KEHAMILAN
5 Kondisi Ibu Hamil yang Memerlukan Vaksin RSV, Penting Juga untuk Janin
Annisa Aulia Rahim | HaiBunda
Kamis, 02 Oct 2025 08:30 WIBBunda tentu ingin memberikan perlindungan terbaik untuk Si Kecil bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. Salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan lewat vaksinasi. Nah, ada satu vaksin yang mungkin belum banyak dikenal, tapi sangat penting untuk melindungi bayi dari gangguan pernapasan sejak lahir, yaitu vaksin RSV (Respiratory Syncytial Virus).
Lalu, kondisi ibu hamil seperti apa sih yang sebaiknya mendapatkan vaksin ini? Yuk, kita bahas sama-sama, Bun!
Mengenal RSV pada bayi
Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus ini umum menyerang bayi dan lansia, dan bisa berbahaya terutama bagi bayi di usia sangat dini.
Menurut penelitian di Amerika Serikat, sekitar 75 persen bayi usia 0–1 tahun yang dirawat di rumah sakit akibat RSV berada dalam 6 bulan pertama kehidupannya, tanpa memandang apakah ia lahir prematur atau cukup bulan. Artinya, risiko infeksi RSV pada bayi baru lahir tergolong tinggi.
Pola penyebaran RSV berbeda di tiap negara. Misalnya, di Thailand, RSV cenderung merebak saat musim hujan hingga musim dingin. Namun, penelitian menunjukkan bahwa RSV sebenarnya bisa menular sepanjang tahun. Hal ini membuat orang tua, terutama ibu dengan bayi baru lahir, perlu selalu waspada sepanjang waktu, bukan hanya pada musim tertentu.
Mengapa ibu hamil disarankan mendapatkan vaksin RSV?
Saat ini, belum ada vaksin RSV yang bisa langsung diberikan kepada bayi baru lahir. Karena itulah, salah satu cara terbaik untuk melindungi janin adalah melalui vaksin RSV pada ibu hamil.
Nantinya, vaksin akan diberikan kepada ibu hamil dan mencakup kedua strain RSV (A dan B). Lalu kekebalan dari ibu akan diturunkan kepada bayi sejak lahir. Bayi pun memiliki perlindungan alami tanpa harus menunggu obat atau vaksin tambahan setelah lahir.
Jika ibu belum menerima vaksin ini saat hamil, bayi tetap bisa mendapat perlindungan lewat pemberian antibodi buatan setelah lahir. Namun, vaksinasi selama kehamilan masih dianggap sebagai cara paling efektif untuk mencegah infeksi sejak dini.
Kondisi ibu hamil yang perlu vaksin RSV
RSV adalah virus yang bisa berbahaya bagi bayi, terutama di bulan-bulan pertama kehidupannya. Dengan mendapatkan vaksin RSV saat hamil, Bunda memberikan perlindungan terbaik sejak dini. Namun, tidak semua ibu hamil berada pada tingkat kebutuhan yang sama. Ada kondisi tertentu yang membuat vaksin RSV menjadi sangat dianjurkan. Berikut ciri-cirinya:
1. Ibu hamil yang masuki trimester akhir
Vaksin RSV biasanya diberikan pada usia kehamilan trimester ketiga (antara 32–36 minggu). Tujuannya agar antibodi dari vaksin bisa diturunkan ke janin sebelum lahir, sehingga bayi sudah punya perlindungan sejak hari pertama kehidupannya.
Dikutip dari National Library of Medicine, menurut uji klinis fase 2 tentang vaksin RSVPreF3 pada ibu hamil sehat, antibodi yang dihasilkan terbukti ditransfer secara efektif ke bayi melalui plasenta sehingga bayi mendapat perlindungan sejak hari pertama
2. Ibu dengan riwayat melahirkan prematur
Bayi prematur lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imunnya belum matang. Kalau Bunda punya riwayat melahirkan lebih cepat atau dokter memprediksi ada risiko lahir prematur, vaksin RSV jadi perlindungan ekstra yang penting.
3. Ibu yang tinggal di daerah dengan kasus RSV tinggi
Di beberapa wilayah, RSV bisa meningkat pada musim tertentu. Jika Bunda sedang hamil menjelang periode tersebut, vaksinasi RSV bisa membantu menurunkan risiko bayi terinfeksi setelah lahir.
4. Ibu hamil dengan kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi kesehatan ibu bisa meningkatkan risiko bayi terkena infeksi berat, misalnya:
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Hipertensi dalam kehamilan
- Riwayat penyakit paru-paru atau jantung
Dalam situasi ini, dokter biasanya lebih menganjurkan vaksin RSV agar Si Kecil mendapat perlindungan tambahan.
5. Ibu yang ingin memberi perlindungan sejak dini
Jika vaksin tidak diberikan saat hamil, bayi masih bisa mendapatkan perlindungan lewat injeksi antibodi buatan setelah lahir. Namun, banyak Bunda merasa lebih nyaman bila antibodi alami sudah diturunkan sejak dalam kandungan melalui vaksin RSV.
Dikutip dari data CDC Amerika Serikat tahun 2024 menunjukkan bahwa setelah vaksin maternal RSV dan pemberian antibodi nirsevimab tersedia luas, angka rawat inap akibat RSV pada bayi usia 0–7 bulan turun hampir separuhdibandingkan musim-musim sebelumnya.
Selain itu, dilansir dalam jurnal National library of medicine, sebuah meta-analisis terhadap lebih dari 30 studi melaporkan bahwa rata-rata 26 per 1.000 bayi di bawah 6 bulan dirawat karena RSV setiap tahunnya, menunjukkan betapa seriusnya infeksi ini pada newborn.
RSV memang terdengar asing, tapi virus ini bisa cukup berbahaya bagi bayi, terutama di bulan-bulan awal kehidupannya. Dengan vaksin RSV, Bunda sudah membantu memberikan perlindungan terbaik sejak dalam kandungan.
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter kandungan mengenai waktu terbaik pemberian vaksin ini sesuai kondisi kehamilan Bunda. Karena setiap kehamilan itu istimewa, dan kesehatan Bunda serta Si Kecil selalu jadi prioritas utama.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!