HaiBunda

KEHAMILAN

Tips Mengatasi Hipersalivasi Saat Hamil

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 16 Feb 2018 10:06 WIB
Tips Mengatasi Hipersalivasi Saat Hamil / Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Keluhan saat hamil memang bisa nggak terduga. Salah satunya hipersalivasi yang juga dialami aktris Shireen Sungkar yang kini sedang hamil anak ketiganya. Bunda juga pernah mengalaminya?

Kita perlu tahu nih, Bun, hieprsalivasi adalah kondisi saat produksi air liur menjadi lebih banyak dari normal. Biasanya kondisi ini dialami ibu hamil dan tentunya cukup mengganggu aktivitas harian, Bun. Nah, kalau Bunda juga mengalami hipersalivasi sama halnya kayak Bunda Shireen, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya seperti dirangkum HaiBunda berikut ini:

1. Sikat Gigi dan Pakai Obat Kumur


Hipersalivasi juga bisa disebabkan oleh infeksi mulut atau kerusakan gigi. Oleh karena itu, untuk mengatasi hipersalivasi kita perlu rajin menyikat gigi dan pakai obat kumur jika diperlukan. Dengan begitu produksi saliva atau air liur dapat berkurang.

2. Konsumsi Camilan dengan Seimbang

Coba deh konsumsi makanan kecil atau camilan dengan seimbang dan sesering mungkin bila Bunda sedang mengalami hipersalivasi. Tapi, jangan terlalu banyak konsumsi makanan bertepung, hindari permen asam dan permen karet ya, Bun, karena bisa merangsang produksi air liur. Nah, jika ingin makan permen, lebih baik makan permen keras yang diisap karena dapat mengurangi air liur.



3. Minum Air Putih yang Banyak

Terlalu banyak menelan air liur juga membuat ibu hamil bisa merasa lebih mual dan mungkin ingin meludahkannya. Nah, kalau meludah terlalu banyak juga sebenarnya ada efeknya, Bun yakni ibu hamil bisa dehidrasi. Untuk itu pastikan untuk minum banyak air sehingga nggak dehidrasi. Selain sedia kantong plastik untuk meludah, ibu hamil juga perlu sedia air minum.

4. Konsultasikan ke Dokter Kandungan

Beritahu dokter kandungan kalau kita memiliki air liur yang berlebihan sehingga dokter dapat membantu mengidentifikasi dan mengobati penyebab masalahnya, seperti mual, muntah, sakit mag atau sakit gigi.

Hipersalivasi bisa berkurang atau hilang ketika mual mereda dan itu terjadi menjelang akhir trimester pertama. Namun, pada sebagian kecil wanita hamil, selama ia mual atau morning sickness, kondisi hipersalivasinya bisa bertahan selama kehamilan. Kelebihan air liur pada dasarnya nggak berbahaya sih, Bun. Ya, walaupun bisa mengganggu. Apalagi dalam kasus yang ekstrem bisa sangat mengganggu keseharian bahkan bikin stres.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Pindah ke Australia, Begini Persiapan Indra Bekti dan Aldila Jelita

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK