KEHAMILAN
Mengenal Posisi Litotomi yang Permudah Melahirkan Pervaginam
Melly Febrida | HaiBunda
Selasa, 08 Oct 2024 22:10 WIBPosisi litotomi saat melahirkan sering digunakan dalam proses persalinan. Posisi ini mempermudah ternaga medis dalam membantu proses kelahiran. Seperti apa posisi litotomi ini?
Nama posisi litotomi berasal dari penggunaan aslinya untuk memvisualisasikan area perineum guna membuat sayatan di area ini.
Apa itu posisi litotomi?
Posisi litotomi adalah posisi ketika pasien berbaring terlentang dengan kaki ditekuk 90 persen derajat di pinggul. Lutut ditekuk pada sudut 70 hingga 90 derajat, dan sandaran kaki berbantalan yang menempel di meja akan menopang kaki.
Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT, menjelaskan bahwa posisi litotomi memberikan akses yang lebih baik ke area perineum, sehingga sangat umum digunakan dalam persalinan dan operasi ginekologi.
"Beberapa dokter lebih menyukainya karena memberi mereka akses yang lebih baik ke ibu dan bayi. Namun, rumah sakit kini mulai menjauh dari posisi ini; mereka semakin banyak menggunakan tempat tidur bersalin, kursi bersalin, dan posisi jongkok," ujar Wilson dilansir dari Healthline.
Menurut penelitian yang diterbitkan The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, posisi litotomi memudahkan akses para dokter dan bidan dalam memantau persalinan, melakukan intervensi medis jika diperlukan, serta meminimalkan risiko pada bayi dalam situasi darurat.
Kapan posisi litotomi digunakan?
Melansir News Medical Net, Dr. Tomislav Meštrović, seorang dokter medis (MD) mengatakan bahwa posisi litotomi umum digunakan dalam beberapa kondisi seperti:
- Pemeriksaan dan prosedur urologi: Pada operasi saluran kemih, posisi dapat memberikan akses yang lebih baik untuk dokter.
- Ginekologi: Selain dalam persalinan, posisi litotomi digunakan dalam berbagai prosedur seperti bedah histerektomi, pemeriksaan panggul, serta operasi laparoskopi.
"Tetapi paling dikenal karena penggunaannya yang luas dalam kebidanan," ujar Meštrović.
Pada proses persalinan, posisi litotomi sering digunakan selama tahap kedua persalinan, saat Bunda mulai mengejan. Namun, penelitian telah mendukung perubahan dari posisi melahirkan yang memenuhi kebutuhan dokter daripada kebutuhan perempuan yang akan melahirkan.
Sebuah studi tahun 2016 yang membandingkan berbagai posisi melahirkan mencatat bahwa posisi litotomi menurunkan tekanan darah, yang dapat membuat kontraksi lebih menyakitkan dan memperpanjang proses melahirkan.
Studi yang sama ini, serta studi lain dari tahun 2015, menemukan bahwa posisi jongkok tidak terlalu menyakitkan dan lebih efektif selama tahap kedua persalinan. Mendorong bayi ke atas bekerja melawan gravitasi. Dalam posisi jongkok, gravitasi dan berat bayi membantu membuka serviks dan memfasilitasi persalinan.
Cara melakukan posisi litotomi
Meštrović menjelaskan bahwa posisi litotomi mengharuskan pasien berbaring telentang dengan lutut dan pinggul ditekuk. Berikut cara melakukan posisi litotomi.
- Pasien berbaring terlentang di atas meja atau tempat tidur persalinan dengan punggung yang rata.
- Kaki diangkat dengan lutut dan pinggul ditekuk pada sudut 90 derajat.
- Pinggul juga diabduksi (menjauh dari titik tengah tubuh) hingga sekitar 30 derajat, sementara betis ditopang oleh penyangga kaki yang diberi bantalan yang sesuai sehingga panggul terbuka lebar. Ini memberikan akses bedah yang sangat baik ke perineum.
Ragam variasi posisi litotomi
Ada beberapa variasi posisi litotomi yang dapat digunakan tergantung pada kebutuhan medis:
- Posisi high lithotomy.
- Posisi standard lithotomy.
- Posisi low lithotomy.
- Posisi tilted lithotomy (Trendelenburg).
- Posisi exaggerated lithotomy.
- Posisi hemi (split) lithotomy.
Seberapa efektif posisi litotomi membantu ibu saat melahirkan
Posisi litotomi dianggap efektif dalam membantu dokter atau bidan saat proses kelahiran. Pada beberapa kasus, seperti kelahiran dengan bantuan alat atau intervensi, posisi litotomi dapat memudahkan tenaga medis dalam menggunakan instrumen seperti forsep atau vakum. Namun, efektivitas bagi ibu sendiri masih menjadi perdebatan.
Dilansir dari laman NCBI, posisi ketika pasien melahirkan memiliki banyak dampak pada kemudahan melahirkan.
Prasiddhi D. Satone, penulis penelitian menjelaskan bahwa posisi litotomi sering digunakan dokter di banyak rumah sakit untuk persalinan spontan maupun persalinan pervaginam dengan bantuan.
Posisi litotomi memberi dokter akses yang baik ke ibu dan janin selama persalinan. Namun, ini mungkin bukan posisi yang paling nyaman bagi pasien. Ini adalah posisi melahirkan yang paling umum digunakan, tetapi akhir-akhir ini posisi lain seperti jongkok, bangku bersalin, dan ranjang bersalin juga lebih sering digunakan.
Penelitian menunjukkan bahwa seorang perempuan yang melahirkan dalam posisi litotomi dapat mengalami lebih banyak rasa sakit pada tahap dua persalinan dibandingkan dengan posisi melahirkan alternatif
Risiko komplikasi yang mengintai dari posisi litotomi
Komplikasi yang terkait dengan posisi litotomi meliputi:
- Peningkatan kebutuhan episiotomi dan peningkatan kemungkinan melahirkan dengan forsep atau operasi caesar.
- Posisi litotomi menurunkan tekanan darah dan dapat meningkatkan rasa sakit selama kontraksi.
- Posisi ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko cedera perineum dan lebih banyak pola denyut jantung janin.
"Meskipun bidan dan dokter kandungan merasa nyaman untuk memantau kemajuan persalinan dan melakukan intervensi langsung sesuai kebutuhan saat berada dalam posisi litotomi, masih ada pertanyaan mengenai bahaya dari posisi tersebut," tulis Satone.
Belakangan diketahui kejadian buruk yang terkait dengan penggunaan posisi litotomi. Ini termasuk:
- Gerakan ibu terbatas selama persalinan dan melahirkan.
- Meningkatnya trauma pada perineum dan serviks.
- Peningkatan ketidaknyamanan intrapartum.
- Lambatnya kemajuan persalinan dan kontraksi yang lebih menyakitkan.
- Peningkatan kebutuhan untuk intervensi medis selama semua tahap persalinan, termasuk pembesaran persalinan, persalinan forcep, dan operasi caesar.
- Trauma emosional dan fisik pada ibu.
- Kompresi aortocaval dan asidosis janin.
- Gangguan pernapasan neonatal dan skor Apgar yang rendah (penilaian status bayi baru lahir).
- Peningkatan angka perawatan intensif neonatal.
Hal-hal penting diketahui saat menggunakan posisi litotomi
Dalam beberapa kondisi, tidak disarankan untuk mengadopsi posisi litotomi, seperti jika ada cedera yang mencegah fleksi atau abduksi sendi panggul yang tepat. Dalam praktik kebidanan, khususnya, penelitian terkini telah difokuskan pada rasio risiko-manfaat dari posisi ini, dengan fokus khusus pada hasil ibu dan janin.
Sebelum menggunakan posisi litotomi, Bunda dapat melakukan beberapa hal ini:
- Diskusikan dengan tenaga medis: Bunda perlu mendiskusikan dengan dokter atau bidan sebelum memilih posisi persalinan. Sehingga Bunda dapat memastikan posisi yang terbaik sesuai dengan situasi Bunda.
- Memperhatikan kenyamanan. Tidak semua ibu merasa nyaman dengan posisi litotomi, terutama jika persalinan berlangsung lama. Apabila Bunda merasa tidak nyaman dapat meminta perubahan posisi.
- Mempertimbangkan kondisi medis: Bunda yang memiliki kondisi medis tertentu seperti hipertensi atau gangguan pembuluh darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, untuk mengetahui kemungkinan risiko dari posisi ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips untuk Mempercepat Kontraksi Asli, Persalinan Jadi Lancar Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Pilihan Posisi Ternyaman Melahirkan secara Pervaginam Selain Terlentang
9 Posisi Melahirkan, Bumil Perlu Tahu
Mengenal 9 Posisi Melahirkan saat Persalinan, Bumil Trimester 3 Perlu Tahu
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Kim Kardashian Dikritik bak Penunggu Rumah Bordil, Terlalu Seksi
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba