Jakarta -
Bagi anak, ada konten-konten video yang terlarang. Misalnya yang mengandung kekerasan dan seksualitas. Nah, bagaimana cara mengindarkan anak dari konten video terlarang?
Soal anak yang tepergok mengakses video terlarang ternyata pernah dialami Fibriyanti Elastria selaku Customer Product Marketing Manager, Google Indonesia, Bun.
"Ya saya pernah melihat anak saya saat dia menonton video dimana video tersebut tidak seharusnya dia tonton. Seperti waktu itu saya melihat dia menonton video bertengkar di mana seharusnya dia tidak boleh menontonnya," tutur Fibri dalam acara 'Google Parent' beberapa waktu lalu.
Apa yang dilakukan Fibri saat itu? "Saya tidak memarahinya, tapi saya menasihatinya, mengajak anak untuk memberikan pengayaan dan melakukan diskusi terkait pelarangan video yang tidak boleh ditonton," sambungnya.
 Fibriyanti Elastria /Foto: Joko Supriyanto |
Agar nggak kecolongan lagi, Fibri lantas menerapkan tiga hal ini Bun.
1. Yakinkan bahwa setingan di Youtube atau handphone sudah amanBunda bisa memilih konten-konten video untuk anak tonton dengan menyeleksinya menggunakan 'add to' yang ada pada fitur Youtube. Selain itu, Bunda bisa melaporkan kalau ada konten yang nggak sesuai. Iya, sebagai orang tua kita harus perduli terkait dunia digital juga.
2. Ajarkan anak sesuai pemahamannyaSetiap orang memiliki level pemahaman yang berbeda-beda, begitu juga dengan si anak. Apa yang menurut Bunda boleh dan apa yang menurut Bunda tidak boleh itu tidak sama dengan pemikiran semua orang.
Dalam memberi tahu anak, kita jangan langsung memberitahukannya secara sekaligus, tapi secara bertahap 'step by step'. Ini penting Bun untuk menjelaskan kepada si kecil, kenapa dia boleh dan tidak boleh melakukan sesuatu.
3. Batasi penggunaan handphone sesuai kesepakatan waktu bermainBunda bisa membatasi si anak untuk bermain handphone misalnya, hanya membolehkannya saat weekend saja. Meski begitu, kita juga harus punya rules dalam menentukan waktu bermainnya.
Jika si anak sudah besar, otomatis dia juga selalu memiliki akal untuk bermain handphone dengan cara yang dia lakukan tanpa orang tua ketahui. Soalnya anak semakin besar pasti semakin pintar, maka sebagai orang tua kita juga harus mencari akal lain agar anak bisa tetap terkontrol, sehingga terbebas dari paparan pornografi atau kekerasan dari handphone.
(jos)