HaiBunda

MENYUSUI

ASI Perah Cuma Sedikit, Cukup Nggak Ya?

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jul 2017 07:48 WIB
Ilustrasi ASI perah sedikit/ Foto: Radian Nyi S
Jakarta - Dulu saat masih cuti melahirkan, saya berusaha mengumpulkan stok ASI. Tapi, sedih luar biasa, Bun, soalnya pas memerah ASI, hasilnya cuma sekitar 30 ml. Saat itu, kepercayaan diri saya runtuh.

Mungkin bayi saya yang beberapa kali nangis-nangis itu karena nggak dapat ASI yang cukup ya? Rasanya pengen banget nangis. Tapi di suatu pagi, saat saya bangun tidur, sekali pumping hasilnya lebih dari 200 ml. Sejak itu saya jadi sadar kalau waktu memerah ASI itu memengaruhi jumlah ASI yang dikumpulkan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, yang saya temui baru-baru ini meyakinkan bahwa ASI hasil perahan tidak menggambarkan ASI yang diasup bayi kita. "Jadi kalau aku pompa lalu keluar 20 ml, bukan berarti kalau nyusuin langsung juga cuma 20 ml. Kalau kita memerah setelah menyusui ya wajar aja kalau cuma dapat 20 ml," kata Nia.


"Sementara kalau bangun tidur kan oksitosin meningkat, bayi mungkin juga belum menyusu pagi itu, jadi wajar aja kalau hasilnya lebih banyak. Jangan melihat jumlah perahannya berapa, tapi lihat tanda kecukupan ASI-nya pada bayi," papar Nia mengingatkan.

Tanda kecukupan ASI bisa dilihat dari frekuensi si kecil buang air kecil dan dari pertambahan berat badannya. Untuk bayi berusia 1 hari, buang air kecil 1 kali. Usia 2 hari, 2 kali. Usia 3 hari, 3 kali. Usia 4 hari, 4 kali. Usia 5 hari, 5 kali, dan bayi berusia 6 hari atau lebih setidaknya buang air kecil sebanyak 6 kali per hari.

Oh iya, ibu yang baru melahirkan itu kan biasanya gampang baper ya, karena itu kadang kita perlu nutup kuping, Bun. Misalnya kalau ada orang yang lihat ASI perah kita cuma dikit dan komentar kalau kita makannya nggak bener, hadapi dengan senyum aja. Yang penting kita sudah mendapat cukup gizi.

"Kalau anak kita nangis kan katanya jangan cepet-cepet digendong. Jangan digendong biar nggak bau tangan. Itu mitos. Padahal kalau banyak didekap, nanti banyak nyusu, bikin anak jadi percaya diri juga," imbuh Nia.

Di kesempatan yang sama, Bun, Sekjen AIMI, Farahdibha Tenrilemba, mengatakan sejak dulu dan bahkan di beberapa negara masalah ibu menyusui yang dikeluhkan adalah merasa ASI kurang. "Kadang ini soal sugesti. Yang kayak gini bisa pengaruhi oksitosin. Tapi kalau happy, seneng, rileks, nggak stres, ASI lancar," ucapnya. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Pindah ke Australia, Begini Persiapan Indra Bekti dan Aldila Jelita

Mom's Life Amira Salsabila

Sudah Punya 11 Anak, Bunda Ini Umumkan Kehamilan Ke-12 dan Jadi Sorotan Netizen

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

7 Cara Menghadapi Mertua Egois yang Selalu Memaksakan Kehendak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK