MENYUSUI
Mengenal Metode Pijat Oketani Asal Jepang untuk Tingkatkan Produksi ASI Busui
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Minggu, 16 Mar 2025 08:50 WIBPijatan tidak saja membuat ibu menyusui rileks tetapi juga membantu produksi ASI meningkat. Yuk, mengenal metode pijat Oketani asal Jepang untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui, Bunda.
Memberikan pijatan pada ibu menyusui menjadi salah satu cara untuk membuat produksi ASI maksimal. Selain pijat oksitosin, ada juga nih, Bunda, pijatan dengan metode Oketani yang dikenal efektif membantu para pejuang ASI memaksimalkan produksi ASI-nya.
Mengenal metode oketani
Metode Oketani merupakan pijat payudara unik yang diciptakan di Jepang oleh Ibu Sotomi Oketani (1913-2004). Pijat ini sangat terkenal di Jepang lho, Bunda.
Pada praktiknya, metode ini didasarkan pada teori menyusui yang praktis, tetapi praktiknya orisinal. Penting diketahui juga bahwa pijat payudara ini dapat meningkatkan sekresi ASI, dapat mencegah dan mengobati masalah seperti mastitis, seperti dikutip dari laman Oketani.
Selain itu, Bunda, pijat ini tidak menimbulkan rasa sakit sehingga tubuh Bunda dapat rileks dan bernapas dengan lapang, sesuatu yang memang diperlukan para ibu menyusui.
Tidak semua orang bisa mempraktikkan metode Oketani. Metode Oketani tidak seperti pijatan pada umumnya ya, Bunda. Pada pijatan ini, hanya bidan yang dapat mempelajarinya. Sebab, diperlukan pengetahuan khusus tentang anatomi, fisiologi, dan lainnya untuk mempraktikkan pijat ini.
Tanpa pendidikan yang tepat, teknik ini tidak dapat efektif manfaatnya serta meningkatkan risiko mastitis. Di Jepang, bidan sendiri membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk mempelajari teknik ini.
Dan, teknik ini sendiri hanya dapat dipelajari di Jepang dan Bangladesh. Ada lebih dari 550 teknisi berkualifikasi di Jepang selama 45 tahun terakhir. Lebih dari 300 orang di Bangladesh telah mengikuti pelatihan Oketani selama 25 tahun terakhir. Pembelajarannya salah satunya bisa didapatkan di Oketani Lactation Society Japan.
Teknik pijat Oketani
Berbagai permasalahan usai persalinan memang senantiasa muncul terkait menyusui. Selain produksi ASI yang sedikit, para ibu juga mengeluhkan ASI mereka yang tidak lancar, hingga mastitis.
Seperti diketahui bahwa sekresi hormon prolaktin dan oksitosin mempengaruhi seberapa baik ASI diproduksi. Kesehatan mental ibu sendiri mempengaruhi bagaimana kedua hormon ini disekresikan. Ketika seorang ibu berada dalam tekanan psikologis (stres), fungsi kerja hipotalamus ditekan, mencegah kelenjar pituitari mengeluarkan prolaktin dan oksitosin.
Dalam sebuah penelitian berjudul Benefits of Oketani Massage to Solve Breast Milk Problems: A Scoping Review, oleh Sri Wulan Dary, dan Sulistyaningsih, berbagai manfaat pijat Oketani untuk mengatasi masalah ASI serta berbagai hal terkait pijatan ini coba diteliti lebih lanjut ya, Bunda.
Praktik pijat Oketani diketahui terdiri dari delapan langkah pijatan ya, Bunda. Selama 15 hingga 20 menit, tahap pijat Oketani selama satu menit diulang. Beberapa keuntungan yang akan dialami ibu antara lain berkurangnya rasa sakit dan ketidaknyamanan, peningkatan produksi ASI, dan peningkatan elastisitas di beberapa area payudara, seperti areola, leher puting, dan bagian atas puting, meningkatkan aliran dan produksi ASI, melindungi dan mengobati wanita yang memiliki puting datar atau terbalik.
Pijat Oketani juga diketahui memberikan responden sensasi lega dan nyaman secara umum, meningkatkan kualitas ASI, menghindari mastitis dan puting bengkak, dan membantu meringankan atau mengurangi masalah laktasi.
Ada delapan teknik manual berbeda yang digunakan dalam pijat payudara Oketani ya, Bunda. Pada langkah 1 hingga 7 disebut perawatan, dan langkah 8 yakni memerah susu. Rangkaian pijatan sendiri berlangsung selama satu menit, kemudian diulang setiap lima belas hingga dua puluh menit.
Pijat Oketani sendiri diterapkan pada area payudara dan otot dada di bawahnya. Pijat payudara Oketani adalah teknik perawatan payudara manual yang diciptakan oleh Sotomi Oketani untuk meningkatkan pemberian ASI, terutama dalam kasus ASI rendah, puting susu tidak nyaman, atau mastitis.
Ini merupakan pijat jaringan ikat yang tidak menyakitkan yang memberikan energi pada ibu, menenangkan jaringan, dan mendorong sekresi agar bayi lebih mudah menyusu.
Pada penelitian yang dilakukan, kombinasi pijat Oketani diterima pasien pada kelompok A1 setiap pagi dan sore. Setiap intervensi berlangsung selama 45 menit. Untuk setiap intervensi, kelompok kontrol menerima perawatan payudara selama 15 menit setiap pagi selama tiga hari.
Peneliti dan enumerator yang tersertifikasi dan berpengalaman memberikan intervensi. Intervensi diberikan kepada setiap pasien di kamar mereka sendiri. Salah satu kendala yang dihadapi peneliti saat melakukan intervensi adalah ketakutan akan mobilisasi dini. Namun, motivasi dan dorongan dapat membantu mengatasi kendala tersebut.
Temuan penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0,035 (0,005) menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik pada kadar prolaktin antara kelompok eksperimen dan kontrol setelah intervensi, serta nilai p sebesar 0,000 (0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara produksi ASI kedua kelompok pada posttest 1 dan 2.
Kesimpulannya bahwa pijat Oketani memang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ASI pada ibu pasca persalinan. Pijat Oketani dapat dilakukan dengan 8 teknik pijat manual dan berlangsung selama 30-45 menit, yaitu masing-masing 15-20 menit untuk setiap payudara. Dan juga, tenaga kesehatan disarankan untuk mempelajari teknik pijat Oketani sebagai terapi untuk mengatasi permasalahan ASI, yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ASI seperti dikutip dari laman Aisyah.journalpress.
Keberadaan pijat Oketani juga diketahui membantu menangani masalah ibu menyusui dengan memberikan rasa nyaman dan lega, menjadikan payudara lebih lembut, areola dan puting lebih elastis, serta melancarkan aliran ASI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Manfaat Kurma Bagi Ibu Menyusui, Bisa Jadi ASI Booster Bunda
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
6 Manfaat Menyusui, Salah Satunya Cegah Depresi Usai Melahirkan Bun
Tips Agar Bunda Selalu Fit Selama Menyusui
Menyusui Bisa Menghemat Rp 37 Juta dalam 6 Bulan Lho
Ibu Menyusui Makan Pedas Bisa Picu Bayi Diare?
TERPOPULER
Amel Anak Sulung Ussy Sulistyawati Kuliah Kedokteran Hewan di IPB, Intip 5 Potret Terbarunya
16 Th Menikah, Ternyata Ini Alasan Dea Ananda Merasa Cukup Punya Satu Anak
Demi Anak, 81 Persen Orang Tua Rela Berutang hingga Alami Stres Berat
Perceraian Alot, Chikita Meidy Buka Chat Suami soal Tunggakan KPR Rp43 Juta
5 Penyebab Curah Hujan Meningkat Meski Masuk Musim Kemarau Agustus
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Eyebrow Pomade, Tahan Lama dan Bikin Alis Terlihat Lebih Natural
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Kisah Herjunot Ali Pernah Jualan Koran Bekas dan Jadi Pengantar Gas
Bunda Lagi Butuh Uang Belanja Tambahan? Yuk Isi Voting Pilihan Bunda Awards 2025!
5 Penyebab Curah Hujan Meningkat Meski Masuk Musim Kemarau Agustus
Demi Anak, 81 Persen Orang Tua Rela Berutang hingga Alami Stres Berat
Dampak Gempa Bekasi, Puluhan Rumah Rusak & Perjalanan KRL Sempat Tertahan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Isi Garasi Sri Mulyani Usai Sebut Guru Beban Negara Disorot, Ada Mobil Baru Ratusan Juta
-
Beautynesia
Berbicara pada Diri Sendiri Itu Normal atau Aneh? Para Peneliti Ungkap Penyebab dan Manfaatnya!
-
Female Daily
5 Rekomendasi Basic Wear Lokal yang Nyaman dan Body-Hugging!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Cara Menghilangkan Milia di Wajah yang Aman dan Alami
-
Mommies Daily
Tes DNA: Ketahui Manfaat, Jenis, hingga Prosedurnya