KEHAMILAN
Berapa Lama Menstruasi Normal Kembali Setelah KB Suntik 3 Bulan? Ini Faktanya
Nazla Syafira Muharram | HaiBunda
Sabtu, 30 Sep 2023 13:27 WIBKB suntik 3 bulan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang cukup popular di kalangan para Bunda. Hal ini tentunya membuat banyak perempuan semakin bertanya-tanya tentang berapa lama menstruasi akan kembali normal, setelah menghentikan penggunaan KB suntik ini. Tak hanya itu, penting juga untuk Bunda ketahui berapa lama efek dari KB suntik 3 bulan akan hilang.
Setelah berhenti dari penggunaan KB suntik ini, Bunda memiliki kemungkinan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk dapat mengalami siklus menstruasi yang normal. Adapun efek samping dari siklus menstruasi yang belum kembali normal seperti, perubahan berat badan, perubahan suasana hati, dan sebagainya.
Tak perlu khawatir Bunda, beberapa wanita mungkin akan mengalami periode haid yang lebih lama dari biasanya setelah berhenti dari penggunaan KB suntik 3 bulan ini. Tak menyangkal, dapat terjadi pula kondisi sebaliknya. Tentu, hal ini merupakan hal yang normal mengingat respon tubuh terhadap perubahan hormon setelah melepaskan kontrasepsi.
Perlu diingat bahwa setiap wanita pastinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda setelah berhenti menggunakan KB suntik 3 bulan atau kontrasepsi hormonal. Perubahan siklus menstruasi dan efek samping yang dirasakan juga merupakan suatu hal yang normal, Bunda.
Nah, lantas berapa lama menstruasi akan kembali normal setelah berhenti dari KB suntik? apa saja efek samping yang diterima setelah melepas KB suntik? Berikut ini beberapa penjelasan mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas dilansir dari laman Medical News Today dan berbagai sumber. Simak penjelasan selengkapnya yuk, Bunda.
Apakah normal telat haid setelah suntik KB atau minum kontrasepsi hormonal?
Melansir laman Medical News Today, terlambat atau tidak teraturnya haid setelah berhenti menggunakan suntik KB merupakan suatu hal yang normal. Tentunya, agar haid kembali normal diperlukan waktu beberapa minggu atau bahkan hingga berbulan-bulan. Beberapa dokter menyebut kondisi ini sebagai amenorea pasca-pil.
Ketika Bunda berhenti menggunakan suntik KB atau obat kontrasepsi, terdapat beberapa faktor lainnya selain kehamilan yang dapat menyebabkan terlambatnya siklus haid, Bunda. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
- Kembalinya Ovulasi yang Tertunda
Metode penggunaan KB hormonal seperti, pil, implan, atau alat kontrasepsi lainnya berguna untuk mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Salah satu caranya ialah dengan mengurangi terjadinya ovulasi. Karena seseorang yang menggunakan kontrasepsi tidak berovulasi, maka diperlukan waktu agar ovulasi dapat kembali teratur. Maka dari itu, seseorang memiliki kemungkinan tidak mengalami menstruasi sama sekali dalam kondisi ini. - Kekurangan Hormon
Pada beberapa metode KB hormonal memiliki dampak dalam mengatur menstruasi seseorang. Hal ini berarti, meskipun seseorang tidak berovulasi ia tetap dapat mengalami pendarahan pada waktu-waktu tertentu. Kondisi ini biasa disebut oleh dokter dengan pendarahan putus obat, karena biasa terjadi pada seseorang yang berhenti meminum pil KB atau sebagainya.
Berapa lama menstruasi normal kembali setelah KB suntik 3 bulan?
Melansir laman Planned Parenthood, apabila berhenti menggunakan KB suntik 3 bulan maka diperlukan waktu beberapa bulan agar siklus menstruasi Bunda kembali normal. Tetapi, perlu diingat bahwa untuk menghilangkan perlindungan kehamilan hanya memerlukan waktu 15 minggu setelah suntikan terakhir yang Bunda lakukan.
Artinya, meskipun Bunda belum menstruasi dan telah berhenti menggunakan KB suntik dan melakukan hubungan seksual, maka Bunda bisa menggunakan metode kontrasepsi lain jika tidak ingin terjadi kehamilan.
Efek samping lepas KB suntik 3 bulan
Ketika Bunda memutuskan untuk berhenti atau melepas KB suntik 3 bulan, kemungkinan akan mengalami beberapa macam efek sampingnya. Tak perlu khawatir karena efek samping ini akan membaik seiring waktu. Adapun beberapa efek samping setelah lepas dari KB suntik 3 bulan yaitu:
- Efek samping sementara, seperti bercak atau pendarahan pada periode menstruasi, rasa nyeri pada payudara, terjadi perubahan pada kulit atau rambut, dan sakit kepala.
- Efek yang menguntungkan seperti, sakit kepala yang berkurang, peningkatan libido, suasana hati yang membaik, dan berkurangnya rasa mual.
Nah, perlu diperhatikan apabila Bunda menggunakan kontrasepsi untuk mengatasi gejala-gejala yang terkait dengan menstruasi, maka gejala-gejala tersebut dapat kembali setelah berhenti menggunakan kontrasepsi. Contoh gejala-gejalanya ialah:
- Nyeri ketika haid
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Perubahan suasana hati
- Timbul jerawat dan kulit yang lebih berminyak
- Migrain ketika menstruasi
Cara melancarkan haid setelah berhenti KB suntik dan minum kontrasepsi hormonal
Dalam beberapa kondisi yang dialami oleh sebagian orang, kemungkinan siklus menstruasi akan kembali normal setelah berhenti melakukan KB suntik atau berhenti meminum kotrasepsi hormonal. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan Bunda untuk membantu tubuh dalam menyesuaikan hormon jika siklus menstruasi yang dialami Bunda belum kembali normal. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan dilansir dari laman Medical News Today. Simak ya, Bunda.
- Mengelola stres
Ketika seseorang mengalami kondisi stres jangka panjang atau stres berat, maka dapat menyebabkan amenore atau tidak datang bulan. Jika Bunda berada pada kondisi ini, Bunda bisa mempelajari teknik relaksasi yang tepat untuk mengurangi tingkat stres. Selain itu, Bunda juga bisa mencari dukungan ke tenaga profesional. - Mengonsumsi makanan yang seimbang secara konsisten
Perubahan atau pembatasan pola makan secara tiba-tiba dapat mempengaruhi siklus menstruasi, Bunda. Oleh sebab itu, Bunda bisa mulai memilih diet seimbang dan moderat yang dilakukan secara konsisten. Pilihlah makanan yang kaya akan nutrisi dan juga hindari makanan yang tinggi gula. - Mempertahankan Berat Badan Ideal
Berat badan yang tinggi ataupun rendah dapat memberikan pengaruh pada hormon reproduksi. Maka dari itu, penting untuk melakukan diet sehat dan olahraga yang teratur. - Mencari tahu kesehatan hormon
Jika Bunda ingin melacak siklus menstruasi, maka bisa menggunakan alat tes dan juga melalui pemantauan di rumah. Contohnya, penggunaan alat prediktor ovulasi, pemantauan progesteron, atau berbagai aplikasi yang kini tersedia dan dapat diakses dengan mudah. - Konsultasi dengan dokter
Apabila Bunda merasa khawatir secara berlebihan terkait dengan siklus menstruasi yang tak kunjung kembali normal, maka Bunda bisa melakukan konsultasi kesehatan bersama ahli.
Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi Bunda dalam memahami kembalinya siklus menstruasi yang berkaitan dengan berhentinya penggunaan KB suntik ataupun pil kontrasepsi hormonal ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!