Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Meghan Markle Keguguran Anak Kedua Juli Lalu, Hati Pangeran Harry Hancur

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 26 Nov 2020 13:04 WIB

Meghan Markle dan Pangeran Harry
Meghan Markle Keguguran Anak Kedua Juli Lalu, Hati Pangeran Harry Hancur/ Foto: Instagram @sussexroyal

Belum lama ini, Meghan Markle mengungkapkan dia mengalami keguguran pada bulan Juli, Bunda. Hal ini terungkap dalam sebuah artikel New York Times yang berjudul 'Kesedihan yang hampir tak tertahankan'.

Meghan masih ingat betul ketika ia menggendong anak pertamanya, ia kehilangan anak kedua. Dia melanjutkan untuk menggambarkan bagaimana dia melihat Pangeran Harry saat itu.

"Hati suamiku hancur saat dia mencoba memegang 'pecahan' milikku," tulis Meghan Markle.

Ia juga menulis bahwa, "Kehilangan dan rasa sakit telah menjangkiti kita semua pada tahun 2020."

Seorang sumber yang dekat dengan Meghan-Harry mengonfirmasi bahwa keduanya saat ini dalam keadaan sehat. Pasangan itu meluangkan waktu untuk menerima semua hal yang terjadi pada Juli, setelah menyadari betapa umum kejadian keguguran.

"Mereka ingin membicarakannya (keguguran) di depan umum," kata sumber, dikutip dari BBC.

Sementara, seorang juru bicara Istana Buckingham enggan buka suara. Ia mengatakan bahwa masalah tersebut sangat pribadi, dan tidak akan mereka komentari.

Dalam artikel tersebut, Meghan Markle mengungkap awal mula ia merasa ada yang tak beres dengan kandungannya.

Klik NEXT untuk ke halaman berikutnya.

Simak juga cerita Chua 'Kotak' tentang pengalamannya keguguran dua kali:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Elon Musk

Meghan Markle sempat kram berat dan terjatuh di lantai

Meghan dan Harry

Meghan Markle Keguguran Anak Kedua/ Foto: Instagram @sussexroyal

Meghan Markle, dalam artikelnya, menggambarkan rasa kram yang tajam, saat ia sedang merawat Archie. Diungkapkan Meghan, bahkan ia sampai terjatuh ke lantai.

"Aku jatuh ke lantai dengan dia dalam pelukanku, menyenandungkan lagu pengantar tidur untuk membuat kami berdua tetap tenang, nada ceria sangat kontras dengan perasaanku bahwa ada sesuatu yang tidak benar," tulisnya.

"Beberapa jam kemudian, aku terbaring di ranjang rumah sakit, memegang tangan suamiku. Aku merasakan kelembutan telapak tangannya dan mencium buku jarinya, yang basah karena kedua air mata kami," ujar Meghan Markle.

Meghan masih ingat, ia menatap dinding putih dingin, matanya berkaca-kaca. Ia mencoba membayangkan bagaimana mereka akan 'sembuh' dari peristiwa penuh duka tersebut.

Meghan mengatakan, kehilangan seorang anak berarti membawa kesedihan yang hampir tak tertahankan, dialami oleh banyak orang tetapi dibicarakan oleh sedikit orang alias masih dianggap tabu.

"Dalam kepedihan karena kehilangan kami, aku dan suamiku menemukan bahwa di kamar yang terdiri dari 100 wanita, 10 hingga 20 di antaranya akan mengalami keguguran," kata Meghan Markle.

"Namun terlepas dari kesamaan rasa sakit ini yang mengejutkan, percakapan tetap tabu, penuh dengan rasa malu (yang tidak beralasan), dan melanggengkan siklus berkabung sendirian," ujarnya.

Meghan Markle berani membagikan cerita mereka. Mereka telah membuka pintu, mengetahui bahwa ketika satu orang mengatakan kebenaran, itu memberi izin bagi para ibu untuk melakukan hal yang sama.

Meghan Markle adalah anggota kedua Keluarga Kerajaan yang terbuka tentang keguguran. Pada tahun 2018, cucu Ratu Zara Tindall berbicara tentang dua kali keguguran sebelum memiliki anak keduanya.


(aci/jue)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda