Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ini tentang Simfisis Pubis Disfungsi Seperti yang Dialami Oki Setiana Dewi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 18 Dec 2017 18:01 WIB

Oki Setiana Dewi dikabarkan mengalami simfisis pubis disfungsi. Apa itu?
Ini tentang Simfisis Pubis Disfungsi Seperti yang Dialami Oki Setiana Dewi/ Foto: dok. Instagram/Diera Bachir
Jakarta - Public figure Oki Setiana Dewi baru saja melahirkan putra ketiganya, Ibrahim Muhammad Abdullah. Dalam ceritanya yang dituliskan lewat caption Instagram, di kehamilannya yang ketiga ini, Oki betul-betul membatasi kegiatan. Ia hanya pergi kuliah sambil menyelesaikan tulisannya untuk sebuah buku.

"Saya tak ingin kelelahan seperti kehamilan kedua yang lalu. Saat persalinan Khadeejah, hemoglobin saya yang hanya sembilan membuat saya lemah saat menjalankan operasi dan merasa sulit sekali bernapas. Kehamilan ketiga ini saya betul-betul menjaga agar keadaan fisik saya baik," ujar Oki dalam caption Instagram-nya.

Oki ingin melahirkan secara normal sejak kehamilan pertama. Namun, dokter menyarankan ia harus menjalani operasi caesar karena dirinya mengalami simfisis pubis disfungsi (SPD) yang membuat ia nggak bisa menggerakkan kaki. Hingga persalinan putra yang ketiga, ia juga harus menjalani operasi caesar saat persalinan.

Soal simfisis pubis disfungsi, menurut Debra Rose Wilson PhD dari Walden University, adalah kumpulan gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan pada daerah pelvis (panggul). Karena kondisi ini, saat kehamilan sendi pelvis menjadi kaku atau bergerak tidak merata. Hal itu bisa terjadi baik di bagian depan maupun belakang panggul ibu hamil. SPD juga kadang disebut sebagai pelvic girdle pain (PGP).

"Kondisinya tidak berbahaya bagi bayi, tapi bisa sangat menyakitkan bagi ibu yang mengalaminya. Pada beberapa wanita, rasa sakitnya mungkin sangat parah sehingga mempengaruhi mobilitas," ujar Debra dikutip dari Healthline.

Selama kehamilan, hormon seperti relaxin dilepaskan untuk melemaskan ligamen dan otot di dalam tubuh. Pelemasan ligamen dan otot ini dimaksudkan untuk meningkatkan jangkauan gerak ibu hamil untuk membantu dalam melahirkan bayinya. Tapi, sendi ibu hamil juga bisa jadi nggak seimbang. Hal ini yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.

"Bobot dan posisi bayi juga dianggap mempengaruhi nyeri pelvis. Gejala SPD cenderung memburuk saat kehamilan berlangsung. Penyebab lain dari SPD berkisar dari cedera panggul dengan kondisi seperti osteoartritis," papar Debra.

Oleh karena itu, agar nggak memperburuk kondisi, Pelvic Obstetric and Gynecology Physiotherapy (POGP) Inggris, menyarankan agar ibu hamil nggak memutar dan membungkuk saat mengangkat barang. Kemudian, nggak menggendong anak di atas pinggul, duduk di lantai, berdiri atau duduk dalam waktu yang lama, membawa barang hanya dengan satu tangan serta melakukan pekerjaan berat seperti mencuci manual, mengangkat tas belanja.
(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda