HaiBunda

KEHAMILAN

Cara Mencegah Komplikasi Persalinan Terulang di Kehamilan Selanjutnya Menurut Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 18 Oct 2023 09:16 WIB
Cara Mencegah Komplikasi Persalinan Terulang di Kehamilan Selanjutnya Menurut Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Jakarta -

Komplikasi dapat terjadi selama proses persalinan. Penyebabnya bisa karena kondisi ibu, janin, atau kehamilan itu sendiri.

Komplikasi persalinan merupakan kondisi di mana nyawa ibu dan atau janin yang ia kandung terancam disebabkan oleh gangguan langsung saat persalinan. Komplikasi persalinan merupakan suatu kegawatdaruratan obstetrik yang paling sering menyebabkan kematian pada ibu melahirkan, Bunda.

"Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi persalinan, yakni status kesehatan ibu yang buruk, status kesehatan reproduksinya, akses ke pelayanan kesehatan, serta perilaku kesehatan yang kurang baik dari ibu itu sendiri," tulis Nancy Oliii, S.SiT., MPH dan Puspita Sukmawaty Rasyid, S.ST., M.Kes, dalam buku Perencanaan Persalinan Terstandar & Pencegahan Komplikasi.


Ada beberapa hal yang dikaitkan dengan penyebab terjadinya komplikasi persalinan, yakni derajat kesehatan ibu rendah dan kurangnya kesiapan untuk hamil, serta pemeriksaan antenatal yang kurang.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini, kira-kira sepertiga wanita bahkan tidak melakukan empat dari delapan pemeriksaan prenatal yang direkomendasikan saat hamil. Sementara itu, sekitar 270 juta wanita tidak memiliki akses ke program keluarga berencana (KB) modern.

WHO melaporkan bahwa setiap dua menit, ada satu perempuan meninggal saat hamil dan melahirkan. Laporan ini begitu mengkhawatirkan, sebab dalam beberapa tahun terakhir, kasus kematian ibu meningkat atau tidak turun di hampir semua negara.

"Kehamilan harusnya menjadi waktu penuh harapan dan pengalaman positif bagi semua wanita, namun tragisnya ini masih juga menjadi pengalaman yang sangat berbahaya bagi jutaan orang di seluruh dunia, terutama yang tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan berkualitas dan baik," kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam laman resmi WHO.

"Statistik baru ini mengungkapkan kebutuhan mendesak untuk memastikan setiap wanita dan anak perempuan perlu memiliki akses ke layanan kesehatan kritis sebelum, selama, dan setelah melahirkan, dan bahwa mereka dapat sepenuhnya menggunakan hak reproduksi mereka."

Ada beberapa penyebab utama kematian ibu, menurut WHO, yakni:

  • Perdarahan hebat
  • Tekanan darah tinggi
  • Infeksi terkait kehamilan
  • Komplikasi dari aborsi yang tidak aman
  • Kondisi mendasar yang dapat diperburuk oleh kehamilan (seperti HIV/AIDS dan malaria)

Cara mencegah komplikasi persalinan di kehamilan selanjutnya

Banyak penyebab komplikasi persalinan dapat dicegah sejak awal kehamilan. WHO menjelaskan bahwa sebagian besar penyebab kematian ibu yang terkait komplikasi, sebenarnya dapat dicegah dan diobati dengan akses perawatan kesehatan yang baik.

Pencegahan juga bisa dilakukan bila Bunda pernah mengalami komplikasi persalinan di kehamilan sebelumnya. Bila tidak diantisipasi, komplikasi bisa menjadi lebih berat di kehamilan berikutnya.

"Riwayat kehamilan sebelumnya, misalnya riwayat menjalani pesalinan cepat atau pernah melahirkan bayi besar, itu bisa lebih berat lagi di kehamilan selanjutnya," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, saat dihubungi HaiBunda, Selasa (10/10/23).

Pemeriksaan rutin ke dokter selama hamil

Komplikasi persalinan dapat dicegah dengan rutin kontrol kehamilan ke dokter atau bidan. Beberapa pemeriksaan ibu hamil dapat mencakup kontrol kadar gula darah, tekanan darah tinggi, dan kadar hemoglobin (Hb).

Selain itu, Bunda juga biasanya akan menjalani pemeriksaan USG untuk melihat kondisi janin dan cairan ketuban. Bila ditemukan masalah, dokter bisa segera mengambil tindakan.

"Saat ini, kita harus bersiap dan memang harus ada penilaian faktor risiko. Misalnya, cairan ketuban banyak atau bayinya besar, yang tentu ini bisa berisiko menyebabkan perdarahan pasca persalinan. Jadi lebih dikenali," ujar Andon.

"Bisa juga itu muncul tanda-tanda adanya PCOS sebelum hamil, nah nanti saat hamil bisa diketahui gimana penanganan, atau mengalami obesitas sebelum hamil, nanti bisa diantisipasi, dia bisa diketahui dari awal," sambungnya.

Seperti dijelaskan oleh WHO sebelumnya, pemeriksaan kesehatan selama hamil penting dilakukan untuk mencegah komplikasi persalinan. Jadi, Bunda jangan lupa untuk menjadwalkan kontrol dan datang sesuai ketentuan.

Merencanakan kehamilan

Komplikasi persalinan juga dapat dicegah sebelum hamil, yakni saat program hamil. Merencanakan kehamilan dengan baik sangat penting untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Apalagi bila Bunda memiliki kondisi dasar yang bisa memengaruhi kehamilan, seperti miom, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), diabetes, hipertensi, atau obesitas.

"Bila memiliki kelainan autoimun, masalah tiroid, gangguan sindrom metabolik, serta PCOS, maka kondisi medis tersebut perlu diperbaiki dulu sebelum program hamil. Jika kondisi menetap selama hamil, maka dapat berisiko pada ibu dan janin. Selain itu, dapat juga membuat janin tidak berkembang dengan baik," ujar Andon.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cara Mencegah Komplikasi Persalinan agar Tak Berulang di Kehamilan Berikutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Barbie Keluarkan Koleksi Baru, Bantu Anak Penderita Diabetes Tipe 1 Lebih PD

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Tanda Kolesterol Tinggi yang terlihat di Kuku, Cek Segera!

Mom's Life Amira Salsabila

7 Tips Tingkatkan Kemampuan Membaca Anak Menurut Pakar

Parenting Nadhifa Fitrina

6 Idol K-Pop Perempuan Terpopuler di Dunia, IU Peringkat Pertama

Mom's Life Amira Salsabila

Perkembangan Bahasa Anak Usia 1 Tahun, Sudah Bisa Bicara Apa?

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Barbie Keluarkan Koleksi Baru, Bantu Anak Penderita Diabetes Tipe 1 Lebih PD

7 Tips Tingkatkan Kemampuan Membaca Anak Menurut Pakar

5 Tanda Kolesterol Tinggi yang terlihat di Kuku, Cek Segera!

Perkembangan Bahasa Anak Usia 1 Tahun, Sudah Bisa Bicara Apa?

Hindari 7 Cara Ini untuk Obati Sakit Kepala saat Hamil, Bisa Bahayakan Jantung Janin!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK