Dulu mungkin perut kita rata dan mulus. Namun setelah si kecil lahir, perut jadi lebih besar dan dihiasi stretch mark. Tenang, Bunda nggak sendiri.
Tubuh ini telah membantu menjadikan kita seorang ibu. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Melihat si kecil tumbuh sehat dan gembira itu sudah cukup. Perut jadi menggelambil dan ber-stretch mark itu bukan masalah besar. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
"Aku sangat sayang Bunda!" Mungkin begitu kata bocah ini. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Bekas-bekas kehamilan ini nggak seberapa, karena bagi bunda, senyum anak-anak lebih berharga. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Your body is not ruined, you're a tiger who earned her stripes. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Garis-garis di tubuh ini menjadi saksi kelahiran si kecil. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Perut ini pernah menjadi tempat singgah putra-putri kita. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Never underestimate the power of woman. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
My body isn't made to look good in bikini, is made to feed and nurture my baby. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Berbahagialah dengan bentuk tubuhmu, Bun! (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Stretch mark ini menjadi semacam stempel, bahwa kami 'resmi' menjadi bunda. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Ya, Nak, dulu sekali, sebelum lahir, kalian bermain di dalam perut bunda. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Bahkan kini kalian bisa menjadikan perut Bunda seperti jalan untuk mobil-mobilan ya? Hi hi, kalian lucu, Nak. (Foto: Mikaela Shannon Photography)
Mungkin badan kami jadi besar, perut kami menggelambir dan dihiasi stretch mark. Tapi inilah 'rumah' tempat kalian dulu bersiap melihat dunia. (Foto: Mikaela Shannon Photography)