yang edukatif dan menyenangkan.

Selain itu, hadir pula sesi talkshow inklusif bersama komunitas Ruma Guna Karsa, yang membahas pentingnya dukungan dan komunikasi yang baik antara caregiver dengan Orang Dengan Skizofrenia (ODS), serta kampanye penting tentang anti-bullying yang disampaikan melalui pementasan Ketoprak oleh Baskom AFC.

Festival ini juga dimeriahkan oleh kegiatan menarik lainnya seperti wisata edukasi Turangga, Kinder Musea dengan konsep jelajah museum yang interaktif, serta Eco Culture Market oleh Pasar Wiguna yang menjajakan produk lokal ramah lingkungan.

Dengan kehadiran lebih dari 500 pengunjung per hari, Gya Dolan Sesarengan 2025 tidak hanya menjadi momen hiburan keluarga namun juga langkah nyata dalam menciptakan ruang budaya inklusif dan harmonis di tengah masyarakat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda