MENYUSUI
Kisah Mengharukan Dua Triplet Didiagnosis Kanker Payudara Secara Berurutan dalam Hitungan Bulan
Amrikh Palupi | HaiBunda
Senin, 01 Dec 2025 08:40 WIBSebuah kisah kanker payudara yang mengharukan datang dari dua saudara kembar tiga asal Winston Salem Carolina Utara, Kate dan Elizabeth Singletary. Dua perempuan berusia 27 tahun ini didiagnosis kanker payudara hanya dalam selang beberapa bulan.
Kisah kanker payudara mereka tentu bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dan kesadaran akan risiko genetik. Simak kisah selengkapnya berikut yuk Bunda.
Semua bermula pada Maret 2024 ketika Kate seorang mahasiswa kedokteran, merasakan ada yang tidak normal pada payudaranya. Ia meraba dan merasakan adanya benjolan besar yang langsung membuatnya khawatir.
"Aku hanya merasa ada sesuatu yang tidak normal di payudaraku, lalu aku meraba-raba dan berpikir, ‘Hmm, ini terasa aneh,’ dan benjolannya cukup besar," kata Kate dikutip dari laman People.
Menemukan ada yang tidak normal di payudaranya, Kate langsung periksa ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa benjolan tersebut dicurigai kanker. Saat mendengar penjelasan dokter, Kate mengaku langsung mati rasa. Begitu juga saat ahli radiologi menjelaskan lebih jauh, Kate hanya bisa mengangguk tapi pikirannya kosong karena terkejut.
"Ketika mereka pertama kali mengatakan bahwa mereka menduga itu kanker, aku langsung mati rasa. Aku terus mengangguk saat ahli radiologi berbicara, tetapi aku seperti tidak lagi mendengar apa pun setelah itu," ungkapnya.
Tak lama setelahnya, Kate menjalani tes genetik yang hasilnya menunjukkan bahwa ia membawa mutasi gen CHEK2, yang meningkatkan risiko kanker payudara bilateral. Kabar bahwa Kate membawa mutasi genetik membuat saudara kembarnya Elizabeth Singletary memutuskan ikut menjalani tes. Hasilnya pun positif.
Ketika Elizabeth menerima diagnosis kanker pada September 2024, Kate mengaku langsung menangis. "Ia memberi tahu aku tepat ketika aku pulang dari berjalan-jalan mengelilingi blok rumah. Aku langsung menangis,” kenang Kate kepada Women’s Health.
Kate mengatakan tidak ingin saudara kembarnya mengalami hal sama seperti dirinya. Namun, menurut Kate, Elizabeth justru menunjukkan keberanian dan ketegaran luar biasa.
"Dia mengatakan bahwa dia akan jauh lebih takut dengan diagnosisnya jika ia tidak melihatku terlebih dahulu menjalani kemoterapi untuk kanker yang sudah berada di tahap lebih lanjut," tuturnya.
Sementara saudara ketiganya Jack yang seorang laki-laki satu-satunya yang tidak membawa mutasi gen tersebut.
Jalani mastektomi ganda berselang lima hari
Setelah diagnosis, kedua saudari itu menjalani rencana pengobatan agresif. Mereka melakukan mastektomi ganda dengan jeda hanya lima hari. Para dokter berharap langkah drastis ini dapat mengangkat seluruh sel kanker dan mencegah muncul lagi di masa depan.
Menurut Kate, jadwal operasi mereka yang berdekatan membuat dia dan saudara kembarnya menjalani pemulihan di bawah satu atap. Mereka saling membantu, menguatkan dan melewati masa tersulit hidup mereka bersama-sama dalam perawatan pasca operasi.
"Sebelum operasi, aku tidak tahu bagaimana perasaanku secara mental setelah payudaraku diangkat. Melihat Elizabeth begitu kuat saat menjalani operasinya benar-benar membantuku, terutama karena itu membuatku tahu seperti apa penampilanku setelah operasi," kata Kate.
Pesan dari dokter: Pentingnya deteksi dini
Atrium Health Wake Forest Baptist, rumah sakit tempat mereka dirawat, kini menggunakan kisah keluarga Singletary sebagai edukasi publik. Dr. Marissa Howard-McNatt dari Breast Care Center menegaskan pentingnya skrining risiko tinggi.
Ia menyarankan agar perempuan yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan kanker payudara melakukan mamogram 10 tahun lebih awal dari usia kerabat tersebut saat didiagnosis.
"Mereka sebaiknya mulai melakukan mamogram di usia lebih muda, setidaknya 10 tahun lebih awal dari usia saat kerabat tingkat pertama didiagnosis. Skrining berisiko tinggi juga mencakup pergantian antara mamogram dan MRI," kata Dr. Marissa.
Mengajak generasi muda lebih peduli kesehatan
Setelah menjalani perjalanan panjang dan berat, Kate dan Elizabeth memilih untuk terbuka kepada publik tentang pengalaman mereka. Keduanya mendorong generasi muda untuk lebih proaktif menjaga kesehatan.
"Anggap segala sesuatu dengan serius. Tidak peduli seberapa muda usia Anda. Perlakukan tubuh Anda dengan sungguh-sungguh".
Kisah kanker payudara Kate dan Elizabeth menjadi pengingat bahwa kanker payudara bukan penyakit yang hanya menyerang usia tua. Faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang sejak muda, lho Bunda.
Semoga informasi tentang kisah kanker payudara dua saudara kembar Kate dan Elizabeth bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)