HaiBunda

KEHAMILAN

Kisah Ibu yang Muntah Ekstrem karena Hiperemesis Gravidarum

Niken Widya Yunita   |   HaiBunda

Jumat, 01 Jun 2018 02:29 WIB
Kisah Ibu yang Muntah Ekstrem karena Hiperemesis Gravidarum/ Foto: Thinkstock)
Jakarta - Bunda masih ingat pengalaman saat hamil? Apakah kepayahan atau justru termasuk yang tanpa keluhan? Kalau termasuk yang kepayahan lantaran muntah ekstrem, sama tuh, Bun, dengan yang dialami ibu bernama Lena ini.

"Saat didiagnosis hiperemesis gravidarum, saya menghabiskan sebagian besar dari 9 bulan kehamilan saya dengan muntah-muntah. Rasanya lapar, lemas, dan nggak bisa tidur lebih lama dari satu jam," tutur Lena dikutip dari Pop Sugar.

Di saat dirinya merasa begitu lemah dan butuh dukungan, Lena pun curhat. Dia curhat ke orang di sekitarnya maupun melalui media sosial. Tapi dia sedih banget saat mendapati respons yang terkesan nggak berusaha memahami dirinya.


Kisah Ibu yang Muntah Ekstrem karena Hiperemesis Gravidarum/ Foto: Thinkstock


Respons yang nggak diharapkan itu adalah saat ada yang bilang, "Tunggu saja sampai bayinya lahir,". Hmm, nggak salah sih. Tanpa dikasih tahu Lena juga paham sih kondisi itu nggak akan dialami selamanya. Bagaimanapun hiperemesis gravidarum memang hanya dialami saat hamil. Tapi sepertinya ucapan seperti itu bukan respons yang tepat deh.



"Meskipun maksudnya baik, tapi mereka seperti menggantung saya dengan ancaman, memperingatkan saya bahwa hal yang paling buruk masih akan datang," sambung Lena.

Hiks, jadi nggak termotivasi deh Bunda Lena. Tapi untunglah saat melahirkan anak perempuannya, proses persalinannya lancar dan cepat.

Tapi memang, Bun, saat hamil, setiap ibu punya pengalaman yang beda-beda. Ada yang mual dan muntah ekstrem, tapi ada juga yang hamil 'ngebo' alias tanpa keluhan. Saat kita bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah, sampai rasanya nggak bisa bangkit dari kamar mandi, nggak ada yang paham rasanya seperti apa. Bahkan kata, Lena, meski dia curhat ke suaminya, suaminya pun nggak bisa memahaminya.

Kisah Ibu yang Muntah Ekstrem karena Hiperemesis Gravidarum/ Foto: Thinkstock


Bagi Lena, lebih mudah baginya merawat bayi baru lahir ketimbang menjalani kehamilan yang berat. Sebab dia bisa berbagi tugas pengasuhan bayi dengan suami atau keluarga lainnya. Sedangkan keluhan saat hamil mau nggak mau harus dirasakan sendiri.

Bicara tentang hiperemesis gravidarum, dikutip dari Kids Health, merupakan morning sickness ekstrem yang disebutkan beberapa peneliti berkaitan dengan perubahan hormonal selama kehamilan. Khususnya nih, Bun, hormon HCG (human chrorionic gonadotropin) yang kadarnya paling tinggi pada tubuh ibu hamil. Tapi ada dugaan lain, kondisi ini disebabkan faktor genetik.



Ibu hamil dengan kondisi ini bisa kehilangan berat badan sampai lima persen lebih. Sakit kepala, kelelahan, kebingungan, bahkan pingsan, juga bisa dialami ibu hamil karena hiperemesis gravidarum yang dialaminya.

Kasus ini biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan, antara minggu ke 8 atau 10 dan berlangsung hingga minggu ke 13 atau 14. Sangat jarang ada kasus yang berlangsung terus menerus hingga melahirkan. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK