Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ciri-ciri Ibu Hamil Kurang Gizi yang Perlu Diwaspadai

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 01 May 2024 07:40 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Yogurt
Ciri-ciri Ibu Hamil Kurang Gizi yang Perlu Diwaspadai/Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages
Daftar Isi
Jakarta -

Status gizi seorang perempuan pada saat hamil memengaruhi kesehatannya selama kehamilan dan kesehatan bayi lho Bunda. Hal ini sangat ditentukan oleh asupan nutrisinya sebelum hamil.

Jika seorang perempuan kekurangan gizi sebelum pembuahan karena tidak cukup makan, ia mungkin kekurangan gizi dan kekurangan berat badan pada saat hamil.

Hal ini akan berdampak berkelanjutan pada status gizinya selama kehamilan. Status gizi ibu pada saat hamil juga merupakan faktor penting yang memengaruhi kesehatan janin, serta kesehatan bayi dalam jangka panjang.

Malnutrisi dan kekurangan gizi lainnya terjadi pada ibu hamil karena kurangnya asupan zat besi, folat, dan zat gizi mikro lainnya selama kehamilan, dalam fase pertumbuhan yang cepat. Selama kehamilan, seorang ibu harus mendapatkan nutrisi penting, energi dan protein segar, serta asam lemak esensial (terutama asam lemak omega-3).

Selama kehamilan, pola makan yang buruk dengan nutrisi penting yang lebih rendah seperti yodium, zat besi, kalsium, folat, dan seng dapat menyebabkan anemia, preeklamsia, pendarahan, dan bahkan kematian ibu hamil. Hal ini dapat mengakibatkan lahir mati, berat badan lahir rendah, kurus, dan keterlambatan perkembangan pada anak.

Ciri-ciri ibu hamil kurang gizi

Mengutip Star Health, seorang ibu hamil yang kurang gizi atau dengan gizi buruk dapat merasakan beberapa gejala selama kehamilannya, meskipun ia mungkin tidak menyadarinya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Rasa lapar yang terus-menerus dan sering. Seorang ibu hamil mungkin merasa lapar bahkan setelah makan.
  • Sembelit. Kondisi ini menyebabkan jarangnya buang air besar, menyebabkan buang air besar menjadi keras dan kering.
  • Berat badan rendah. Kegagalan mencapai berat badan yang cukup selama kehamilan mungkin disebabkan oleh gizi buruk atau kondisi medis yang mendasarinya.
  • Mual dan muntah. Mual merupakan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada perut ibu hamil yang dapat mengakibatkan muntah-muntah sehingga isi lambung harus dikosongkan secara paksa melalui mulut. Ibu hamil yang kekurangan gizi juga dapat ditandai seringnya mual dan muntah sepanjang kehamilan.
  • Sakit kepala. Kondisi ini sering terjadi dapat mengganggu ibu hamil, dan juga dapat mengganggu bayi yang dikandungnya.
  • Tingkat energi yang rendah. Kemampuan ibu hamil kurang gizi untuk melakukan pekerjaan rutin akan menurun karena penurunan kecepatan dalam bekerja.
  • Kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur ibu hamil kurang gizi akan terpengaruh karena ia mungkin mengalami kurang tidur secara tidak teratur.
  • Masalah kesehatan mental. Jika siklus tidur ibu hamil terganggu, ia bisa saja terkena gangguan mental.

Risiko bila ibu hamil kekurangan gizi

Malnutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan baik pada calon ibu maupun bayinya yang sedang berkembang. Mengutip Parenting Firstcry, berikut risiko kesehatan akibat kekurangan gizi saat hamil:

Risiko bagi ibu

  • Kematian. Ibu hamil yang kekurangan gizi sebelum dan selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal saat hamil atau melahirkan.
  • Risiko keguguran. Ibu hamil yang kekurangan gizi mempunyai risiko lebih tinggi mengalami keguguran.
  • Masalah gigi. Calon ibu yang kekurangan gizi bisa mengalami kerusakan gigi dan masalah gigi lainnya.
  • Osteomalacia. Ini adalah suatu kondisi dimana tulang wanita yang kekurangan gizi menjadi terlalu lunak dan rapuh.
  • Anemia. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada calon ibu. Artinya, mereka memiliki sel darah merah lebih sedikit dari biasanya, sehingga sel-sel tubuh tidak menerima cukup oksigen.
  • Preeklamsia. Preeklamsia atau toksemia adalah suatu kondisi dimana tekanan darah dan kadar protein dalam darah ibu hamil sangat tinggi. Hal ini dapat membahayakan nyawa ibu dan bayinya.

Risiko bagi bayi

Kekurangan gizi selama kehamilan juga berdampak pada bayi di dalam kandungan.

  • Lahir mati. Bayi yang kekurangan gizi tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat meninggal dalam kandungan.
  • Kelahiran prematur. Bayi yang lahir prematur belum berkembang dan dapat menderita berbagai masalah seperti penglihatan buruk, otot lemah, kerusakan otak, laju pertumbuhan yang buruk, dan lain-lain. Mereka juga dapat terkena enterokolitis nekrotikans, yaitu penyakit yang disebabkan bakteri yang menyerang dan menghancurkan usus mereka.
  • Kematian perinatal. Bayi dari ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal pada minggu pertama kelahirannya.
  • Cacat lahir. Kekurangan zat gizi mikro selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir yang serius pada bayi. Misalnya, kekurangan asam folat dapat menyebabkan Spina bifida pada bayi, dimana bayi lahir dengan kelainan sumsum tulang belakang. Hal ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk berjalan, dan mengontrol pergerakan usus dan kandung kemih.
  • Organ tubuh yang belum berkembang. Bayi yang kekurangan gizi dapat dilahirkan dengan organ yang belum berkembang, yang dapat berdampak serius pada kualitas hidup mereka.

Cara mencegah ibu hamil kurang gizi

Kekurangan gizi dapat dicegah dengan pola makan seimbang yang mencakup banyak buah-buahan, sayuran, air, serat makanan, protein, lemak, dan karbohidrat. Untuk mencegah malnutrisi, perempuan yang berencana hamil sebaiknya mengonsumsi vitamin prenatal, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur.

Selama hamil, mereka harus mengonsumsi makanan bergizi dan terus mengonsumsi vitamin kehamilan. Hal ini memastikan ibu dan bayi baru lahir sehat dan bugar.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda