Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Sepakat Miliki 4 Anak dengan Atta, Aurel Ajukan Syarat Ini sebelum Hamil Anak Ketiga

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Kamis, 26 Sep 2024 10:05 WIB

Ilustrasi Suami Istri Jepang
Sepakat Miliki 4 Anak dengan Atta, Aurel Ajukan Syarat Ini sebelum Rencanakan Kehamilan Ketiga/Foto: Instagram: @attahalilintar

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sedang menikmati peran sebagai orangtua untuk kedua putri mereka, Azura Humaira Nur Atta dan Ameena Hanna Nur Atta. Keduanya juga kerap membagikan kegiatan bersama anak-anak di feed akun Instagram masing-masing.

Meski sudah memiliki dua putri yang cantik dan menggemaskan, perempuan berusia 29 tahun ini mengaku masih ingin menambah anak. Tapi, Aurel Hermansyah memiliki syarat jika kakak kandung Thariq Halilintar ini ingin menambah momongan. Syarat yang diajukan oleh Aurel Hermansyah adalah memiliki kamar baru untuk calon dua anaknya nanti. 

Menurut pemilik nama lengkap Titania Aurelie Nurhermansyah ini, rumah yang ditempati saat ini hanya memiliki dua kamar anak. Sedangkan Aurel dan Atta memiliki target menambah momongan dua anak lagi. 

Lantaran belum tersedia kamar baru untuk calon dua anaknya, putri sulung Krisdayanti ini tidak mau hamil lagi.  Ia bahkan menyebut rumah yang ditaksir bernilai Rp 50 miliar ini seperti rumah pria bujang alias single karena tidak punya kamar lebih untuk calon anak-anaknya. 

"Ini namanya rumah bujang karena kamar anak ada dua sedangkan kita mau punya anak empat. Jadi selagi belum ada dua kamar anak lagi aku tidak akan mau hamil aku bilang," kata Aurel Hermansyah dikutip dari YouTube Trans7 Official. 

Melihat kesepakatan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar tentang jumlah anak, keduanya tentu sudah berdiskusi hingga tercapai target yang disetujui. Namun, bagaimana bila Bunda dan Ayah memiliki pendapat berbeda tentang jumlah anak yang akan dimiliki?

Solusi suami-istri beda pendapat tentang rencana punya anak

Ilustrasi Suami Istri Jepang

Foto: Getty Images/iStockphoto/miya227

Perbedaan pendapat tentang keinginan memiliki anak kerap terjadi di setiap pasangan suami istri termasuk kalangan selebritis seperti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Penyebabnya bisa dipengaruhi keinginan pribadi suami atau istri, namun bisa juga desakan dari pihak keluarga besar. 

Menurut psikolog Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic mengatakan perbedaan pendapat punya pertimbangan masing-masing. Yang terpenting adalah hasil akhir dari kesepakatan masing-masing. 

"Biasanya perbedaan pendapat itu kan masing-masing punya sebuah pertimbangan tersendiri terkait dengan harapan keluarga besarnya ataupun harapan pribadinya. Namun, yang terbaik adalah cari titik temu," tutur psikolog Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Banner Test Pack 2 Garis Tidak Hamil

Tapi, jika pasangan tidak menemukan kesepakatan, Febria menyarankan untuk mereka datang ke psikolog atau konselor. Tujuannya agar mereka bisa mengemukakan pendapatnya secara asertif. Artinya masing-masing pihak bisa saling menilai, mendengar, mengukur, dan menimbang.

"Karena biasanya kalau suami sudah ketemu istri nantinya ada rasa enggan atau rasa canggung yang membuat mereka nggak mengeluarkan semua apa yang menjadi pertimbangan utamanya kemudian hanya perbedaan pendapat saja yang muncul," kata Febria.

"Sehingga diharapkan akan menciptakan suatu pemahaman baru bahwa ternyata suami menghendaki seperti itu karena memiliki alasan kekhawatiran sendiri dan istri punya alasan kekhawatiran lain," sambungnya. 

Jika pasangan suami istri saling berempati tentang kekhawatiran dan kebutuhannya, bisa ada kesimpulan dan kesepakatan baru. Menurut Febria, terkadang istri kalau kehabisan argumen saat mengemukakan pendapat ke suami, peran psikolog bisa membantu suami untuk sadar apakah keinginannya realistis atau nggak.

"Pertama kita harus melihat risiko yang dihadapi istri, kondisi kesehatan istri, lalu jika hanya ingin mengabulkan permintaan keluarga besar lalu suami istri itu manjakan anaknya bukankah ini menjadi suatu bumerang bagi pasangan suami istri? Nah, sebaliknya jika anak yang lahir nggak sesuai gender yang diharapkan misalnya, dikhawatirkan akan ada diskriminasi pada anak ini," ujar Febria.

Oleh karena itu, meminta bantuan profesional seperti Psikolog untuk mencari titik temu, dapat memberi perspektif lebih ke suami. Tak hanya itu, membawa anggota keluarga lain misalnya kakak atau orang tua juga bisa dilakukan agar hasil akhir dapat menemukan kesempakatan. 

"Siapa tahu sebenarnya dari pihak keluarganya nggak masalah, suaminya saja yang memiliki keinginan," tutup Febria.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang hal yang perlu dipersiapkan jika ingin hamil saat anak pertama masih balita:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda