Jakarta -
Kalau sedang hamil, rasanya nothing is impossible. Semua yang nggak mungkin bisa aja terjadi. Seperti
Shireen Sungkar yang mengalami hipersalivasi saat hamil. Ia mencurahkan isi hatinya tentang kondisinya lewat caption Instagram.
"Banyak yang tanya tentang hypersaliva aku hehehe. Nahm begini. Alhamdulillah udah kelar pas 7 bulan jadi dari mulai waktu babymoon di Turki itu hari pertama masih bawa kantong ke mana- mana, alhamdulillah hari kedua nggak sadar kok lupa ya nggak ngeludah. Yup akan ilang sendiri plus berdoa bener waktu di sana mumpung safar kan, karena malu ke mana-mana bawa kantong. Alhamdulillah kelar deh," tulis Shireen Sungkar di Instagram-nya.
Apa itu hipersalivasi? Ini kondisi air liur yang berlebihan saat hamil, Bun. Dikutip dari Baby Center adalah hal yang biasa bagi wanita hamil ketika memiliki air liur yang berlebihan. Beberapa wanita hamil dapat mengeluarkan air liur lebih banyak dan harus terus-menerus meludah. Alhasil harus menyediakan kain lap atau kantong plastik, seperti yang dilakukan Shireen.
Shireen Sungkar mengaku pegal dan capek banget saat mau ngomong. Katanya kalau mau ngomong susah, apa-apa susah. Akhirnya ia memutuskan untuk absen kerja mengisi program TV.
"Yang ada ngeces dong akhirnya absen lama banget. Alhamdulillah udah lewat walaupun sekarang kalo mual kumat hypersaliva kadang kumat tapi ya jaranglaj. Semangat semua dinikmatin ya," lanjut
Shireen Sungkar.
Produksi air liur yang terlalu banyak saat hamil lebih sering terjadi pada wanita yang menderita hiperemesis gravidarum, bentuk parah morning sickness. Kemungkinan penyebab hipersalivasi lainnya adalah perubahan hormonal. Meskipun para ahli nggak tahu persis mengapa beberapa wanita memiliki air liur yang berlebihan pada awal kehamilan, namun perubahan hormonal bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Penyebab hipersalivasi lainnya yakni mual. Ya, merasa mual bisa membuat beberapa wanita mencoba menelan makanan lebih sedikit dan hal ini bisa menyebabkan air liur terbentuk di mulut. Lalu, hipersalivasi juga bisa berhubungan dengan mulas yang biasa terjadi saat hamil.
Kondisi perut ibu hamil asam dan bisa mengiritasi kerongkongan. Sensor asam di kerongkongan kemudian memicu kelenjar ludah untuk menghasilkan air liur dengan konsentrasi bikarbonat yang lebih tinggi dan bersifat basa. Setiap kali ibu hamil menelan, air liur akan membilas dinding kerongkongan dan membantu menetralkan asam lambung.
Kondisi lain yang disebut bisa memicu hipersalivasi yakni iritasi yang disebabkan kerusakan gigi, infeksi mulut, konsumsi obat tertentu, paparan toksin seperti merkuri dan pestisida, serta dan beberapa kondisi medis lain, demikian dikutip dari Baby Love Network.
(aci/rdn)